JAKARTA (DutaJatim.com) - Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin beberapa kali tampil beda. Publik telanjur melihat style KH Ma'ruf Amin sebagai kiai kharismatik Nahdlatul Ulama (NU) yang selalu lekat dengan penampilan santri. Bersarung dan berpeci atau kopyah. Khas kiai pondok pesantren. Gaya penampilan ini sudah bertahun-tahun sebab Beliau memang tokoh agama panutan umat.
Namun akhir-akhir ini Kiai Ma'ruf tampil modern. Kata modern ini lebih pada gaya busana kekinian, sebab sejatinya banyak santri sudah sangat modern dengan kreativitasnya masing-masing.
Maksudnya, julukan kaum bersarung untuk warga nahdliyyin yang terkesan ndeso dulu, sudah tidak relevan lagi di era kekinian. Salah satunya terlihat dari Kiai Ma'ruf yang meski bersarung dan berkopyah tapi tampil elegan dan modern.
Misalnya Kiai Ma'ruf Amin kala menghadiri acara jalan pagi 'Interfaith Walk 2019 Pemuda Lintas Agama' di kawasan CFD Sudirman-Thamrin pada Minggu (17/11/2019) lalu tampil sporty dengan mengenakan kaos, celana panjang, sneakers, topi, serta jam tangan. Selain itu, saat sidak ke pangkalan TNI AU di Halim, Ma'ruf juga berpakaian sporty. Tanpa sarung dan berkopyah atau bersongkok. Penampilan sporty adalah kekinian.
Lalu Ada Apa Kiai Ma'ruf Tampil Kekinian, Tanpa Sarung dan Kopyah? Apakah Kiai Ma'ruf hendak mengimbangi gaya Presiden Jokowi? Ya, alasannya bisa macam-macam.
Namun Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi, mengungkapkan alasan pemilihan gaya itu. Yakni lebih pada menyesuaikan dengan acaranya.
"Lebih pada konteks acaranya aja. Menyesuaikan gitu. Karena kemarin acaranya pemuda lintas agama, lalu kemudian tempatnya di CFD, di situ banyak kalangan anak muda milenial ya maka kemudian menyesuaikan aja begitu," kata Masduki kepada wartawan saat dihubungi Selasa (19/11/2019) tadi malam.
Selamat milad Muhammadiyah ke-107. Semoga Muhammadiyah terus berkiprah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka mencetak kualitas sumber daya manusia yang unggul. pic.twitter.com/4IXg1EaamN— KH. Ma'ruf Amin (@Kiyai_MarufAmin) November 19, 2019
Ketua Infokom MUI itu mengatakan, Kiai Ma'ruf selalu menyesuaikan penampilan dengan agenda yang dihadirinya. Saat bertemu anak muda, kata dia, Kiai Ma'ruf juga akan berupaya menampilkan semangat muda kepada hadirin. "Itu semangat menyesuaikan dengan anak muda kalau memang kondisinya di situ banyak yang muda. Lebih pada penyesuaian kehadiran ke mana Wapres itu akan datang, maka di situ disesuaikan cara berpakaiannya," katanya.
Masduki juga mengatakan alasan mengapa Kiai Ma'ruf pada beberapa kesempatan tidak mengenakan sarung tapai memakai celana. Menurut dia, Kiai Ma'ruf saat menerima tamu dari negara sahabat selalu mengenakan celana.
"Misalnya akhir-akhir ini karena sering menerima duta besar, terutama tamu asing ya pakai celana-lah. Biasanya ke MUI pakai sarung. Hari ini pakai celana tadi ada tamu dan ada wawancara dengan sejumlah media, kemudian siang menerima tamu (di kantor Wapres), maka ke MUI biasanya pakai sarung, maka pakai celana," katanya.
Selain itu, Masduki mengatakan, istri Wapres, Wury Estu Handayani, turut berperan dalam memoles penampilan Kiai Ma'ruf. Wury senantiasa memberikan saran kepada Kiai Ma'ruf dalam berpakaian.
"Saya kira istri Beliau selalu memberikan saran pakaian apa yang pas untuk Wapres hari ini. Ketika dipakai biasanya kemudian kalau cocok ya jalan, kalau nggak cocok biasanya 'Bah, itu kayaknya kurang style deh, pakai yang lain' gitu. Ada peran dan memberikan saran yang baiklah untuk kepantasan dan kesesuaiannya gitu," katanya.
Jadi, bila ada yang tanya, Ada Apa Kiai Ma'ruf Tampil Kekinian, Tanpa Sarung dan Kopyah? Alasannya bukan meninggalkan gaya santri dengan sarung dan kopyah, tapi untuk menyesuaikan kondisi acara yang Beliau kunjungi tersebut. (det/hud)
No comments:
Post a Comment