Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Bom Meledak di Polresta Medan, Pelaku Tewas, Warga Urus SKCK Kaget

Wednesday, November 13, 2019 | 10:24 WIB Last Updated 2019-11-13T03:24:16Z

MEDAN (DutaJatim.com) - Polisi memastikan pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Medan, Sumatera Utara, tewas, Rabu 13 November 2019 pagi tadi. Pelaku diduga dua orang yang memakai seragam ojek online alias ojol.Ledakan bom terjadi usai para polisi apel pagi dan di tengah banyaknya masyarakat mengurus surat keterangan catatan kepolisian (SKCK) untuk melamar CPNS. Mereka kaget. Bahkan ada yang berlarian menjauh dari lokasi.

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, kepada wartawan, Rabu (13/11/2019), menyebut banyak masyarakat berada di Polrestabes Medan saat bom bunuh diri meledak. Masyarakat disebut tengah mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).

"Hari ini kan masyarakat cukup banyak membuat SKCK. Kejadian tersebut belum sampai ke sentra pelayanan SKCK," katanya. 

Bom bunuh diri itu terjadi pukul 08.45 WIB. Ledakan terjadi di sekitar kantin Polrestabes Medan. "Iya (kejadian) selesai apel," kata Brigjen Dedi Prasetyo.

Pelaku diduga dua orang yang mengenakan atribut ojek online. Pelaku tewas di lokasi.  Petugas sudah berada di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Polisi melakukan sterilisasi di sekitar Polrestabes Medan. Saat ini, Densus 88 juga sudah berada di lokasi.

Seperti diberitakan DutaJatim.com sebelumnya, aksi teroris masih menyasar target kepolisian. Kali ini terjadi di Polresta Medan, Sumatera Utara. Kantor polisi yang berada di Jalan HM Said Medan ini menjadi target ledakan bom bunuh diri yang terjadi pada Rabu 13 November 2019 pagi tadi. Dalam Ledakan Bom Terjadi di Polresta Medan, Pelaku Nyamar Jadi Ojol.

Sumber di kepolisian menyebutkan, ledakan bom terjadi sekitar pukul 08.45 WIB. Pelaku diduga dua orang mengunakan atribut ojek online dan meledak di sekitar kantin Polrestabes Medan.

"Masih diduga pelaku suicide bomber," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, kepada wartawan, Rabu (13/11/2019).

Peristiwa itu terjadi pada Rabu pagi tadi. Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).  "Kita sedang olah TKP," kata Wakapolda Brigjen Mardiaz Kusin.

Kota Medan beberapa kali menjadi target teroris. Sebelumnya polisi menangkap RSL, buronan kasus terorisme, saat aksi demonstrasi mahasiswa yang berakhir ricuh di gedung DPRD Sumatera Utara (Sumut), Selasa (24/9/2019) sore lalu. 

Juru bicara Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja mengatakan RSL masuk daftar pencarian orang lantaran pernah merencanakan penyerangan rumah ibadah pada 2017 di Sumut. "Yang bersangkutan menyerang salah satu rumah ibadah di Sumut," kata Tatan di Medan.

RSL merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Sumut yang pernah dicekal oleh imigrasi lantaran hendak pergi ke Suriah pada tahun 2012. Kata Tatan, RSL beberapa kali pernah mengikuti pelatihan dengan menggunakan beberapa peralatan seperti air softgun dengan temannya.

"Pada tahun 2014, RSL dibaiat oleh Abu Bakar Al-Baghdadi. Kemudian termonitor oleh petugas bahwa yang bersangkutan pada aksi kemarin ada di objek (lokasi), bergabung dengan mahasiswa. Lalu, dia diamankan," katanya.

Tahun 2016 Ivan Armadi Hasugian alias IAH (18) diamankan kepolisian. Remaja yang baru lulus sekolah menengah atas itu digelandang polisi setelah mencoba melakukan aksi meledakkan diri di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Medan, Sumatera Utara, Minggu (28/8/2016).

Menggunakan tas ransel diduga berisi bom dan membawa sebuah pisau, IAH merangsek menuju mimbar untuk menyerang Pastor Albert Pandiangan (60) ketika hendak memberikan khutbah. Namun aksi itu gagal setelah dugaan bom yang dibawanya lebih dulu meledak di dalam tas dan IAH diringkus para jemaat.

Kapolri saat itu, Jenderal Tito Karnavian mengatakan, aksi Ivan tidak terkait dengan jaringan teroris manapun. Namun menurut Jenderal Tito, Ivan berhubungan langsung dengan Bahrun Naim, tokoh Islamic State Irak and Syria (ISIS) di Asia Tenggara.

"Dia adalah tipologi self radicalization. Belum tergabung dengan network atau jaringan di indonesia. Namun dia memiliki kontak langsung dengan Bahrum Naim yang ada di Syiria," kata Tito dalam Rapat Kerja dengan Komisi III DPR, di Jakarta, Senin (5/9). (det/wis)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update