MALANG (DutaJatim.com) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Malang melihat aktivitas Kelompok Telur Intan di Kecamatan Tumpang, Minggu 17 November 2019. Ingin Cek Ternak Good Farming Practices, Gubernur Khofifah Kunjungi Peternakan Tumpang.
Ya, Gubernur Khofifah ingin memastikan bahwa peternakan rakyat sudah menerapkan good farming practices. Untuk itu Gubernur Khofifah didampingi Dinas Peternakan Provinsi Jatim, Bupati Malang serta Dekan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya melakukan kunjungan langsung ke daerah peternakan rakyat ayam petelur di wilayah Tumpang tersebut.
Gubernur tampak mendatangi peternakan milik H Kholik. Peternakan ini memiliki populasi sekitar 300 ribu ekor ayam. Produksi telurnya mencapai sekitar 14 ton per hari atau setara 210 ribu butir per hari.
"Telur dipasarkan dari sini hanya grade A dengan kualitas terbaik. Sedangkan yang Grade B tidak dipasarkan. Untuk itu, telur-telur ini sangat aman dikonsumsi masyarakat," kata Khofifah.
Orang nomor satu di Jatim ini menegaskan, pemeliharaan unggas dengan penerapan good farming practices terhadap 92,5 persen unggas penghasil telur di Jatim telah menggunakan pakan yang memiliki Nomor Pendaftaran Pakan (NPP). Karena itu kualitas telur dari Jatim harus baik. Untuk Cek Ternak Good Farming Practices, Gubernur Khofifah Kunjungi Peternakan Tumpang.
Terlebih lagi, produksi telur unggas di Jatim pada tahun 2018 mencapai 543,56 ribu ton atau setara 8,2 miliar butir telur. Selain itu kontribusi telur dari Jatim sebesar 29 persen terhadap nasional. Hal ini menegaskan Jatim peringkat 1 nasional.
"Jatim surplus telur unggas mencapai 2,8 miliar butir telur. Jatim juga telah mampu mensuplai provinsi lain di Indonesia," kata mantan Menteri Sosial ini.
Untuk menjamin kualitas dan mutu telur di Jatim, Pemprov Jatim melalui Dinas Peternakan telah melakukan berbagai upaya. Salah satunya dengan sertifikasi kompartemen bebas penyakit flu burung di seluruh breeding farm yang memproduksi bibit untuk ayam petelur dan pedaging final.
Selain itu, dengan melakukan uji yang dilanjutkan sertifikasi bebas penyakit Pullorum untuk induk ayam yang menghasilkan bibit ayam umur sehari yang akan diedarkan ke masyarakat. Selain itu melakukan pengambilan dan pengujian sampel telur dan daging unggas oleh Laboratorium Kesehatan Hewan secara periodik.
Bagi para peternak ayam petelur, Khofifah juga berpesan, agar tidak perlu resah karena telur yang diproduksi adalah telur yang berkualitas, di bawah pengawasan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur maupun kabupaten atau kota. Sehingga, akan tetap dibutuhkan oleh konsumen.
"Para peternak ayam telur jangan resah, karena telur yang dihasilkan berkualitas dan tidak mengandung racun. Oleh sebab itu, konsumen juga masih sangat membutuhkannya," katanya.
Gubernur Khofifah menegaskan telur yang beredar di masyarakat adalah telur sehat yang diproduksi dengan menerapkan pola good farming practices. Sebanyak 96,3 persen telur di Jawa Timur dihasilkan dari ayam ras petelur yang sudah menerapkan good farming practices.
"Sedang sisanya 3,7 persen telur dari ayam buras atau kampung yang belum di kandangkan secara permanen. Di antaranya ditemukan di daerah Tropodo Sidoarjo," kata Khofifah. (nas/det)
No comments:
Post a Comment