SURABAYA (DutaJatim.com) - Sudah bertahun-tahun banyak pohon bunganya bermekaran di Kota Surabaya. Mungkin juga di kota-kota lain di Indonesia. Bunga-bunga itu tentu saja cantik. Indah. Namun, nyaris tidak ada "kumbang" yang meliriknya. Apalagi memviralkannya, seperti pohon tabebuya ini. Maka wajar bunga-bunga itu iri pada pohon dari negeri seberang tersebut.
Ya, hari-hari ini sejumlah jalan di Kota Surabaya dihiasi dengan bunga-bunga pohon tabebuya yang mulai bermekaran. Bunganya yang mirip sakura saat bermekaran berwarna putih dan merah muda itu menjadi daya tarik masyarakat yang melintasi jalanan Kota Pahlawan. Seperti cangkul alias pacul, ini bunga impor dari negeri nun jauh di sana tapi bisa dibudidayakan di Indonesia mengingatkan iklimnya hangat.
Bagi warga yang melintas di Jl. A. Yani Surabaya pasti menoleh menikmati tabebuya. Begitu juga di Jl. Darmo, Jl. Gubeng, dan kawasan lain. Seorang warga asal Malang yang bekerja di Surabaya, Soraya (25), malah menyempatkan mengambil bunganya yang berguguran. Dia juga berpose dengan latar belakang bunga-bunga itu dengan cara naik ke jembatan penyeberangan orang (JPO). Dia selfie di sana. Sebagian selfi di dekat pohonnya.
"Bunganya unik saja. Mencolok sekali. Saya tidak pernah lihat bunga-bunga pohon lain sebelumnya saat ke Surabaya, pada kemana ya? Ya baru bunga ini. Padahal, saat musim bermekaran, pohon-pohon lain asli sini kan juga bagus. Tapi mungkin perlu dikondisikan agar mencolok seperti tabebuya ini. Pasti bisa. Bu Risma bisa bikin pohon lain bunganya dikagumi seperti tabebuya ini," katanya Selasa 19 November 2019.
Saat ditanya apa tahu soal pohon tabebuya, Soraya langsung menjawab asalnya dari Jepang. "Seduluran sama sakura kan...!?," katanya tersenyum.
Sejumlah netizen juga menyebut pohon ini asalnya dari Jepang. Hal itu karena memang bunga tabebuya mirip dengan sakura, padahal aslinya dari Brasil.
Sejarah Tabebuya pertama kali digunakan sebagai nama generik oleh Augustin Pyramus de Candolle pada 1838. Britton menghidupkan kembali konsep Tabubeya yang berasal dari tahun 1876 oleh Bentham dan Hooker, yang terdiri atas spesies tanaman dengan daun majemuk sederhana.Bunga tabebuya bermekaran gaes...ini bukan di Jepang. Apalagi di Jakarta....😅😅😅 pic.twitter.com/DjgFDnAejx— IG: narkosun (@narkosun) November 18, 2019
Pohon yang berasal dari Brasil itu termasuk jenis pohon besar. Banyak orang yang menyebutnya sebagai Sakura, karena memiliki bunga yang mirip Sakura.
Seperti dilansir dari gardeningknowhow dan liputan6.com, Tabubeya disebut juga dengan pohon terompet. Selain itu, tanaman ini memiliki lebih dari 100 genus.
Beberapa spesies tanaman ini menghasilkan kayu, tetapi genus ini sebagian besar dikenal untuk dibudidayakan sebagai pohon berbunga. Di Brasil dan beberapa negara yang beriklim hangat lainnya, penanaman pohon Tabebuya digunakan untuk produksi industri yang penting.Selamat siang semuanya!— Sapawarga Kota Sby (@SapawargaSby) November 18, 2019
Sambil menikmati kecantikan bunga #Tabebuya, yuk sekalian kita kenalan sama bunga yang dipanggil "Si Pinky" sama Bu Risma ini 😊🥰 pic.twitter.com/dMVj2WDoT8
Pembudidayaan tersebut karena Tabubeya memiliki warna yang indah, seperti putih, pink muda, kuning, magenta, pink tua, merah. Berbeda dengan yang lain, bunga-bunga Tabebuya tak mudah rontok.
Selain itu, pohon ini sangat toleran terhadap berbagai kondisi tanah. Meski demikian, pertumbuhan Tabebuya harus berada lokasi yang hangat, bukan di kawasan dingin. (gas)
No comments:
Post a Comment