Habis Ahok Bos Pertamina, Giliran Sandiaga Petinggi PLN
JAKARTA (DutaJatim.com) - Setelah Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, kini giliran nama Sandiaga Salahuddin Uno mencuat ke publik lagi setelah disebut-sebut juga akan memimpin BUMN. Sebelumnya, sama dengan Ahok, Sandiaga juga sempat diisukan menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Isu santer sekarang, Habis Ahok Bos Pertamina, Giliran Sandiaga Petinggi PLN
Bila Ahok santer disebut sebagai komisaris atau dirut Pertamina, Sandiaga disebut-sebut bakal diminta menjadi Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Kabar ini semakin santer saat Kementerian BUMN yang dipimpin Erick Thohir gencar diisukan merombak jajaran direksi perusahaan pelat merah.
Saat dikonfirmasi Juru Bicara Presiden Fadjroel Rahman tidak membantahnya. Namun, dia tidak ingin menjawab soal spekulasi semacam itu. Dia mengatakan bahwa apa yang dilakukan BUMN merupakan pelaksanaan dari visi misi Presiden dan Wapres.
"Apa yang dilakukan oleh Menteri BUMN bahwa visi misi BUMN adalah visi misi dari presiden dan wapres. Segala sesuatu terkait BUMN akan diselesaikan Kementerian BUMN," kata Fadjroel, di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 18 November 2019.
Saat ini, posisi Dirut PT PLN masih dijabat oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sripeni Inten Cahyani. Setelah pejabat sebelumnya, Sofyan Basyir ditahan KPK lantaran dugaan kasus korupsi. Meskipun kini dia divonis bebas oleh Pengadilan Tipikor Jakarta, tetapi statusnya sebagai dirut tidak dikembalikan lagi. KPK banding atas bebaskan Sofyan Basyir.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi terpisah, Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi Publik Arya Sinulingga mengaku pihaknya belum memproses nama Sandiaga. "Sampai hari ini belum ada," kata Arya.
Di tempat terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, menyebut Sandiaga memiliki kemampuan untuk memimpin PLN. Sebab mantan cawapres pendamping Prabowo Subianto itu memiliki segudang pengalaman bisnisnya yang sudah nyata-nyata perusahaannya maju dan beraset triliunan. "Sandiaga memiliki kemampuan itu," kata Arief melalui pesan singkatnya, Senin, 18 November 2019.
Sandiaga, katanya, terkenal sebagai seorang eksekutif muda spesialis mendandani perusahaan yang sudah mau bangkrut secara keuangan. Di tangan Sandiaga, sejumlah perusahaan sekarat diperbaiki hingga sehat lagi dan bernilai di pasar saham.
Dia juga menilai Sandiaga punya kemampuan melakukan financial reengineering yang banyak berguna untuk PLN dengan aset senilai ribuan triliun rupiah, tapi tidak efektif menghasilkan pemasukan bagi negara. Dia meyakini, Erick Thohir sebagai Menteri BUMN tahu benar kapasitas Sandiaga.
Meski demikian, dia mengaku belum mengetahui kepastian Sandiaga mendapat tawaran dirut PLN tersebut. "Saya sih belum tahu ya infonya. Tapi, saya mendukung," katanya.
Masyarakat memang ramai membahas isu ini. Habis Ahok Bos Pertamina, Giliran Sandiaga Petinggi PLN.
Sandiaga sendiri sebelumnya mendukung Ahok menjabat komisaris utama PT Pertamina. Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu memberikan masukan kepada Ahok jika akhirnya diangkat menjadi dirut BUMN.
Sandiaga meminta Ahok agar ingat jika BUMN adalah milik rakyat, bangsa dan negara. Sandiaga juga meminta pada Ahok agar selalu mengingat Undang-undang Dasar (UUD) 1945 pasal 33.
"BUMN milik rakyat, milik bangsa dan negara. Jadi patut didukung untuk memberikan kemaslahatan sesuai dengan pasal 33 UUD 45, yaitu memberikan peran sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia," ujar Sandiaga di Yogyakarta.
Sandiaga meminta kepada publik agar tak berspekulasi berlebihan terkait isu pengangkatan Ahok sebagai dirut BUMN. Sandiaga percaya jika nantinya Ahok benar diangkat menjadi dirut BUMN, Menteri BUMN Erick Thohir akan memberikan penjelasan dan latar belakang dipilihnya Ahok.
"Kita jangan berspekulasi dulu, karena kita menunggu saja hasil akhirnya. Jangan kita judge dulu. Jangan langsung memberikan komentar. Tunggu dulu apa yang menjadi pertimbangan Pak Erick disampaikan kepada publik," kata Sandiaga.
Sandiaga menilai bahwa Ahok memiliki latar belakang ijazah pertambangan dan cocok dengan BUMN yang bergerak di bidang energi.
"Mungkin Pak Ahok memiliki kekuatan di bidang pertambangan. Karena beliau sarjana pertambangan. Yang dicari tentu kecocokannya kepada right man at the right place," papar Sandiaga.
Sementara itu, terkait masalah hukum yang pernah membelit Ahok, Sandiaga menilai bangsa Indonesia adalah bangsa yang pemaaf. "Pilar-pilar kebangsaan kita adalah tentunya tentang tegaknya hukum. Di balik hukum itu adalah demi keadilan, dan di samping itu ada pilar bangsa kita, yaitu bangsa yang besar, yang penuh kelembutan dan yang pemaaf," katanya. (hud/vvn)
No comments:
Post a Comment