Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Hari Pahlawan AS, Imam Shamsi Ali Hadiri Pertemuan Tahunan Militer dan Tokoh-Tokoh Agama di Amerika

Friday, November 15, 2019 | 06:15 WIB Last Updated 2019-11-14T23:20:33Z


TANGGAL 14 November 2019 kemarin diadakan pertemuan antara petinggi militer US dan beberapa tokoh agama New York.

Acara diadakan di pusat militer Amerika (US Army Base) di Forth Hamilton New York. Hadir dalam pertemuan itu  Commander dari US Army di Hamilton Brooklyn. 

Acara tersebut merupakan bagian dari peringatan Veteran Day atau Hari Pahlawan di AS. Acara ini sebenarnya telah  menjadi sebuah rutinitas sejak perang Irak selesai. Saat itu terjadi friksi dan ketidakpercayaan antara komunitas agama, Muslim khususnya, dan militer. 

Dalam pertemuan tahunan itu selain sekedar mencairkan suasana, juga dibicarakan bagaimana menguatkan relasi antara Komunitas dan anggota militer (armed forces) Amerika Serikat. Salah satunya adalah semakin dibuka peluang yang lebih luas kepada minoritas untuk menjadi bagian dari militer Amerika. Juga agar diberikan akses kepada para tokoh agama untuk menjadi pembina kerohanian di militer. "Saya sendiri menjadikan Kepolisian NY sebagai percontohan," kata tokoh Islam asal Indonesia, Imam Shamsi Ali, Jumat pagi ini. 

Pada kesempatan itu pihak US Army berterima kasih ke tokoh-tokoh agama atas dukungan moral dan doa untuk anggota militer Amerika. Menurut Shamsi Ali, yang juga imam di Masjid New York, para tokoh agama juga berterima kasih kepada militer AS.

"Sebaliknya kami juga berterima kasih atas dedikasi dan pengabdian mereka untuk negara dan dunia. Tapi sekaligus berpesan bahwa nilai-nilai kemanusiaan adalah esensi yang harus dijunjung tinggi kapan dan di mana saja. Menghormati dan memuliakan sesama manusia adalah nilai mulia yang harus dijunjung dan dihormati dalam melakukan tugas, bahkan dalam keadaan apapun," kata Imam Shamsi Ali.

Militer AS dan para tokoh agama pun  sepakat untuk terus melanjutkan silaturrahim tersebut. Karena dengan saling memahami akan terbangun rasa percaya dan keharmonisan sosial.

"Dan itulah kebutuhan sebuah bangsa yang mendasar, sipil dan militer," kata pendiri pesantren pertama di Amerika ini, pesantren Nur Inka Nusantara Madani. (gas)

Foto:
Imam Shamsi Ali bersama petinggi militer AS di Forth Hamilton US Army Base, Brooklyn NY.

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update