Wilson Tirta bersama Jason Surya ditemani sang bunda saat pembukaan Kuweh Bakery dan Kopi Kupi di Menur Surabaya.
SURABAYA (DutaJatim.com) – Inilah remaja yang patut dicontoh. Masih belia rajin berkarya. Saat remaja seusianya sibuk keranjingan gadget, main HP tanpa kenal waktu, kakak beradik ini kompak berkarya. Berbisnis sejak dini. Saat masih anak-anak.
Inspirasi Bisnis: Kakak Adik Wilson dan Jasson Rajin Bisnis Kue.
Ya, itulah yang dilakukan Wilson Tirta. Dan adiknya. Jasson Surya. Wilson pernah menghebohkan negeri ini karena tampil ke publik sebagai pebisnis properti. Bahkan dia sudah jadi produser film di usia 13 tahun.
Yang unik, adiknya Jasson Surya, setahun lebih muda merintis bisnis. Yakni di usia 12 tahun.
Saat ini Wilson sudah 17 tahun. Dia semakin giat berkarya. Gigih berbisnis. Kali ini dia mengajak Jasson Surya berbisnis kuliner dengan membuka toko kue kekinian yang diberi nama Kuweh. Toko itu baru dilaunching di kawasan Menur Surabaya, Kamis (14/11/2019).
Sebenarnya pengaruh orang tua sangat menentukan sikap Wilson dan Jasson dalam menjalani kehidupannya. Orang tuanya menginspirasi dan membimbingnya dalam bisnis. Kakak adik itu sejak kecil hidup di lingkungan keluarga pebisnis kuliner.
Kakek dan neneknya pengusaha kecap, sedangkan ayahnya punya pabrik roti. Maka wajar bila Wilson dan Jasson akhirnya memilih untuk menjual aneka kue tradisional dan modern di toko mereka yang baru dibuka tersebut.
Inspirasi Bisnis: Kakak Adik Wilson dan Jasson Rajin Bisnis Kue.
Selain murni bisnis untuk mendapat keuntungan, ada juga idealisme dari bisnis kue ini. Apa itu?
“Ya, jangan sampai jajanan tradisional kita nantinya diklaim negara lain. Kuliner tradisional bagian dari budaya kita, jadi harus dijaga keberadaannya,” kata Wilson, di sela pembukaan ‘Kuweh’. Maklum, sejumlah makanan asli Indonesia seperti rendang, diklaim milik Malaysia.
Tampak di toko Kuweh sejumlah jajanan tradisional seperti arem-arem, risoles, kue lumpur, putu ayu, tahu isi, onde-onde, dan lemper. Kakak beradik ini menjualnya mulai harga Rp 3 ribu per buah.
Wilson mengatakan menjual jajanan tradisional basah memang berisiko. Kue tradisional itu lebih cepat basi dibanding kue kekinian.
Karena itu, Wilson yang pernah menjadi Pemuda Pelopor Surabaya tahun 2015 itu selalu dibimbing sang ibu, Liliek Andriani, untuk konsisten menjaga rasa dari kuenya. Tujuannya agar laris manis tidak tersisa.
Tak hanya itu, di toko kue Wilson dan Jasson juga disediakan ‘open kitchen’ untuk memenuhi permintaan customer yang ingin jajanan masih hangat.
Kehadiran open kitchen tersebut, lanjut Liliek, nantinya juga akan digunakan sebagai sarana kegiatan memasak bersama antara ibu dan anak. Kegiatan ini rencananya akan dilakukan setiap sebulan sekali.
“Setiap sebulan sekali kita akan menggelar cooking class ibu dan anak. Memasak bersama itu bisa membangun kedekatan hubungan keluarga. Itu juga yang saya lakukan di rumah bersama anak-anak,” katanya.
Inspirasi Bisnis: Kakak Adik Wilson dan Jasson Rajin Bisnis Kue. Kini saatnya anak-anak diajari bisnis. Termasuk bisnis kue. (dta)
No comments:
Post a Comment