JAKARTA (DutaJatim.com) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk tujuh staf khusus milenial. Mereka dari kalangan anak muda berprestasi di bidang masing-masing yang diharapkan memberi ide-ide segar untuk membangun Indonesia lima tahun masa pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Tujuh anak muda ini menjadi teman diskusi saya. Diskusi harian, mingguan, bulanan. Memberikan gagasan segar yang inovatif," kata Presiden Jokowi saat mengenalkan tujuh staf khusus milenial itu di Istana Merdeka, Jakarta Kamis (21/11/2019).
Mereka dinilai mumpuni di sektor kreatif, pendidikan, hingga teknologi keuangan. Selain itu ada pula pemuda asal Papua dan penyandang disabilitas. Pilihan Kepala Negara kepada anak muda ini bertujuan menjembatani Pemerintah dengan anak-anak muda, kalangan santri, kaum diaspora yang tersebar di berbagai tempat.
"Saya yakin gagasan segar kreatifnya untuk membangun negara ini," kata Jokowi.
Jokowi Tunjuk 7 Staf Khusus Milenial, Ini Profil Mereka. Selanjutnya Presiden pun memperkenalkan satu per satu para staf khusus milenial tersebut.
Pertama, Adamas Belva Syah Devara. Usia 29 tahun. Pendidikan S2. Ganda. Lulusan Harvard dan Stanford di Amerika Serikat. Belva selama ini dikenal sebagai pendiri sekaligus CEO Ruangguru. Dia masuk ke Forbes 30 saat umurnya masih di bawah 30 tahun. "Juga dapat medali emas dari Lee Kuan Yew saat lulus NTU Singapura," kata Jokowi.
Kedua, Putri Indahsari Tanjung. Umur 23 tahun. "Saya juga kaget. Ini lulusan Academy of Arts di San Fransisco. Kita sering dengar sebagai CEO Creativepreneur dan Chief Business Officer Kreavi," ujar Kepala Negara.
Ketiga, Andi Taufan Garuda Putra. Umur 32 tahun. Lulusan Harvard. Di dunia entrepreneur banyak meraih penghargaan atas inovasinya dan kepeduliannya di sektor-sektor UMKM. Menjadi CEO Amartha Mikro fintech. "Saya kenal Beliau saat urusan fintech," ujarnya.
Keempat, Ayu Kartika Dewi. Usia 36 tahun, tapi Jokowi menyebut kelihatannya masih usia 25 tahun. Dia salah satu anak muda yang punya misi mulia untuk merekatkan persatuan di tengah kebhinnekaan. Menjadi pendiri dan mentor lembaga Sabang Merauke (Seribu Anak Bangsa Merantau untuk Kembali). Meraih Gelar MBA di Duke University di Amerika.
Kelima, Gracia Billy Mambrasar. Usia 31 tahun. Putra bumi Papua ini lulusan Australia National University (ANU) S2. Sekarang hendak menyelesaikan studi di Oxford. Selanjutnya Oktober mendatang juga akan masuk Harvard menempuh pendidikan S3. "Billy talenta hebat tanah Papua yang kita harapkan banyak berkontribusi dengan gagasan inovatif dalam membangun tanah Papua. Menjadi CEO Kitong Bisa," katanya.
Keenam, Angkie Yudistia. Usia 32 tahun. Anak muda penyandang disabilitas yang aktif bergerak sociopreneur melalui ThisAble Enterprise yang didirikannya. "Saya minta Angkie jadi jubir presiden di bidang sosial," katanya.
Ketujuh, Aminuddin Ma'ruf. Umur 33 tahun. Pernah menjadi ketua umum PB PMII. Dia mendapat tugas dari Presiden untuk mendalami dunia santri.
"Saya minta keliling ke santri, pesantren, untuk menebar gagasan inovasi baru. Saya yakin santri bisa lahirkan talenta-talenta yang hebat memajukan bangsa ini," kata Jokowi.
Mereka diharapkan memberikan gagasan segar inovatif sehingga bisa mencari cara baru yang out of the box, melompat mengejar kemajuan untuk negara kita. "Kita akan lihat nanti gagasan itu apakah bisa diterapkan dalam pemerintahan," katanya.(hud/det)
Foto: CNBCI
No comments:
Post a Comment