Oleh:
Ali Ikhsanul Qauli, Mahasiswa S2
Kumoh National Institute of Technology
Korea Selatan
SEOUL (DutaJatim.com) - PCINU Korea Selatan menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) ke - 4 pada tanggal 2 - 3 November 2019 di Kota Gumi, Korea Selatan. Pada acara tersebut dilakukan musyawarah pemilihan Rois Syuriah dan ketua Tanfidziyah PCINU Korea Selatan.
Sekilas sejarah PCINU Korea Selatan, diawali dengan dibentuknya Ikatan Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (IKBNU) pada tahun 2012. Menariknya, pengenalan IKBNU kepada masyarakat dilakukan pertama kali pada kegiatan One Indonesia Day (OID) yang digagas oleh mahasiswa PERPIKA (PPI di Korea). Hingga pada tahun 2013 terbentuk secara resmi PCINU Korea Selatan.
Pada Konfercab kali ini, selain undangan kepada instansi seperti PBNU, KBRI Seoul, KMI (Komunitas Muslim Indonesia), PCI Muhammadiyah, PKPU, Dompet Dhu'afa, PCINU Korea Selatan juga mengundang berbagai elemen masyarakat lain untuk turut hadir, semisal perwakilan setiap masjid/musholla di Korea Selatan, mahasiswa (PERPIKA), serta paguyuban-paguyuban daerah.
Tentunya yang juga spesial adalah kehadiran Ketua PWNU Jawa Timur KH. Marzuqi Mustamar, M.Ag. Pada kesempatan tersebut, Kiai Marzuqi memberikan taushiyah pentingnya berguru dalam belajar, terutama belajar agama Islam, serta perlunya umat muslim, khususnya di Korea Selatan untuk aktif dalam berorganisasi, khususnya di PCINU Korea Selatan.
Pada acara inti Konfercab kali ini, terpilih H Huda Ulin Nuha Al Amien sebagai Rois Syuriah dan Ali Nurahim sebagai ketua Tanfidziyah PCINU Korea Selatan untuk masa khidmat dua tahun. Ditemui secara terpisah, Ali Nurahim berharap pihaknya ke depan bisa lebih banyak merangkul masyarakat muslim Indonesia di Korea Selatan, "Dengan berbagai unit lembaga di bawah PCINU, seperti Banser, Lazisnu dan lain-lain, supaya minat dan bakat masyarakat muslim Indonesia dapat tertampung", jelasnya. (*)
No comments:
Post a Comment