KH Masjkur.
SURABAYA (DutaJatim.com) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan gelar pahlawan nasional kepada tokoh asal Jawa Timur, KH Masjkur. Pemberian gelar pahlawan nasional tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 120 TK Tahun 2019 tanggal 8 November 2019 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.
Nama KH Masjkur memang tidak sepopular tokoh Jatim seperti KH Hasyim Asy'ari, KH Wachid Hasyim, KH Wahab Chasbullah, atau Gus Dur, tapi peran Beliau dalam perjuangan merebut kemerdekaan RI maupun mengisi kemerdekaan RI tidak diragukan lagi. Semua mengakuinya. KH Masjkur, Panglima Laskar Sabilillah Yang Jabat Menag 5 Kabinet.
Sejumlah hal menarik bisa dicatat dari sosok yang patut kita teladani bersama ini, antara lain:
1. Naik Haji di Usia 9 Tahun
KH Masjkur lahir dari pasangan Maksum dan Maemunah pada 30 Desember 1902. Ketika menginjak usia 9 tahun, orang tuanya mengajak dia untuk berhaji ke Makkah.
2. Kiai Pesantren
Sepulang dari naik haji, KH Masjkur semakin memperdalam ilmu agama. Ia pun menjadi seorang kiai dengan mendirikan pesantren bernama Mishbahul Wathan di kampungnya.
3. Menteri Agama Lima Kabinet
Dengan kepandaiannya, KH Masjkur dipercaya menjadi seorang menteri. Bahkan tak main-main, ia menjabat sebagai menteri agama dalam lima kabinet berbeda.
4. Mengabdi di NU
Usai menjadi seorang menteri, dia mengabdi di Nahdlatul Ulama (NU). Bahkan, KH Masjkur juga menjabat sebagai Ketua Umum PBNU.
5. Jadi Pahlawan Nasional
KH Masjkur dinobatkan menjadi pahlawan nasional baru bersama enam orang lainnya, yakni Ruhana Kuddus, Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi, M Sardjito, KH Abdul Kahar Mudzakkir, dan AA Marimis.
Anugerah pahlawan nasional untuk almaghfurlah KH Masjkur karena Beliau juga Panglima Laskar Sabilillah, Anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) perumus Pancasila dan UUD 1945. Beliau juga Pendiri Yayasan Sabilillah, dan Ketua Yayasan Unisma pertama.
Prof M. Mas’ud Said pengurus dari Yayasan Sabilillah, Jawa Timur, mengatakan, pengusulan sebagai Pahlawan Nasional sudah dilakukan tahun 1990 silam, tetapi pengurusan berkas baru diintensifan tahun 2017 lalu. Semua kebutuhan administrasi dimaksimalkan agar usulannya tersebut dapat dipertimbangkan oleh pemerintah.
Dikatakan, bahwa usulan KH Masjkur sebagai pahlawan nasional mendapat support dari Gubernur Jawa Timur, Bupati Malang, dan Wali Kota Malang. Bukti nyata perjuangan KH Masjkur menurutnya adalah pembangunan Masjid untuk masyarakat Jawa Timur.
“KH Masjkur membangun masjid yang sekarang menjadi masjid besar percontohan paripurna nasional tahun 2017,” tuturnya.
Teladan bagi Umat
Kemudian, proses pengajuan KH Masjkur menjadi pahlawan nasional kepada Kementerian Sosial RI berlangsung selama setahun lebih. Berbagai bukti sejarah dilampirkan untuk melengkapi persyaratan penganugerahan pahlawan oleh tokoh bangsa.
“Buku dan bukti sejarah ditelisik oleh unsur cendekiawan, tokoh agama dan tokoh masyarakat, Pimpinan Perguruan Tinggi terutama UNISMA, UIN, UB, UM dan Unira. Sebanyak sedikutnya 7 buku tentang beliau telah diterbitkan, mulai sejarah perjuangan beliau mulai dari tim 9 UUD 45 sampai perjuangan 10 November 1945 telah berhasil diterbitkan,” tambahnya.
Penganugerahan ini, ujarnya, merupakan penghormatan untuk masyarakat Malang Raya dan NU termasuk pihak keluarga di Singosari. Juga akan menjadi kabar bahagia untuk Yayasan Al-Ma’arif Singosari, Pesantren Bungkuk terutama untuk almaghfurlah KH M. Tholchah Hasan.
“Ini adalah sebuah penghormatan negara yang sangat besar. Dalam penganugerahan gelar pahlawan nasional pihak keluarga diwakili oleh cucu Beliau. Pemprov Jatim dalam hal ini Gubernur Khofifah Indar Parawansa mewakili pemerintah dan masyarakat Jawa Timur mendampingi keluarga KH Masjkur,” katanya.
Sebagai respon atas penganugerahan ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga akan mengundang keluarga di Singosari, Yayasan Sabilillah dan perwakilan masyarakat untuk melakukan upacara peringatan hari Pahlawan Nasional 10 November di Gedung Negara Grahadi Surabaya tepat pada perayaan Hari Pahlawan, Minggu (10/11) besok.
“Semoga semangat juang Beliau, keikhlasan Beliau, daya khidmad Beliau, bisa kita ikuti, bisa jadi suri tauladan bagi negara bangsa,” katanya. (gas/det)
Foto: detik.com
No comments:
Post a Comment