PASURUAN (DutaJatim.com) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta agar para korban selamat akibat insiden SDN Gentong Kota Pasuruan yang ambruk mendapatkan pendampingan trauma healing dan trauma counselling. Menurutnya mereka tetap membutuhkan pendampingan secara psychosocial agar kelak tak mengalami trauma saat kembali menjalani kegiatan belajar mengajar di kelas.
Hal itu disampaikan Khofifah usai melakukan kunjungan ke RSUD Soedarsono Pasuruan tempat para siswa korban selamat dirawat dan menjalani pengobatan, Selasa (5/11) sore. Pasalnya, dari kunjungan tersebut, beberapa orang tua wali murid menyampaikan bahwa anak-anak mereka mengalami trauma. Oleh karenanya Khofifah ingin para siswa juga mendapatkan pendampingan trauma healing dan trauma counselling.
"Kita memberikan kewenangan pada Pemerintah Kota Pasuruan untuk melakukan identifikasi adakah anak-anak yang masih memiliki trauma, pasca ambruknya SDN Gentong, sekolah mereka," kata Khofifah.
Para siswa yang mengalami trauma harus mendapatkan penanganan yang tepat. Jangan sampai kejadian ini justru akan membuat mereka trauma dan memiliki ketakutan saat kegiatan belajar mengajar di kelas.
Menurutnya pendampingan oleh para psikolog akan berdampak baik karena mereka bisa menggali informasi yang dibutuhkan dengan cara-cara yang tak membuat siswa kembali merasakan trauma.
Tidak hanya itu, mantan Menteri Sosial RI ini juga menegaskan bahwa seluruh korban SDN Gentong yang ambruk dan dirawat di rumah sakit tidak boleh dipungut biaya. Khofifah menyebut semua biaya pengobatan dan perawatan korban menjadi tanggungan pemerintah. Hal tersebut sudah ia komunikasikan bersama Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, dan juga jajaran terkait di Pemerintah Kota Pasuruan. Dengan harapan, para korban tidak lagi terbebani dengan pikiran biaya rumah sakit setelah tertimpa musibah.
"Dari sisi medik, saya sudah sampaikan Kadinkes Provinsi Jawa Timur yang hari ini bersama saya ke Rumah Sakit untuk memastikan bahwa semua korban yang dirawat di RS tidak boleh dikenakan biaya. Semua biaya ditanggung pemerintah," tandasnya.
Selain menjenguk para siswa korban selamat akibat ambruknya SDN Gentong Pasuruan, Gubernur Khofifah juga menyempatkan diri takziyah ke rumah duka dari IA (8) siswa kelas 2 dan SAW (19) guru pengganti di SDN Gentong yang meninggal dunia akibat peristiwa itu. Diiringi tangis haru keluarga korban, Khofifah mengajak para pelayat untuk berdoa bersama.
"Tentu atas nama kita semua, kita turut berduka cita atas meninggalnya ananda IA dan juga guru pengajar SAW. Kita berdoa semoga keduanya dipanggil di sisi Allah dalam keadaan husnul khotimah. Keluarganya diberi kesabaran, ketabahan dan ikhlas," pungkas Khofifah. (hms/gas)
No comments:
Post a Comment