Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
أكبرُ الكبائرِ : الإشراكُ بالله ، وقتلُ النفسِ ، وعقوقُ الوالدَيْنِ ، وقولُ الزورِ . أو قال : وشهادةُ الزورِ
“dosa-dosa besar yang paling besar adalah: syirik kepada Allah, membunuh, durhaka kepada orang tua, dan perkataan dusta atau sumpah palsu.” (HR. Bukhari-Muslim dari sahabat Anas bin Malik).
SIDOARJO (DutaJatim.com) - Ini pelajaran bagi kita semua. Pelajaran dari youtuber Iyus Sinting. Seorang cucu yang durhaka kepada kakek yang telah membesarkannya. Cucu yang tega menganiaya kakeknya hanya garagara masalah sepele.
Sang kakek sudah memaafkan cucu durhaka itu. Tapi hukum tidak. Sebab ini pelajaran dari youtuber durhaka.
Sang youtuber pun harus menjadi tersangka kasus penganiayaan kakeknya sendiri, Wasidi (65). Polisi menjelaskan alasan Iyus Sinting tetap dipidana yaitu agar ada efek jera. Agar pemuda lain tidak meniru youtuber durhaka itu.
"Damai tidak menggugurkan tindak pidananya. Itu hanya memperingan saja," kata Kasat Reskrim Polres Kendal, AKP Nanung Nugroho, Jumat (22/11/2019) hari ini.
Nunung sengaja melanjutkan kasus ini agar jadi pembelajaran kepada masyarakat. Hukum pun tetap akan ditegakkan. Apalagi kasus ini sudah viral ke masyarakat, kalau tidak ditegakkan hukumnya, ke depan dikhawatirkan bisa memicu kekerasan lainnya.
"Sebagai pembelajaran bersama agar tidak terulang kembali," katanya.
Kelakuan Iyus Sinting yang tak terpuji itu terekam dalam video. Lalu viral. Bukan karena konten di akunnya. Namun karena video itu memperlihatkan dirinya menghajar sang kakek, Wasidi, dengan semenamena.
Dari keterangan pelaku dan korban, aksi kejam Iyus dilatarbelakangi adanya ikan dan pakan ikan berupa pelet di bak mandi rumah mereka. Pemuda itu jijik bau amis ikan. Katanya.
Dalam video 30 detik itu dia sedang menendang dan memukul kakeknya, Wasidi (65). Peristiwa itu terjadi di tempat tinggal mereka di Dusun Delesari, Kedungboto, Limbangan, Kendal, Jateng, hari Minggu (17/11) lalu.
Polisi segera mengambil tindakan. Esoknya pelaku dan korban dimintai keterangan di Posek Limbangan dan berlanjut di Mapolres Kendal. Polisi bisa mengambil tindakan tanpa harus menunggu ada yang melapor, sebab menurut polisi peristiwa itu termasuk kekerasan dalam rumah tangga.
"Kita bisa buat laporan tipe A, ini meresahkan masyarakat," kata Kasat Reskirm Polres Kendal, AKP Nanung Nugroho.
Pertikaian itu bermula ketika korban memindahkan ikan wader ke bak mandi karena kolam rusak. Korban juga memberikan makan pelet kepada ikan di bak mandi. Ternyata pelaku risih dan marah kepada kakeknya.
"Agak risi, kan. Ikan-ikan sudah aku taruh tempat lain, kok dimasukkan ke bak mandi," kata Yusminardi.
Namun sia mengakui bahwa puncak kemarahannya hingga memukul bukan karena ikan saja, melainkan ada masalah lain. Ia pun mengaku menyesal karena yang dihajarnya adalah kakek yang sejak kecil mengasuhnya.
"Langsung nyesel saya, bertahun-tahun ikut Mbah, kok saya main tangan, nyesel saya," ujarnya.
Sang kakek sendiri mengaku tidak merasakan sakit dan kini sehat-sehat saja. "Tidak apa-apa kok, sudah sehat," kata korban dengan bahasa Jawa.
Meski diproses kepolisian, upaya damai masih memungkinkan jika korban dan pelaku setuju. Pihak keluarga pun mengupayakan itu.
Ayah pelaku, Imam Turmudzi, dengan sabar mendampingi keduanya di Polres Kendal dan berharap damai.
"Sedang diusahakan untuk kekeluargaan. Anaknya sudah minta maaf, sudah nangis-nangis. Mbahnya juga sudah memaafkan. Sebenarnya sudah langsung menyesal dia. Anaknya aslinya tidak begitu," kata Imam.
Imam menduga anaknya frustasi, karena sejak pulang ke Indonesia 5 bulan lalu belum mendapat pekerjaan. Sebelumnya pelaku bekerja di Malaysia selama 4 tahun.
"Tidak ada masalah apa-apa. Mungkin karena nganggur terlalu lama. Hari Senin kemarin sebenarnya sudah mulai dapat kerja," ujarnya.
Nasi sudah menjadi bubur, netizen yang melihat video viral itu murka. Akun instagram dan YouTube dengan 10 ribu subscriber milik pelaku pun jadi sasaran hujatan. Nama Iyus Sinting dalam sekejab moncer diiringi makian dari komentator.
Di akun YouTube Iyus, konten yang diposting cukup beragam mulai dari game, kehidupan sehari-hari, prank dan lainnya. Bahkan ada video yang memperlihatan suasana lebaran dan tampak Iyus dan kakeknya saling bermaafan dengan haru.
"Iya itu ada di YouTube-nya. Sebenarnya memang tidak ada masalah. Dia sejak kecil diasuh oleh kakeknya, saya tinggalnya masih satu kampung, kerja, juga merantau," kata Imam. (det/wis)
No comments:
Post a Comment