TOKYO (DutaJatim.com) - Sebanyak 25 perwakilan perusahaan anggota The International Friendship Exchange Council (FEC) mengadakan pertemuan dengan mitranya dari Indonesia yang difasilitasi Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Tokyo, Tri Purnajaya. Pertemuan dengan para pengusaha besar Jepang itu membahas mengenai upaya bersama meningkatkan kerja sama ekonomi, khususnya bidang perdagangan dan investasi bagi kedua negara. Dalam kesempatan itu terungkap bahwa Pengusaha Jepang Antusias Berinvestasi di Indonesia.
“Untuk mencapai target yang telah ditetapkan, Pemerintah Indonesia membutuhkan dukungan dan kerja sama dari negara mitra, khususnya Jepang," kata KUAI KBRI Tokyo Tri Purnajaya pada sambutan pembukaan seperti dikutip dari laman kbritokyo.jp Selasa 26 November 2019.
Dia lalu mengutip Presiden Jokowi, bahwa pada tahun 2045, Produk Domestik Bruto Indonesia ditargetkan akan mencapai US$ 7 Triliun dan menduduki peringkat ke-5 ekonomi terbesar dunia. Oleh karena itu,KUAI RI Tokyo mengharapkan para pengusaha besar Jepang untuk terus meningkatkan kerja sama dengan Indonesia di bidang perdagangan, investasi, ekonomi digital, pariwisata dan bidang lainnya.
Pertemuan itu dilanjutkan dengan paparan dari Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan, Ni Made A. Marthini. Dalam kesempatan itu Ni Made A. Marthini menyampaikan bahwa setelah implementasi IJEPA pada tahun 2008, nilai perdagangan dan investasi Indonesia dan Jepang terus meningkat, namun jumlah tersebut masih belum optimal. Terdapat 5 bidang kerja sama ekonomi yang perlu diselesaikan dalam General Review IJEPA antara lain peningkatan kompetensi tenaga kerja antara lain di bidang careworker, otomotif, ekonomi kreatif, kesehatan, serta sektor jasa (meliputi logistik dan perkapalan, manajemen pelabuhan dan properti).
Selain itu, Direktur Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) di Tokyo, Rakhmat Yulianto juga menyampaikan paparan terkait iklim investasi terkini di Indonesia. “Kami sangat berharap partisipasi Jepang untuk kerja sama investasi dalam beberapa proyek prioritas, antara lain pengembangan infrastruktur di ibukota baru Indonesia di Pulau Kalimantan; investasi pembangunan pelabuhan Patimban sebagai pintu masuk industri otomotif Jepang ke Indonesia; dan investasi dalam pengembangan sumber daya manusia dengan mendirikan lembaga pendidikan dan pelatihan di Indonesia,” katanya.
Para pengusaha Jepang anggota FEC sangat antusias dalam berdialog dan menyampaikan beberapa pertanyaan antara lain terkait potensi tenaga kerja Indonesia untuk kerja sama dalam industri digital ekonomi, kebijakan Pemerintah Indonesia terkait pasar modal dan pasar saham Indonesia, dan bagaimana strategi Pemerintah Indonesia untuk mewujudkan target peningkatan pendapatan per kapita dan pertumbuhan ekonomi di atas 7%.
International Friendship Exchange Council (FEC) merupakan organisasi yang didirikan sejak tahun 1983 untuk mempromosikan kerja sama antara Jepang dengan negara-negara lain. Anggota FEC merupakan perusahaan besar Jepang yang berasal dari berbagai industri antara lain energi, perbankan, perhotelan, logistik, asuransi, dan sebagainya. Dari acara itu tampak sekali Pengusaha Jepang Antusias Berinvestasi di Indonesia. (gas)
No comments:
Post a Comment