PKS Rangkul Berkarya-Tommy Soeharto, Ini Kata NasDem
JAKARTA (DutaJatim.com) - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memulai membangun poros baru politik dengan menggandeng Presiden Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) Sohibul Iman. Mereka pun bertemu. Tentu membicarakan kepentingan politik mereka masing-masing dan juga kepentingan bangsa dan negara. Surya Paloh seakan menanam benih oposisi meski Nasdem ada di barisan koalisi pendukung Jokowi. Usai pertemuan muncul foto yang fenomenal itu: Surya Paloh berpelukan dengan Sohibul Iman.
Manuver Surya Paloh berhasil. Presiden Jokowi ternyata cemburu dengan kemesraan antara Surya Paloh dengan Sohibul Iman. Saat hadir dalam acara NasDem beberapa waktu lalu, Jokowi pun terus terang cemburu. Bahkan, dia membuat perimbangan dengan melakukan adegan berpelukan dengan Surya Paloh. Bahkan lagi diberi penegasan pelukannya lebih erat ketimbang pelukan Surya kepada Sohibul.
Dalam titik ini, manuver Surya Paloh mungkin sudah selesai sebab tujuan jangka pendeknya mengingatkan Jokowi bahwa NasDem partai yang tidak bisa diremenhkan sebagai bagian koalisi. bahkan kita ingat, NasDem partai pertama yang berani mencuri start mencalonkan Jokowi sebagai capres di Pilpres lalu.
Namun, benih oposisi yang ditanam Surya Paloh dan Sohibul Iman terus tumbuh. Saat ini yang menyiraminya adalah Sohibul Iman. Oposisi ini penting terus disiram setelah Partai Gerindra merapat ke Pemerintah. Titik imbang kekuasaan harus ada yang menjaga. Memupuk sesubur kekuatan Pemerintah.
Amunisi Oposisi pun bertambah dengan bergabungnya Partai Berkarya setelah Sohibul Iman bertemu dengan Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Suharto. Sohibul pun menyakini kerja sama yang dijalin bersama Partai Berkarya mampu memperkuat kekuatan oposisi atau partai-partai yang berada di luar pemerintahan.
Partai Berkarya memang tidak memiliki perwakilan di DPR, tapi partai besutan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto itu dinilai mampu menyuarakan kritik terhadap pemerintah di luar parlemen. "Sebagai parpol tentu Berkarya juga memiliki hak bersuara, menjadi kelompok penekan untuk menguatkan pihak yang di luar pemerintahan tapi berada di parlemen," kata Sohibul seusai bertemu sejumlah elite Partai Berkarya, di kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (19/11/2019).
PKS Rangkul Berkarya-Tommy Soeharto, Ini Kata NasDem.
Ketua DPP Partai Nasdem, Taufiqulhadi menilai tidak ada hal yang luar biasa terkait pertemuan antara elit PKS dan Berkarya. Pertemuan itu juga dianggap tidak memengaruhi soal kekuatan oposisi.
"Tidak berpengaruh karena (Partai) Berkarya tidak ada di parlemen," kata Taufiqulhadi saat dikonfirmasi Rabu (20/11/2019) pagi ini.
Menurutnya pertemuan antara PKS dan Berkarya sebagai suatu hal yang wajar. Terlebih keduanya memang sama-sama satu koalisi saat Pilpres 2019 lalu. "Secara politis tidak ada yang salah karena kedua partai itu berada dalam suatu koalisi sebelumnya," tutur Taufiqulhadi.
Taufiqulhadi yang baru saja diangkat sebagai staf khusus di Kementerian Agraria itu menjelaskan bahwa, kedua partai tersebut hanya sebatas melakukan silaturahmi antar parpol, hal itu dilakukan untuk memperkuat hubungan partai.
"Jadi saya pikir itu dalam rencana mempererat hubungan yang telah terbina sebelumnya. Jadi di mata Nasdem, itu hal yang wajar-wajar saja. Apa lagi dalam agama disebutkan, silaturahmi itu memperpanjang umur dan memperbanyak rejeki," katanya.
Penekan Pemerintah
Menurut Sohibul, bergabungnya Partai Berkarya dalam barisan oposisi memberikan manfaat dari sisi pembentukan opini dan tekanan kepada pemerintah. Di sisi lain, Partai Berkarya memiliki perwakilan yang cukup signifikan di DPRD Provinsi, Kabupaten dan Kota.
Pada Pemilu 2019 lalu, Partai Berkarya memperoleh lebih dari 160 kursi yang tersebar di DPRD Provinsi, Kabupaten dan Kota. "Ini jumlah yang sangat signifikan. Tentu dengan Partai Berkarya kami bisa bekerja sama di parlemen tingkat provinsi, kabupaten dan kota," kata Sohibul.
"Itu yang kami butuhkan dari Partai Berkarya. Mereka memberikan penguatan untuk mengkritisi pemerintah," tutur dia.
Dalam Pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu, Tommy Soeharto didampingi oleh Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto, Ketua Dewan Kehormatan Tedjo Edhy Purdijatno, Sekjen Priyo Budi Santoso, Bendahara Umum Neneng Tuty, Wakil Ketua Umum Hasib Wahab dan Yayat Sudrajat. Sementara, Sohibul didampingi oleh Ketua Majelis Syuro Salim Segaf Aljufri, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid dan Sekjen PKS Mustafa Kamal. (okz/wis)
No comments:
Post a Comment