Nama Tsuroyya Adibah menggema dari panggung Malam Grand Final Pemilihan Duta ISNU Jatim 2019 yang digelar di East Atrium Grand City Mall Surabaya Sabtu 16 November 2019 malam. Gadis ini bukan hanya cantik, anggun, dan brilian, tapi juga religius. Sempat pesimistis menghadapi ajang pemilihan Duta ISNU 2019 sebab ada peserta yang berpengalaman ikut kontes kecantikan tingkat nasional, tapi berkat ridho Allah, ridho, restu, dan doa orang tua, guru, dan teman-temannya, Tsuroyya Adibah pun sukses meraih juara Pemilihan Duta ISNU 2019. Berikut wawancara Gatot Susanto dari DutaJatim.com dengan mahasiswi Universitas Negeri Malang ini:
Selamat untuk Mbak Tsuroyya Adibah...
Terima kasih.
Bagaimana perasaan Mbak saat diumumkan sebagai Juara Umum Duta ISNU 2019?
Alhamdulillahirobbil alamin. Saya sempat tidak menyangka mengingat ajang ini adalah kompetisi pertama saya mengikuti beauty pageant atau semacamnya. Tentu reaksi keluarga, teman, dan guru-guru sangat bahagia, terharu, dan bersyukur. Semuanya senantiasa memberikan support kepada saya secara ikhlas lahir dan batin.
Oh ya, hadiahnya untuk apa nich?
Wah, masih belum terpikirkan untuk apa. Mungkin ditabung terlebih dahulu.
Ada hadiah umroh ya dari Atria Travel. apa sekalian umroh bersama keluarga?
Ya, sepertinya ini hanya untuk pemenang saja, namun saya masih belum mengetahui info lebih lanjut.
Bisa diceritakan apa saja persiapan untuk sukses di ajang ini?
Masya Allah. Awalnya teman saya memberikan pamflet Duta ISNU 2019 dalam pesan WA (What'sApp). Saya sempat pesimistis karena tidak pernah memiliki pengalaman apa pun untuk mengikuti ajang seperti ini.
Namun, berkat dukungan motivasi dan doa dari orang-orang terdekat, terlebih lagi dari Bapak dan Ibu, hati saya terdorong untuk mengikuti ajang ini dengan niat mencari ridho Allah melalui ridho kedua orang tua.
Saya tidak belajar terlalu banyak, hanya mereview pemahaman saya saat duduk di bangku sekolah mengenai paham Aswaja (Ahlussunnah wal jamaah) dan NU (Nahdlatul Ulama), terlebih lagi saya bershalawat setiap saat agar diberikan kelancaran dan kemudahan saat mengikuti tahapan-tahapan pemilihan Duta ISNU.
Alhamdulillah, ternyata ingatan saya masih kuat. Dan hanya perlu membaca sedikit-sedikit beberapa detail yang saya lupa. Intinya ada pada ridho orang tua, guru, percaya diri, dan memohon doa kepada Allah serta bershalawat kepada Rasulullah Muhammad SAW.
Bagaimana tingkat persaingan di antara peserta Duta ISNU?
Sangat luar biasa. Terlebih lagi memang ada salah satu peserta yang telah menjadi pemenang salah satu beauty pageant tingkat Indonesia. Sempat minder, namun berusaha meyakinkan diri bahwa Allah tak akan membebani hamba-hamba-Nya di luar kemampuan mereka.
Alhamdulillah wa syukurillah. Ikhtiar saya bisa dibilang membuahkan hasil.
Apa saja yang digemblengkan para mentor di ajang tersebut?
Ada beberapa materi saat karantina, yakni pendalaman ASWAJA dan NU, Public Speaking, Catwalk, dan materi motivasi. Kami diajarkan untuk menjadi sosok yang elegan dan berkelas tanpa melupakan jati diri sebagai Nahdliyyin agar selalu mengedepankan akhlaqul karimah.
Secara penampilan fisik apa saja? Misalnya tampil cantik anggun seperti apa? Apa harus ber-make up tebal, busana mahal, glamor dll.
Tentu saat pemilihan Duta ISNU 2019 ini, kami para peserta dianjurkan untuk berpenampilan terbaik. Dan sekali lagi, Allah memberikan rahmat-Nya kepada saya tak terbatas. Segala sesuatu yang menunjang penampilan saya, misalnya gaun, heels, dan aksesoris, ialah bentuk support dan sponsor dari guru saya semasa bersekolah di Madrasah Aliyah.
Menurut saya, cantik dan anggun tidak harus berpenampilan sempurna. Sejatinya kecantikan dan keanggunan seseorang terpancar dari inner beauty dan auranya masing-masing. Dengan cara apa? Dengan berkepribadian yang sopan, dewasa, dan menunjukkan tauladan yang baik bagi sesama.
Secara ruhani, spiritual, apa saja, misalnya ibadah, baca/hafal Al Quran, salat sunnah, puasa, membantu teman atau sesama dll?
Tentu berdoa setiap saat, memohon restu dari orang tua ialah hal yang utama apabila seseorang memilki keinginan mencapai sesuatu. Membaca Al-Quran juga diperlukan agar ruh kita berisi.
Yang paling ajaib adalah sholawat, tiada hari tanpa bershalawat kepada Rasul untuk menjadi washilah segala doa-doa yang dipanjatkan.
Sebagai Duta ISNU apa tugas-tugas Mbak selanjutnya?
Sebagai Duta ISNU, tentu telah menjadi kewajiban saya untuk menjadi representative sosok cendekiawan NU yang mampu menjadi sosok yang bermanfaat demi kemaslahatan umat. Mengkampanyekan dan menggerakkan harakah Islamiyah kepada umat nahdliyin salah satu contohnya. Generasi muda NU hendaknya mampu memahami diri dan potensi agar mampu berkontribusi di masyarakat luas, tentu melalui dakwah yang toleran dan penuh rahmah.
Sekarang kuliah di mana? Bagaimana Mbak menekuni dunia pendidikan, apa tekun belajar, kutu buku dll. Apa juga aktif di kegiatan ekstra dll.
Saat ini saya adalah mahasiswi semester 3 jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Negeri Malang. Saya selalu berusaha tekun belajar sambil bersosialisasi dan berinteraksi. Bisa dibilang aktif dalam salah satu UKM, yakni Al-Qur’an Study Club. (Bersambung)
Baca Juga:
Wawancara dengan Juara Umum Pemilihan Duta ISNU Jatim 2019, Tsuroyya Adibah: Ingin Jadi Pebisnis Sukses, Kreatif, dan Inovatif (2)
Malam Grand Final Pemilihan Duta ISNU Jawa Timur, Inilah Para Juaranya
Malam Grand Final Pemilihan Duta ISNU Jatim, Dirut Atria: Islami & Menumbuhkan Ekonomi Kreatif
Ya cantik ya sholehah
ReplyDelete