SIDOARJO (DutaJatim.com) -Memeringati Hari Anti Korupsi sedunia tahun 2019, Kejaksaan Negeri (Kejari) Sidoarjo gelar gowes bareng bersama para Jaksa, pegawai di lingkup Kantor Kops Adhiyaksa, Senin (9/12/2019) pagi. Tak hanya itu, gowes bareng tersebut juga diikuti sejumlah anggota komunitas sepeda Brompton Surabaya (Brosur).
Gowes yang diberangkatkan dari Kejari Sidoarjo di Jalan Sultan Agung Sidoarjo itu menuju SMPN 1 Sidoarjo Jalan Lingkar Barat Sidoarjo dan SMAN 1 Sidoarjo. Gowes bareng tersebut juga membagikan sticker dan gantungan kunci yang bertuliskan bahaya korupsi.
Baca Juga: Menteri Erick Pecat Dirut Garuda
Gowes memperingati Hari Anti Korupsi ini juga bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo.
"Setelah Gowes, kami ke SMP Negeri 1 dan SMK Negeri 1 Sidoarjo untuk memberi edukasi tentang bahaya tindak pidana korupsi kepada pelajar," kata Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sidoarjo, Setiawan Budi Cahyono, Senin (9/12/2019).
Lebih jauh Setiawan Budi menambahkan jika penting sekali pengetahuan soal korupsi yang bisa merusak segalanya itu diberikan kepada para siswa.
“Sengaja tema kali ini yakni, generasi milenial generasi anti korupsi. Pengetahuan soal kejahatan korupsi harus ditanamkan sejak dini,” imbuhnya.
Sementara itu Niko Satriani, Humas komunitas sepeda Brompton Surabaya (Brosur) mengaku jika Brosur mendukung Pemerintah Indonesia dalam menindak tegas pelaku tindak pidana Korupsi.
"Kami sengaja ikut gowes Kejari Sidoarjo, karena saat ini sepeda Brompton lagi viral di pemberitaan. Kami ingin ikut mengkampanyekan hari anti korupsi. Tadi saya dan Pak Kajari, Setiawan Budi sempat bertukar sepeda, ingin mencoba mengayuh sepeda yang lagi viral ini, kata Pak Kajari," kata Niko usai kegiatan gowes.
Niko menambahkan jika komunitas sepeda Brompton saat ini sudah menjamur di sejumlah kota kota besar, pengikutnya pun banyak, tapi sebagian besar memang dari kalangan pengusaha.
Sejak viral di pemberitaan dalam kasus Garuda, memang komunitas sepeda Brompton sering diwawancari media, banyak yang tanya harga dan kualitas sepeda ini. Bila tidak viral di pemberitaan media pasti tidak ada yang tahu apa itu sepeda merek Brompton.
"Tadi saya sempat ngobrol dengan Pak Kajari, enak gak mengayuh Brompton. Katanya sih enak, enteng dan kencang. Terus Pak Kajari tanya harga sepeda ini, saya jawab harganya Rp 65 juta. Kaget Pak Kajari tahu harganya, katae hobby yang mahal. Gaji Kajari gak mungkin bisa beli sepeda ini. Ya saya jawab sepeda Brompton saat ini lagi terkenal, gara gara viral di pemberitaan," cerita Niko yang juga pemilik usaha mebel di Surabaya ini.
Sementara itu, Kajari Sidoarjo, Setiawan Budi saat ditanya terkait gowes memakai sepeda Brompton, mengatakan, dirinya mengaku kaget jika sepeda lipat yang dia pakai itu harganya puluhan juta. Dan dia baru tahu jika sepeda Brompton saat ini lagi viral di pemberitaan terkait kasus penyelundupan yang diduga dilakukan oleh Dirut Garuda.
"Enak sepedanya, tapi saya kaget harganya puluhan juta ternyata. Saya tadi bertukar sepeda dengan Mas Niko, eh gak tahunya sepeda yang saya pakai ini sepeda yang viral di Pemberitaan itu toh," kata Kajari sambil menunjukkan sepeda milik Komunitas Brompton Surabaya tersebut. (Adh)
No comments:
Post a Comment