SURABAYA (DutaJatim.com) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa tidak berlebihan jika Jawa Timur disebut jantungnya Indonesia. Dari jejak masa lampau bangsa Indonesia telah diwarnai oleh perjalanan sejarah panjang kerajaan - kerajaan nusantara, antara lain Majapahit. Zaman Kerajaan Majapahit telah dikenalkan terminologi Bhinneka Tunggal Ika dan Merah Putih yang akhirnya disepakati sebagai identitas perekat bagi bangsa Indonesia.
“ Tidak berlebihan jika saya sebut bahwa jantungnya Indonesia adalah Jawa Timur, mengingat bumi Majapahit ini telah memberikan kontribusi besar berbagai konsep dan pemikiran yang akhirnya disepakati sebagai perekat identitas bangsa, yaitu Bhinneka Tunggal Ika dan Merah Putih, ” kata Gubernur Khofifah saat memberikan sambutan selamat datang mendampingi kunjungan kerja Menteri Sosial RI Juliari Peter Batubara saat membuka acara Peningkatan Kapasitas Pendamping Bantuan Pangan Non Tunai wilayah III dengan tema "Membangun Sinergitas Bersama SDM Kessos" di Hotel Vasa Surabaya, Kamis (12/12/2019) sore.
Bukan tanpa alasan Gubernur Khofifah menyampaikan hal tersebut. Mantan Menteri Sosial RI itu menjelaskan bahwa ada banyak alasan yang membuat Jatim layak disebut sebagai jantungnya Indonesia. Antara lain, karena Jatim adalah bumi Majapahit, dimana pada masa itu ada kitab Sutasoma yang ditulis Mpu Tantular yang mengajarkan tentang Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa. Yaitu, bahwa perbedaan adalah kekayaan yang harus dijaga dan bukan menjadi sebuah penghalang untuk kemajuan Indonesia.
“Karena sesuatu yang substantif itu akhirnya diterima sebagai bagian dari perekat Negara Kesatuan Republik Indonesia,” jelasnya.
Masih menurutnya, bahwa kebhinnekaan yang menjadi semboyan Bangsa Indonesia adalah sebuah anugerah besar yang harus dibangun atau diwujudkan dalam keserasian. Jika terjadi dinamika kehidupan maka itu sebuah keniscayaan yang harus dicari keseimbangan- keseimbangan baru.
“Ini yang harus terus dipupuk. Yang berbeda tidak perlu dipaksakan sama dan yang sama jangan dibeda-bedakan. Mari kita bangun harmoni dalam keberagaman,” imbuhnya.
Sementara hal lain yang membuat Jatim layak dijadikan Jantung Indonesia adalah karena Jatim memilki surplus 2,6 juta ton beras yang saat ini menjadi tumpuan 16 provinsi dan produksi telurnya mencapai 8,2 miliar butir telur, dimana hal tersebut terjadi surplus 2,8 miliar butir telur yang juga siap menyuplai daerah lain . Begitu pula daging ayam dan sapi serta logistik lainnya.
Oleh karena itu, Gubernur Khofifah mengajak kepada semuanya, termasuk dari Kementerian Sosial RI untuk mencari dan menemukan format-format untuk membentuk keserasian sosial dalam rangka mewujudkan kemajuan Indonesia.
“Makin sering Pak Mensos hadir disini rasanya pembelajaran kehidupan ala Majapahit akan banyak kita temui. Tentu juga makin banyak program yang diturunkan di Jatim,” pungkasnya.
Disisi lain, Mensos Juliari P. Batubara mengharapkan agar bantuan-bantuan dari Kementerian Sosial RI benar-benar tersalurkan dan tepat sasaran pada para keluarga penerima manfaat.
“Ke depannya benar-benar bantuan yang dari pemerintah melalui dinas (Kementerian) sosial ini benar-benar sesuai dan tepat sasaran,” katanya. (gas/hms)
No comments:
Post a Comment