JAKARTA (DutaJatim.com) - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa dia pernah berkomunikasi dengan Romahurmuziy alias Rommy perihal jabatan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur (Kakanwil Kemenag Jatim). Jabatan itulah yang kemudian melatari pemberian suap yang diduga dilakukan Haris Hasanuddin kepada Rommy. Namun Khofifah tidak tahu bila nama Haris masuk calon Kakanwil Kemenag Jatim.
Awalnya Khofifah mendapatkan pesan dari salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di Jatim yaitu Kiai Asep Saifuddin Chalim. Saat itu, menurut Khofifah, Kiai Asep menitipkan pesan padanya untuk diteruskan ke Rommy.
"Ini di keterangan BAP (Berita Acara Pemeriksaan) saksi ya. Apakah saudara pernah mengatakan kepada terdakwa ini, 'Gus, Gus, tolong diperjuangkan biar sinergi dengan pemerintah provinsi lebih baik ke depan'. Apakah ada ucapan saudara ke terdakwa?" tanya salah seorang hakim pada Khofifah dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2019).
Khofifah menepis pernah menyampaikan hal tersebut. Khofifah duduk di kursi saksi dalam persidangan tersebut, sedangkan yang berada di kursi terdakwa adalah Rommy. "Saya merasa tidak pernah, yang mulia," ucap Khofifah.
"Hanya ada memang WA (WhatsApp) saya bulan Februari, seperti yang pernah saya sampaikan kesaksian di ruangan ini juga bahwa satu saat Kiai Asep meminta saya menanyakan kepada Mas Rommy. Katanya, 'Ada proses yang sudah selesai kaitan dengan pemilihan Kanwil Jawa Timur, kenapa tidak segera dilantik?'," imbuh Khofifah.
Pesan itu disebut Khofifah langsung disampaikan ke Rommy via WA karena kebetulan Kiai Asep sebelumnya meneleponnya. Saat itu, menurut Khofifah, komunikasi yang dijalinnya dengan Rommy perihal kampanye akbar PPP.
"Itu kebetulan beliau (Kiai Asep) baru telepon, kebetulan Mas Rommy WA saya minta saya hadir pada kampanye akbar PPP tanggal 10 April 2019, saya sampaikan insyaallah saya hadir," kata Khofifah.
"Nah kemudian saya sampaikan pertanyaan Pak Asep itu. Saya bilang kira-kira ada kalimat begini, 'Jangan sampai keanginan'. Maksudnya jangan kelamaan," sambungnya.
Mengenai sosok Haris Hasanudin yang diusulkan menjabat Kakanwil Kemenag Jatim, Khofifah mengaku mengenalnya. Namun Khofifah mengaku tidak tahu bila Haris diusulkan mengemban jabatan itu.
Khofifah juga menepis pernah merekomendasikan Haris untuk jabatan itu. Sebagai Gubernur Jatim, Khofifah mengatakan tidak memiliki wewenang untuk itu. "Tidak, yang mulia. Saya tidak berwenang, tidak pernah dan tidak melakukan itu," ucap Khofifah.
Persoalan ini muncul lantaran Rommy pernah menyampaikan bila dirinya hanya meneruskan rekomendasi Khofifah dan Kiai Asep terhadap Haris untuk jabatan Kakanwil Kemenag Jatim. Dalam surat dakwaan, Haris memberikan suap ke Rommy lantaran telah membantunya mendapatkan jabatan itu.
Mendengar kesaksian Khofifah, Rommy menanyakan soal perkenalannya dengan Haris. Seperti diketahui bila Haris adalah menantu dari Ketua Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) M. Roziqi yang juga sebagai ketua tim sukses Khofifah saat mencalonkan diri menjadi gubernur.
"Pada saat deklarasi JKSN di Ponpes Kiai Asep, apakah ingat pada saat itu saya mengonfirmasi penyampaian Pak Roziqi? Beliau menitipkan Pak Haris dan saya konfirmasi ke Mbak Khofifah, 'Mbak, ini Haris apakah Pak Roziqi sudah seizin panjenengan karena meminjam nama panjenengan?'," tanya Rommy pada Khofifah.
"Tidak, karena saya belum kenal Pak Haris pada deklarasi awal Oktober itu. Saya nggak tahu ada Plt di Kakanwil Jatim," jawab Khofifah. (det/okz)
Foto: liputan6.com
No comments:
Post a Comment