ANKARA (DutaJatim.com) - Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, tampak gembira saat bertemu dengan warga negara Indonesia yang tinggal di negara Turki. Risma mengunjungi Turki memenuhi undangan Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk tampil dalam International Forum of Women in Local Government. Usai menghadiri acara itu, Risma diundang sebagai pembicara di acara Hari Ibu yang diinisasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Ankara, ibukota Turki.
Risma seorang ibu. Juga seorang kepala daerah dua periode, sehingga dinilai bisa memberi inspirasi kaum perempuan. Khususnya para ibu.
Dalam kesempatan itu, Risma menceritakan bagaimana dia memimpin Kota Surabaya. Risma bercerita dalam sesi tanya jawab, di mana salah satu mahasiswa bertanya bagaimana Risma merawat hubungan harmonis dengan suporter klubbola. Tentu saja dia agak terkejut. Bayangkan saja, di negeri yang sangat jauh ini, masih ada bonek.
Ya, salah satu mahasiswa di acara itu ternyata Bonekmania, yang merupakan suporter garis keras asal kesebelasan Persebaya Surabaya. Lalu apa jawaban Risma?
"Saya enggak habis pikir. Sudah sampai Ankara saja saya masih bertemu dengan Bonek," kata Risma disambut tawa hadirin, seperti dalam keterangan tertulis yang dikirimkan oleh KBRI di Turki, Sabtu 14 Desember 2019.Sore kak!— Sapawarga Kota Sby (@SapawargaSby) December 13, 2019
Begini nih pidato Bu Risma ketika berbicara di acara peringatan Hari Hak Perempuan Turki di Kota Ankara, Turki 😍
Video selengkapnya bisa klik disini ya kak https://t.co/crDccrsuGs 😊😊 pic.twitter.com/lUE3rxIYP8
Risma mengatakan, dia selalu memantau dan ikut menertibkan pergerakan suporter Bonek dalam setiap laga kandang maupun tandang. Risma menceritakan sebuah kisah. Suatu saat politisi PDIP ini mengaku pernah disambangi sekelompok Bonek asal Sidoarjo.
Sang Bonek meminta Risma agar menyampaikan pesan kepada Bupati Sidoarjo agar jangan ada lagi aksi lempar botol dari suporter Deltras Sidoarjo saat bertemu dengan rombongan Bonek Sidoarjo.
"Saya ngomong ke mereka. Kalau tak sampaikan begitu nanti Bupati Sidoarjo ngomong ke saya begini, 'Bu Risma ini Walikota Surabaya atau Sidoarjo'. Akhirnya mereka ya bilang, 'oh begitu ya bu'," ujarnya, disambut tawa hadirin.
Namun Risma mengaku bersyukur Bonek yang dianggap oleh berbagai kalangan menyeramkan dan kerap berbuat onar itu malahan dapat diajak bekerjasama dengan pemerintahan kota. Contohnya ketika ada kerja bakti bersama. Tanpa adanya imbauan mereka secara sukarela turun ke jalan membantu atau pun ketika ada imbauan untuk tidak datang menonton pertandingan bola agar tidak terjadi kerusuhan.
"Mereka sekarang ya nurut. Tapi nanti kalau ada yang bandel saya tanya sama yang besar-besar itu. 'Lho kok tetap ada yang datang?','itu bukan Bonek dari Surabaya, bu', duh repot," kata dia.
Risma mengatakan, gaya komunikasinya merupakan cara jitu untuk melunakkan hati para Bonek. Hal itu pun selalu ditekankan kepada jajaran di bawahnya, tidak hanya kepada Bonek, tapi kepada seluruh warga yang membutuhkan bantuan.
Dia menegaskan, bahwa selama dia menjabat, secara perlahan stigma Satpol PP sebagai aparat pemerintah tukang gusur justru kini dicap sebagai aparat yang mengayomi. "Saya selama bekerja selalu menekankan hal ini kepada staf saya. Bantu, tolong orang yang membutuhkan. Kita ini siapa? Kita ini pelayan," kata dia.
Risma tampil dalam Forum Inspiration Day. Acara itu merupakan salah satu agenda KBRI Ankara di Turki yang menhadirkan tokoh-tokoh inspirasi Indonesia untuk berbagi cerita bersama sejumlah elemen WNI yang berada di Turki. Sebelumnya Sandiaga Uno pada bulan November lalu hadir dalam forum yang sama dan bertemu dengan WNI untuk berbagi kisah inspiratif. (vvn)
No comments:
Post a Comment