SURABAYA (DutaJatim.com) - Pemilihan walikota Surabaya baru akan digelar tahun 2020 mendatang. Namun suhu politik di Kota Pahlawan sudah mulai memanas. Salah satunya ditandai dengan saling dukung para bakal calon walikota. Sejumlah bakal calon juga mengklaim didukung oleh Walikota Tri Rismaharini. Hal itu terlihat dari spanduk yang dipasang oleh pendukung bakal calon tersebut di sejumlah sudut kota Surabaya. Paling mencolok spanduk bakal calon walikota Eri Cahyadi.
Untuk itu Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Kota Surabaya mencopoti spanduk berisi dukungan kepada Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Eri Cahyadi, yang hendak maju sebagai bakal calon wali kota Surabaya 2020 itu. Eri Cahyadi disebut sebagai calon yang dijadokan Tri Rismaharini, walikota Surabaya saat ini.
Saat dikonfirmasi Kepala BPB Linmas Surabaya Eddy Christijanto, mengatakan, pencopotan tersebut merupakan bagian dari penertiban yang biasa dilakukannya selama ini. "Pencopotan spanduk ini sesuai perda yang berlaku di Surabaya," kata Eddy.
Lokasi pencopotan spanduk dilakukan di sejumlah titik di antaranya di Putat Jaya dan Sambikerep. Untuk di Putat Jaya, spanduk yang diturunkan bertulisan Eri Cahyadi Fight dan Merdeka. "Karena saat ini belum memasuki masa kampanye jadi pelepasan itu tanggung jawab Linmas dan Satpol PP, kalau sudah masa kampanye itu kan tanggungjawabnya Bawaslu," katanya.
Meski demikian, sejumlah warga menilai pencopotan itu dianggap upaya untuk membatasi aspirasi warga Kota Surabaya. "Kami memasang spanduk atas inisiatif sendiri. Bikin kata aspirasi sendiri, urunan sendiri, masang di lingkungan kita sendiri. Kok malah diturunkan. Lah spanduk bahkan baliho besar dan orang-orang yang jelas-jelas mencalonkan sebagai bacawali dibiarkan. Ini kan tidak adil," kata warga Sambikerep, Aji Setiawan.
Hal sama juga dikatakan tokoh masyarakat Benowo, Suwarto. Ia menilai tindakan linmas tidak tepat karena umumnya spanduk dukungan kepada Eri Cahyadi tersebut dipasang di wilayah kampungnya sendiri. "Masak linmas blusukan kampung-kampung cuma buat ngurusi spanduk Pak Eri Cahyadi? Masih banyak spanduk-spanduk besar politikus di jalan-jalan Surabaya yang tidak diapa-apakan," katanya.
Suwarto khawatir tindakan linmas sebenarnya upaya untuk menggembosi dukungan warga kepada Eri Cahyadi. "Kalau memang benar alasannya perda, kenapa spanduk calon lain masih ada? Saya khawatir ini memang upaya untuk menghalangi dukungan warga kepada Eri Cahyadi," katanya.
Suwarto bersama sejumlah warga lainnya tidak ambil pusing karena pihaknya tidak akan berhenti untuk menyuarakan aspirasi dukungannya. "Kami tidak mau kota kami disandera politikus yang tidak punya rekam jejak riil dengan Kota Surabaya. Harus yang sudah punya kontribusi dan nyambung dengan Bu Risma dan itu ada pada Pak Eri Cahyadi," katanya.
Setelah penertiban spanduk jelang Hari Raya Natal yang dilakukan linmas beberapa hari lalu, mereka memasang lebih banyak spanduk lagi. Kali ini warga dari Simokerto, Dupak, Krembangan, hingga Rangkah. "Warga yang sepakat dengan gerakan kami semakin banyak. Linmas jangan membatasi aspirasi kami lagi," katanya. (gas/ara)
Foto: jatimnow.com
No comments:
Post a Comment