Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tragedi Kecelakaan di Purwodadi Bikin Miris, Bersalawatlah Saat Bepergian dan Ini Doa Agar Selamat di Perjalanan

Monday, December 23, 2019 | 06:37 WIB Last Updated 2019-12-22T23:48:01Z


SIDOARJO (DutaJatim.com) - Membaca berita di website DutaJatim.com soal kecelakaan maut beruntun di Jalan Raya Purwodadi Pasuruan Minggu 22 Desember 2019 pagi kemarin sungguh mengerikan. Tujuh orang meninggal dunia dan lima orang lain menderita luka-luka.

Sangat miris melihat sejumlah kejadian kecelakaan di sejumlah daerah. Berita di Suara Surabaya pada hari yang sama ada kecelakaan di tol dan di Jl. Buduran Sidoarjo. Sebelumnya di tol Purwodadi juga terjadi kecelakaan yang membuat Gus Hilman wafat. Gus Hilman adalah putra ketiga almarhum KH Hasyim Muzadi.

Setiap berangkat kerja atau liburan atau silaturahim ke saudara, ketika berangkat kita diminta berhati-hati selama dalam perjalanan. Selain itu kita juga diminta berdoa dan didoakan oleh anggota keluarga.
Selanjutnya dalam perjalanan kita insya Allah juga sudah berhati-hati. Tidak sembrono dalam perjalanan. Namun kadang justru orang lain tidak hati-hati. Orang lain sembrono. 

Seperti kecelakaan yang terjadi di  Jl. Raya Purwodadi Pasuruan tadi. Para korban sangat mungkin sudah berhati-hati, tapi sopir truk tronton yang mengangkut alat berat back hoe ternyata tidak hati-hati. Rem blong. Kendaraan tak terkendali. Menabraklah kendaraan lain tadi. Semoga para korban diberi kebaikan dan yang terbaik dari Allah SWT. Amiin.

Karena itu, hanya ada satu cara agar kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Berdoa. Doa adalah kekuatan orang beriman. Disarankan juga membaca istighfar dan membaca salawat Nabi. Sebanyak-banyaknya.
Ahmad Mundzir dalam tulisannya di nu.or.id menuliskan, ada amalan menarik yang pernah dikutip oleh Imam Az-Zarkasyi untuk semua orang yang ingin selamat dalam perjalanan. Ia mengutip kisah yang pernah diamalkan oleh al-Kiya al-Harasi, seorang yang lahir di tahun yang sama persis dengan Imam al-Ghazali, pada tahun 450 H dan wafatnya hanya selisih satu tahun. Jika al-Ghazali wafat tahun 505 H, al-Harasi wafat tahun 504 H.

Kehidupan kedua orang ini selalu bersama. Mereka adalah teman dekat. Mulai belajar, mengajar, pun jadi ulama, keduanya selalu berbarengan. Hanya, di antara keduanya masing-masing mempunyai keistimewaan yang tidak sama. 
Al-Harasi yang juga pengarang kitab Ahkamul Qur'an ini lebih jago dalam mengajar, sedang al-Ghazali sebagai pengarang Ihya' Ulumuddin lebih mahir dalam menulis. Pemilik nama lengkap Abul Hasan Ali bin Muhammad At Thabari ketika akan melakukan perjalanan, ia membaca semua huruf yang ada di permulaan surat Al-Qur'an (fawatihus suwar). Mulai alif lam mim, alif lam mim, alif lam mim shad, alif lam ra', dan seterusnya yang berjumlah 29 potong ayat.

كَانَ اَلْكِيَا الْهَرَاسِيْ الإِمَامُ رَحِمَهُ اللهُ إِذَا رَكِبَ فِيْ رِحْلَةٍ يَقُوْلُ هَذِهِ الْحُرُوْفَ الَّتِىْ فِيْ أَوَائِلِ السُّوَرِ فَسُئِلَ عَنْ ذَلِكَ فَقَالَ مَا جُعِلَ ذَلِكَ فِيْ مَوْضِعٍ أَوْ كُتِبَ فِيْ شَيْئٍ إِلَّا حُفِظَ تَالِيْهَا وَمَالُهُ وَأَمِنَ فِيْ نَفْسِهِ مِنَ التَّلَفِ وَالْغَرَقِ 
Artinya: Imam al-Kiya al-Harasi 
rahimahullah ketika sedang bepergian membaca huruf-huruf  yang berada di permulaan surat-surat ini (awailus suwar). Beliau ditanya tentang amalan itu, lalu dijawab "Tidak ada tempat yang dibacakan itu atau tempat maupun barang yang dituliskan tulisan tersebut kecuali pembacanya dan hartanya akan dijaga, harta dan jiwanya aman dari kerusakan serta resiko tenggelam. 

(Badruddin Muhammad bin Abdullah Az Zarkasyi, Al-Burhan fi Ulumil Qur'an [Darut Turats, Kairo], vol 1, h. 434) 

Jadi, menurut salah satu pakar fiqih madzhab Syafi'i ini, siapa saja yang mau membaca atau menulis di satu tempat, pembacanya akan selamat, harta jiwanya akan aman dari malapetaka dan tenggelam. 

KH Abdul Qayyum Manshur, Lasem, ketika mengisi mauidhah hasanah di Haflah Khotmil Qur'an Pesantren At Taufiiqiyyah, Brabo, Grobogan mengatakan bahwa amalan ini sudah diijazahkan kepada masyarakat untuk siapa yang yang menginginkan sawahnya aman, selamat dari kecelakaan ketika bepergian, tidak tenggelam, atau sebagainya. 

Doa Tolak Balak


Lafal doa ini diberi judul dengan “Doa Selamat Lawan Tolak Bala.” Lafal doa ini berisi permohonan keselamatan kepada Allah daripada segala bencana dan ujian di dunia, serta siksa di akhirat. Doa ini sering kita dengar dari orang-orang tua seusai shalat di mushala dan di masjid atau pada pembacaan tahlil di Jakarta. Adapun lafal doanya adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ افْتَحْ لَنَا أَبْوَابَ الخَيْرِ وَأَبْوَابَ البَرَكَةِ وَأَبْوَابَ النِّعْمَةِ وَأَبْوَابَ الرِّزْقِ وَأَبْوَابَ القُوَّةِ وَأَبْوَابَ الصِّحَّةِ وَأَبْوَابَ السَّلَامَةِ وَأَبْوَابَ العَافِيَةِ وَأَبْوَابَ الجَنَّةِ اللَّهُمَّ عَافِنَا مِنْ كُلِّ بَلَاءِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ وَاصْرِفْ عَنَّا بِحَقِّ القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَبِيِّكَ الكَرِيْمِ شَرَّ الدُّنْيَا وَعَذَابَ الآخِرَةِ،غَفَرَ اللهُ لَنَا وَلَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى 
المُرْسَلِيْنَ وَ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ Allāhummaftah lanā abwābal khair, wa
 abwābal barakah, wa abwāban ni‘mah, wa abwābar rizqi, wa abwābal quwwah, wa abwābas shihhah, wa abwābas salāmah, wa wa abwābal ‘āfiyah, wa abwābal jannah. Allāhumma ‘āfinā min kulli balā’id duniyā wa ‘adzābil ākhirah, washrif ‘annā bi haqqil Qur’ānil ‘azhīm wa nabiiyikal karīm syarrad duniyā wa ‘adzābal ākhirah. Ghafarallāhu lanā wa lahum bi rahmatika yā arhamar rāhimīn. Subhāna rabbika rabbil ‘izzati ‘an mā yashifūn, wa salāmun ‘alal mursalīn, walhamdulillāhi rabbil ‘ālamīn. 


Artinya, “Ya Allah, bukalah bagi kami pintu kebaikan, pintu keberkahan, pintu kenikmatan, pintu rezeki, pintu kekuatan, pintu kesehatan, pintu keselamatan, pintu afiyah, dan pintu surga. Ya Allah, jauhkan kami dari semua ujian dunia dan siksa akhirat. Palingkan kami dari keburukan dunia dan siksa akhirat dengan hak Al-Qur’an yang agung dan derajat nabi-Mu yang pemurah. Semoga Allah mengampuni kami dan mereka. Wahai, zat yang maha pengasih. Maha suci Tuhanmu, Tuhan keagungan, dari segala yang mereka sifatkan. Semoga salam tercurah kepada para rasul. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam."

(Lihat Perukunan Melayu, [Jakarta, Alaydrus: tanpa tahun], halaman 55-56).

 Lafal doa ini dapat dibaca pada setiap selesai shalat lima waktu. Semoga Allah memberikan keselamatan kepada kita semua baik di dunia maupun di akhirat. 

Amīn. Wallahu a‘lam. (gas/nuo)


Foto: Akibat sopir tronton yang tidak berhati-hati 7 orang tewas di Jl. Raya Purwodadi Minggu 22 Desember 2019.

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update