Wisatawan bermasker turun dari kapal fery di Pelabuhan Nami Island.
Korea Selatan (Korsel) termasuk negara yang siaga terhadap penyebaran virus Corona asal China. Negeri ginseng ini pun membatasi kunjungan wisatawan asing. Bahkan, warganya membuat petisi melarang wisatawan dari China. Namun demikian, banyak wisatawan dari Indonesia melancong ke negeri K-Pop tersebut. Salah satunya rombongan sebuah perusahaan yang berjumlah 140 orang memakai jasa Ayo Wisata Tour. Berikut laporan dari Korsel.
SUASANA di kapal fery menuju Nami Island cukup ramai Rabu 29 Januari 2020. Sebagian besar penumpang kapal ini wisatawan dari Indonesia dan Jepang. Sebagian di antaranya merupakan rombongan perusahaan provider telekomunikasi dari Indonesia.
Faisal Prapanca Putra, eksekutif muda asal Surabaya, yang sedang berlibur di Korea Selatan Rabu 29 Januari 2020.
Tapi, ada yang tidak biasa di antara para pelancong itu. Kali ini, hampir semuanya memakai masker. Mereka mengikuti imbauan dari pemerintah setempat agar memakai masker untuk menghindari wabah virus Corona. Sebelumnya, konon hanya sebagian saja penumpang kapal memakai masker, tapi sekarang hampir semua bermasker.
"Memakai masker itu memang diwajibkan sejak ada isu virus Corona. Tapi hal itu sebenarnya sejak ada SARS tahun 2003 dulu. Memang ada pengaruhnya ke dunia wisata sebab kebiasaan orang kita kalau ada peristiwa seperti ini meng-cancel acara wisatanya. Tapi saya dengar baru satu orang yang suspect Corona dan itu sudah dikarantina sehingga tidak akan menyebar ke tempat wisata sini," kata Faisal Prapanca Putra, wisatawan asal Surabaya, didampingi pemandu wisata Ayo Wisata Tour saat ditemui di Nami Island.
Para wisatawan berkunjung ke Pulau Nami ingin menyaksikan pesona Nami Island yang merupakan lokasi syuting film drama terkenal berjudul "Winter Sonata" yang dibintangi Bae Yong Joon --memerankan dua karakter sekaligus yaitu Kang Jun Sang serta Lee Min Hyung--dan Choi Ji Woo yang berperan sebagai Jung Yu Jin. Sebuah film yang sangat romantis dan terkenal di Indonesia.
Pulau Nami atau dalam bahasa Korea disebut Namiseom berjarak sekitar 54 km atau 1,5 jam waktu tempuh darat dengan bus dari ibu kota Seoul. Para wisatawan berjalan-jalan menyusuri Namiseom dengan pemandangan alamnya yang luar biasa indah. Penuh romantika.
Para wisatawan Indonesia tampak lalu lalang sambil melihat jejak kisah Winter Sonata mereka juga membicarakan segala sesuatu yang berbau film tersebut. Salah satunya patung legendaris sejoli Bae Yong Joon dan Choi Jin Woo. Nah, pengunjung terutama kaum perempuan pun antusias berfoto atau menyentuh patung itu. Antreannya bahkan cukup panjang.
Mereka lalu melihat-lihat pigura kayu foto-foto adegan drama yang tersebar di seantero pulau dengan luas 430.000 meter persegi tersebut. Satu objek yang juga wajib dikunjungi adalah sepeda kuning yang dipakai Bae Yong Joon memboncengkan Choi Jin Woo dalam drama tersebut. Di musim panas, pepohonan yang hijau di Metasequoia Lane biasanya sungguh menyegarkan mata. Barisan pohon-pohon redwood besar dengan daun yang rimbun dan asri bisa membuat pengunjung terbuai. Mereka menikmati jalur romantis itu.
Menyusuri jejak Winter Sonata tidak akan lengkap tanpa mencicipi korean lunch box atau nasi kotak khas Korea yang sering muncul di adegan drama. Satu kotak nasi dipatok harga 5,000 Won (sekitar Rp 70.000) di Restoran Yeonga. Yeonga adalah lokasi bersantap paling kondang di Nami. Awalnya tempat ini bukanlah sebuah restoran. Tempat ini dulu merupakan base camp serta green room di mana aktor dan aktris Winter Sonata beristirahat ketika sedang tidak syuting.
Industri Wisata Terpukul
Keceriaan para wisatawan di Pulau Nami seakan tidak terhalang oleh isu Corona yang membuat Korea Selatan mulai membatasi diri terhadap kunjungan wisatawan asing. Seperti diberitakan Forbes, pada Minggu 26 Januari 2020, Korea Selatan, Jepang, dan Korea Utara, menetapkan status siaga menghadapi serangan virus corona. Akibatnya industri pariwisata di negara tersebut terkena dampaknya.
Interpark Corp, perusahaan e-commerce Korsel, melaporkan pesanan perjalanan dari luar negeri turun tajam, terutama dari China. Sekitar 130 ribu wisatawan China rencananya akan berwisata ke Korsel untuk merayakan libur Tahun Baru Imlek. Tetapi, bandara-bandara di Korsel meningkatkan pengawasan.
Pulau Jeju, salah satu destinasi populer di Korsel bagi turis China juga terlihat sepi. Sementara, Sungai Yalu yang terletak di perbatasan Korea utara dan China juga ditutup sementara, setelah virus Corona menyebar ke AS, Prancis, Australia, Kanada, Thailand, dan Malaysia. Saat ini korban meninggal mencapai 132 orang.
Lebih dari setengah juta warga Korea Selatan juga menandatangani petisi yang menyerukan larangan bagi turis dari China memasuki negara mereka. Petisi ini muncul di tengah rencana mengevakuasi warga negeri ginseng dari Wuhan, China.
Sebuah petisi yang warga ajukan ke Kantor Kepresidenan Korea, hingga Selasa (28/1), sudah mengumpulkan lebih dari 530.000 tanda tangan, menunjukkan ketakutan yang berkembang di Korea Selatan bahwa virus corona bisa menyebar secara luas. Kasus terkonfirmasi pertama yang terdeteksi di Korea Selatan adalah warga negara China. Sedang tiga lain adalah warga Korea Selatan yang pernah melakukan perjalanan ke Wuhan, pusat penyebaran wabah virus corona baru. (*)
No comments:
Post a Comment