SURABAYA (DutaJatim.com) - Menghadapi intensitas curah hujan yang semakin tinggi disertai dengan angin kencang, terdapat beberapa daerah di Jatim yang rawan bencana banjir dan longsor.
Untuk itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di sela-sela melaksanakan ibadah umroh di tanah suci, tetap memantau perkembangan kondisi alam di Jatim. Gubernur Khofifah meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkup Pemprov Jatim untuk cepat tanggap dan merespon cepat mengatasi bencana.
"Saya telah meminta kepada OPD terkait untuk segera mengambil langkah cepat untuk mengatasi segala hal yang disebabkan bencana dengan menyiagakan tim selama 24 jam penuh. Hal ini penting, mengingat kondisi cuaca yang ekstrim terutama curah hujan tinggi serta angin kencang. Sehingga beberapa daerah di Jatim berpotensi banjir dan rawan longsor," kata Khofifah sapaan lekat Gubernur Jatim melalui pesannya di sela-sela melaksanakan ibadah umroh di tanah suci Madinah , Rabu (1/1/2020).
Khofifah mengatakan, OPD yang sangat berperan langsung dalam hal tanggap bencana yaitu BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, dan Dinas PU. Sedangkan, intansi lain yang juga terkait yakni TNI, Polri, SAR, PMI, Basarnas, serta Kementerian PU yang ada di wilayah Jatim serta segenap relawan kebencanaan .
"Meskipun saat ini masih dalam suasana libur tahun baru, saya minta semua OPD di lingkup Pemprov Jatim maupun instansi terkait tetap siaga. Serta, segera menyiapkan antisipasi jika ada daerah-daerah yang terdeteksi rawan terjadi bencana," ungkap mantan Menteri Sosial dan Menteri Pemberdayaan Perempuan ini.
Orang nomor satu di Jatim ini juga meminta kepada Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak bersama jajaran terkait dan instansi vertikal lainnya untuk terus berkoordinasi dan menyiapkan penanganan kebencanaan dengan cepat. Menurutnya, kesiapsiagaan dan kecepatan penanganan kebencanaan ini tentunya sangat diharapkan oleh masyarakat.
"Saya harap Pak Wagub bisa memimpin langsung untuk mengantisipasi segala hal yang bisa dilakukan untuk penanganan kebencanaan," harap Khofifah.
Lebih lanjut dijelaskan, Pemprov Jatim juga telah menyiapkan beberapa peralatan penanggulangan bencana, mobil tanggap darurat, dapur umum, tim medis, hingga kesiapan anggota tim Tagana.
Selain itu, Khofifah juga mengimbau agar para bupati dan walikota di Jatim beserta perangkat daerahnya untuk terus memantau kondisi daerahnya masing-masing. Apalagi, berdasarkan prediksi dari BMKG hujan lebat akan terjadi di hampir seluruh wilayah Jatim hingga tanggal 7 Januari 2020.
"Saya harap para bupati/walikota terus memantau dan mewaspadai kondisi alam di daerahnya, atas adanya fenomena cuaca ekstrim ini. Hal ini penting dilakukan, karena langkah-langkah antisipasi dan penanganan ini membutuhkan koordinasi dan sinergi dari semua pihak," tutupnya.
Untuk diketahui, berdasarkan informasi yang diperoleh dari BPBD Prov. Jatim akibat hujan deras disertai angin kencang yang terjadi pada Selasa (31/12), telah menyebabkan banjir maupun longsor di sejumlah wilayah di Jatim. Diantaranya banjir yang terjadi di wilayah Kab. Jember, tanah longsor dan banjir di Kab. Blitar, serta pohon tumbang akibat angin kencang di Kab. Tuban. (gas/hms)
No comments:
Post a Comment