JEMBER (DutaJatim.com) - Pesta tahun baru 2020 di Kabupaten Jember Jawa Timur Rabu malam berbuntut petaka.
Seperti tahun sebelumnya, warga merayakan tahun baru dengan menyantap ikan bakar. Acara bakar ikan terasa lebih meriah bila diadakan di malam tahun baru.
Namun, usai mereka menyantap ikan tongkol bakar, ternyata perutnya mual-mual. Sebagian malah langsung muntah. Mereka yang jadi korban keracunan ikan tongkol bakar ini bukan satu dua orang, tapi ratusan orang. Bahkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember, hingga Kamis 2 Januari 2020, jumlah korban mencapai 250 orang dari data semula ada 119 orang yang dilarikan ke puskesmas karena keracunan ikan bakar tersebut.
Yang aneh, kasus keracunan ikan bakar jenis tongkol ini tersebar di 21 kecamatan yang ada di Jember. Ini berarti ratusan orang di 21 kecamatan itu menyantap ikan tongkol yang sama.
"Kok bisa serentak. Mungkin mereka beli ikan tongkol di tempat atau produksi di satu orang. Dan mungkin ikan itu sudah rusak sebelum dijual. Ini harus diselidiki," kata warga Jember, Suratin, Kamis siang ini.
Salah satu puskesmas yang menangani korban keracunan tersebut adalah Puskesmas Arjasa, Jember.
"Kemarin pergantian tahun baru, ada 9 warga yang datang ke sini. Mereka mengalami gejala keracunan yang sama seperti sesak, pusing, mual dan muntah," tutur salah seorang perawat piket di Puskesmas Arjasa, Rofi'i, Kamis (2/1/2020).
Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Jawa Timur terus melakukan pendataan terhadap korban yang keracunan ikan tongkol saat merayakan pergantian tahun di sejumlah kecamatan di Kabupaten Jember dan hingga Kamis (2/1/2020) hari ini, tercatat sebanyak 250 orang.
“Jumlah korban yang keracunan terus bertambah seiring dengan bertambahnya warga yang datang ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Jember Dyah Kusworini di Jember, Kamis hari ini.
Berdasarkan data Dinkes Jember, korban keracunan massal akibat mengonsumsi ikan tongkol tersebut tercatat di Puskesmas Ajung sebanyak 23 kasus, Puskesmas Sukorambi 15 kasus, Puskemas Arjasa sebanyak 9 kasus, Puskesmas Panti sebanyak 13 kasus, Puskesmas Tanggul 16 kasus, Puskesmas Kalisat sebanyak 11 kasus, Puskesmas Jenggawah 1 kasus.
Selanjutnya Puskesmas Nogosari 5 kasus, Puskesmas Ambulu tangani 16 kasus, Puskesmas Tempurejo 6 kasus , Puskesmas Balung 5 kasus, Puskesmas Sumbersari 10 kasus, Puskesmas Mumbulsari 6 kasus, Puskesmas Sumberbaru 1 kasus, Puskesmas Banjarsengon 3 kasus, Puskesmas Puger 5 kasus, Puskesmas Klatakan 1 kasus, Puskesmas Mangli 2 kasus, Puskesmas Gladak Pakem 5 kasus, Puskesmas Karangduren 3 kasus, Puskesmas Curahnongko 1 kasus.
Dua kasus keracunan ikan tongkol yang dirawat di Puskesmas Sabrang 2 kasus, Puskesmas Ledokombo 4 kasus, Puskesmas Cakru 13 kasus, Puskesmas Kemuningsari kidul 3 kasus, dan Puskesmas Mayang 20 kasus, Puskesmas Jombang 6 kasus, Puskesmas Umbulsari 5 kasus, Puskesmas Wuluhan 3 kasus, Puskesmas Kasiyan 1 kasus, Puskesmas Kencong 1 kasus, Puskesmas Rambipuji 2 kasus, dan Puskesmas Kaliwates 4 kasus.
“Total korban keracunan ikan tongkol di Jember hingga Kamis pagi bertambah menjadi 250 orang, dari sebelumnya pada Rabu (1/1) pagi sebanyak 119 orang, kemudian sore harinya bertambah menjadi 199 orang,” tuturnya.
Ia menjelaskan masih ada korban keracunan ikan tongkol yang menjalani perawatan intensif di Puskesmas maupun rumah sakit yakni sebanyak sembilan orang yang tersebar di RS Bina Sehat Jember sebanyak dua orang, Puskesmas Banjarsengon dua orang, Puskesmas Gladakpakem satu orang, Puskesmas Katakan satu orang, Puskesmas Umbulsari satu orang, Puskesmas Patrang satu orang, dan Rumah Sakit Daerah Kalisat satu orang.
“Hasil sampel ikan tongkol yang dikirim ke laboratorium kesehatan daerah di Surabaya masih belum turun, sehingga kami belum bisa menentukan secara pasti penyebab keracunan massal yang terjadi di sejumlah kecamatan di Jember itu,” katanya.(ndc/ant/det)
No comments:
Post a Comment