Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Jakarta Masih Hujan, Tol Tak Dapat Dilewati, Bandara Halim Batalkan Penerbangan

Wednesday, January 1, 2020 | 11:56 WIB Last Updated 2020-01-01T16:52:14Z


JAKARTA (DutaJatim.com) - Ibukota "tenggelam" di awal tahun 2020. Itu karena seharian kemarin hingga malam tahun baru 2020 hujan deras mengguyur "sekujur tubuh" Jakarta. Bahkan, banjir masih terus mengancam di awal tahun 2020 ini.

Kasubid Analisis Informasi Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG), Adi Ripaldi, mengatakan, ancaman banjir diperkirakan masih terjadi dua atau tiga hari ke depan. "Hingga 2 sampai 3 hari ke depan juga peluang hujan masih sama untuk wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi)," kata dia, Rabu (1/1/2020). 

Dia menjelaskan, prediksi tersebut berdasarkan hasil pemantauan dari pos-pos hujan BMKG yang tersebar di sekitar Jabodetabek. Data menunjukkan hujan merata terjadi dari malam hingga Rabu pagi hari di beberapa wilayah masuk dalam kategori ekstrem. Curah hujan melebihi 100 mm per hari. "Beberapa titik bahkan mencapai 200 sampai 300 mm, masuk kategori ekstrem," katanya. 

Adi mengatakan, saat ini belum memasuki puncak musim hujan  tapi kejadian hujan di akhir dan awal tahun sebenarnya sudah diprediksi oleh BMKG. BMKG pun telah mengeluarkan peringatan dini cuaca pada periode Natal dan tahun baru perlu diwaspadai peluang-peluang hujan ekstrem pada periode tersebut. 

"Dan terbukti di malam tahun baru dan awal tahun baru hujan cukup merata dan tempo relatif lama, terjadi di sekitar wilayah Jabodetabek. Untuk hari ini pun di awal tahun baru DKI Jakarta masih diprediksi akan terjadi hujan," imbuhnya. 

Banjir awal tahun ini cukup parah. Ketinggian air ada yang mencapai atap rumah warga. Bahkan genangan air mengganggu arus lalu lintas di jalanan ibukota, perjalanan kereta api, hingga Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Executive General Manager Bandara Halim Perdanakusuma, Nandang Sukarna, mengatakan, genangan di bandara hingga setinggi 15 Cm. 

"Karena curah hujan deras akhirnya air yang ada di lokasi bandara dan gorong-gorong sudah penuh sehingga mengalir ke arah landasan pacu," ujar dia Rabu 1 Januari 2020. 
Akibat genangan tersebut, lanjut Nandang, sebanyak delapan penerbangan dari Halim Perdanakusuma harus dibatalkan. Adapun penerbangan menuju Halim Perdanakusuma juga harus dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta, Banten. 

"Dialihkan dari tujuan ke HLP landingnya ke Bandara Soekarno-Hatta, saat ini sudah lima flight yang saya dapatkan informasi," jelas dia. 
Ia menjelaskan, Citilink dan Batik Air sudah memberikan tawaran refund dan reschedule untuk penumpang yang gagal berangkat. Nandang prediksi landasan pacu bisa digunakan lagi dalam beberapa jam, asalkan intensitas hujan turun dan pembuangan air dari wilayah bandara keluar bisa berjalan lancar. 

"Dari 6.20 (tutup) sampai dengan saat ini 10.45 WIB, satu jam lagi bisa kering. Tapi tidak bisa kalau masih hujan terus," katanya. 

Sejumlah jalan di DKI Jakarta dan sekitarnya pada Rabu (1/1/2020) pagi juga banjir akibat curah hujan tinggi. Berdasarkan pantauan dari laman Twitter resmi Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya, banjir terjadi secara merata di lima kotamadya Jakarta. Bahkan, ada yang tidak bisa dilintasi kendaraan roda dua atau kecil. 
Pada Rabu pukul 10.00 WIB tadi, Tol Jakarta-Cikampek mengarah Jatibening tidak dapat dilalui kecuali lajur 4. Genangan dikabarkan sudah setinggi 10-15 centimeter. Sementara pada Tol Cikunir, tepatnya setelah Gardu, banjir setinggi 50 cm. 

Kawasan Kelapa Gading, mulai dari TL Perintis, Jl Boulevard Barat sampai Jalan Nias (Kelapa Gading Barat dan Timur) terpantau banjir sudah mencapai setinggi 60-80 cm. Motor maupun mobil kecil seperti sedan dan hatchback diimbau jangan melintasinya. 

Kemudian banjir setinggi 40-60 cm juga terjadi di beberapa kawasan Jakarta Selatan, yaitu Jl HR Rasuna Said, Jl Sultan Iskandar Muda, Jl Jend Sudirman (depan Kampus Atmajaya), serta Jl Lapangan Tembak Senayan. Adapun Jl Bendungan Hilir Raya dan Jl Kemang Selatan, ketinggian banjirnya sudah mencapai 60-80 cm. Pada kondisi ini, semua jenis kendaraan tidak direkomendasikan untuk melintasinya. 

Keadaan serupa juga terjadi di Jl Haji Ipin, Pondok Labu, Jakarta Selatan. Sedangkan di kawasan Jakarta Barat, Jl S Parman dan Jl Daan Mogot depan Hotel Samala lalu lintas sedang dialihkan karena banjir setinggi 50-80 cm. TMC Polda Metro Jaya juga mencatat, banjir terjadi di Perumahan Pondok Melati, Pondok Gede, Bekasi, sudah mulai memasuki rumah warga. 

Warga Diungsikan

Banjir di Jakarta Timur melanda  10 kawasan. Warga pun dievakuas agar selamat dari air yang merendam di tahun baru 2020 ini. "Warga kita evakuasi," kata Kepala Seksi Operasional Sudin Damkar Jakarta Timur, Gatot Sulaiman, Rabu (1/1/2019).

10 lokasi banjir di Jakarta Timur yang warganya dievakuasi adalah:

1. RW 003, Cipinang Melayu, Makasar
2. RW 004, Cipinang Melayu, Makasar
3. RT 008 RW 007 Kelurahan Makasar, Kecamatan Makasar
4. RT 04 RW 05 Rambutan, Ciracas
5. RT 006 RW 09 Kayu Putih, Pulogadung
6. RT 007, RW 05, Rawa Terate, Cakung
7. RT 01, RW 09, Pondok Kelapa, Duren Sawit
8. RT 001, RW 03, Pondok Kelapa, Duren Sawit
9. RT 3, RW 5, Dukuh, Kramat Jati
10. RT 9 RW 5, Susukan, Ciracas

Selain itu tujuh titik daerah di Jakarta Selatan mengalami banjir. Tinggi muka air di wilayah tersebut di atas satu meter. "Sampai saat ini yang kita tangani, yang kondisinya tinggi ada tujuh titik ketinggian di atas satu meter," ujar Petugas Komunikasi Damkar Sudin Jaksel Darmendra, Rabu (1/1/2020).

Ketujuh titik tersebut yaitu Jalan Jangkrik Ciganjur, Kemang Utara, Jalan Bina Marga Rawa Jati, Kebon Baru Tebet, Jatipadang, Petogogan, Jl Keramat Dua belakang Pakubuono Residen.  Darmendra mengatakan, evakuasi dilakukan atas permintaan warga. dengan daerah pertama dievakuasi pada pukul 03.00 WIB.  "Ada permintaan evakuasi dari warga. Pertama kali info yang pertama di Jalan Jangkrik sekitar jam 03.00 WIB," kata Darmendra.

Dia menyebut, warga yang banyak dievakuasi terdapat di empat titik. Saat ini evakuasi masih terus dilakukan.  "Banyak dilakukan evakuasi di Rawa Jati, Petogogan, Jati Padang dan di Jalan Keramat Dua, Mulai permintaan sekitar jam 04.00 WIB. Saat ini evakuasi masih berlangsung," tuturnya. 

Perintah Gubernur

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginstruksikan semua jajarannya guna mengatasi banjir yang melanda Jakarta. Anies memerintahkan anak buahnya untuk menghadapi banjir dengan segenap daya upaya untuk meringankan beban warga yang terdampak.

"Saya instruksikan kepada seluruh jajaran Pemprov DKI Jakarta untuk turun tangan langsung. Datangi kantor kelurahan terdekat. Bekerja di bawah koordinasi para lurah. Membantu untuk menyelamatkan warga," kata  Anies dalam pesan suara yang disampaikan Humas Pemprov DKI, Rabu (1/1/2020).

Perintah Anies itu disampaikan saat dia berada di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan. Dia mengawali pesannya dengan penjelasan bahwa Jakarta mengalami banjir sejak Selasa (31/12/2019) saat kawasan barat Pulau Jawa mengalami hujan cukup intensif. Dia memerintahkan anak buahnya untuk melayani korban banjir.
"Siapkan evakuasi warga terdampak. Pastikan tempat pengungsian sudah siap, seluruh kantor pemerintah, sekolah, harus siap menjadi tempat pengungsian. Siapkan dapur umum, siapkan pos kesehatan, dan pastikan semua tenaga kesehatan siap," kata Anies.

Anies melanjutkan obat-obatan hingga makanan untuk warga harus terjamin. Alas tidur, toilet umum, dan semua kebutuhan dasar untuk korban banjir harus siap. "Kepada para Wali Kota, lakukan koordinasi di wilayahnya masing-masing," kata Anies. (kcm/det)

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update