JAKARTA (DutaJatim.com) - Fiersa Besari pamit. Musisi yang suka menggubah lagu cinta ini hendak rehat sejenak. Dia sudah naik tangga nada. Kini ingin naik gunung. Bukan satu. Tapi semua gunung di 33 daerah di Indonesia.
Pamit Fiersa bukan pamit biasa. Tapi dengan konser. Dapat duit tentu saja. Seperti lagu-lagunya yang galau tapi dapat duit. Lewat royalti.
Konser pamit itu sungguh manis. Buat Fiersa. Juga manis untuk para penggemarnya. Lewat "Konser Menuju Istirahat" di Annex Building, Jakarta Sabtu 11 Januari 2020 malam itu Fiersa menunjukkan musisi Indonesia masih bejibun penggemarnya. Padahal pada hari yang sama ada sang KPOP: Super Junior. Yang penggemarnya super fanatik itu. Yang seolah menenggelamkan musisi tanah air itu.
Fiersa pun menggebrak panggung dengan penampilannya melantunkan "Juara Kedua" dalam konser sebelum dia memutuskan cuti bermusik selama satu tahun itu.
Fiersa yang memiliki banyak penggemar ini, langsung disambut dengan antusias saat memulai petikan gitarnya. Tanpa diminta, penonton pun langsung ikut bernyanyi. Nyanyi sendu tembang galau.
"Halo, jadi biasanya kalau nonton Fiersa kan berdiri ya, tapi sengaja malam ini dibikin duduk. Ada banyak lagu yang biasanya enggak dibawain, akan dibawain malam ini dan lagu-lagu ini emang enaknya didengerin sambil duduk," kata Fiersa menyapa penonton.
Fiersa yang dikenal dengan lagu-lagu cintanya, cukup banyak membawakan tembang-tembang galau. Semakin galau musik yang dimainkannya, penonton pun makin terlihat senang.
"Lagu itu dulu galau banget, hidup saya dulu galau terus kayaknya. Tapi sekarang udah enggak galau lagi, enggak apa-apa lah ya galau yang penting jadi royalti," ujar Fiersa usai menyanyikan "Aku Tanpamu".
Pria yang telah menghasilkan lima novel ini, memenuhi janjinya dengan membawakan lagu-lagu yang jarang dinyanyikan secara live seperti "Rumah", "Sepasang Pendaki", "Cerita Panjang di Hidup yang Singkat", "Edelweisse", "Samar" hingga "Bukan Lagu Valentine".
"Ternyata pada hafal ya," katanya.
Dalam konser ini, Fiersa juga menceritakan kisah tentang lagu-lagu ciptaannya seperti "April", "Nadir", "Garis Terdepan", "Belum Punah" dan "Lembayung".
Semakin malam, Fiersa membawakan lagu yang bertambah galau. Namun, penggemarnya sangat menikmati dan semakin kencang bernyanyi.
"Kalian kalau lagunya sedih-sedihan kok seneng banget ya," ujar pemilik novel "Konspirasi Alam Semesta" itu.
Untuk lagu "Waktu yang Salah", Fiersa berkolaborasi dengan Thanri Sundari, yang merupakan teman kolaborasi Fiersa pada versi asli lagu tersebut.
"Pelukku untuk Pelikmu" dan "Celengan Rindu" menjadi dua lagu pamungkas untuk "Konser Menuju Istirahat". Lagu tersebut pun menjadi penutup yang manis untuk dikenang oleh Fiersa dan juga penggemarnya.
"Saya mau cuti tahun ini, ketika saya memejamkan mata, saya yakin bayangan kalian yang akan selalu saya kenang. Terima kasih kawan-kawan semua, jangan lupa untuk menabung hati di celengan rindu," katanya. (gas/ant)
Foto: Antara
No comments:
Post a Comment