SURABAYA (DutaJatim.com) - Dalam rangka mengantisipasi terjadinya banjir, Pemprov Jatim menggelar aksi gerakan Resik-Resik Sungai di beberapa wilayah sungai di Sidoarjo, mulai Senin (20/1/2020) hingga Selasa (21/1/2020).
Gerakan ini dilakukan bersama-sama dengan TNI AL, Brigade Infanteri I/Marinir, Polri, IOF, tagana, serta sekber relawan penanggulangan bencana (SRPB) Jatim. Bahkan, Sekdaprov Jatim ikut terjun langsung di lapangan memimpin kegiatan resik-resik sungai ini.
Dua sungai utama yang menjadi lokasi kegiatan yaitu Sungai Sinir dan Sungai Buntung, yang berada di sepanjang sekitar Terminal Bungurasih sampai Pasar Waru, Sidoarjo. Serta, Sungai Waru Pesantren yang juga berada di wilayah Sidoarjo.
Terkait kegiatan ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, menyambut baik dan menyampaikan apresiasi pada semua pihak yang sudah terlibat langsung dan bekerjasama dengan Pemprov Jatim dalam rangka gerakan resik-resik sungai. Terlebih, hal ini juga merupakan salah satu upaya untuk mengembalikan fungsi asli sungai sebagai tempat aliran air.
"Kami menyampaikan terimakasih dan apresiasi kepada semua pihak yang sudah mendukung gerakan resik-resik sungai yang digagas oleh Pemprov Jatim. Ini sungguh suatu kegiatan bersama yang Insya Allah besar manfaatnya," urai Khofifah sapaan lekat Gubernur Jatim saat ditemui di Surabaya, Selasa (21/1/2020).
Secara khusus, apresiasi tersebut juga diberikan Gubernur Khofifah atas keterlibatan TNI AL dan Brigif Marinir yang telah mengerahkan kendaraan khusus yang dimiliki dalam aksi resik-resik sungai ini. Sehingga, bisa mempermudah penarikan sampah yang menyumbat di sekitar bantaran sungai.
Menurut Khofifah, kegiatan resik-resik sungai penting dilakukan, mengingat sungai yang ada saat ini banyak yang mengalami sedimentasi atau pengendapan material.
Salah satunya disebabkan oleh limbah rumah tangga seperti sampah. Untuk itu keterlibatan semua pihak sangat dibutuhkan untuk mendukung kegiatan ini. Baik pemerintah, relawan bencana, semua organisasi, serta masyarakat.
Khofifah menjelaskan, berdasarkan update informasi dari BPBD Prov. Jatim per hari ini untuk Kali Sinir pada pukul 12.00 WIB sampah yang menyumbat dan seluruh enceng gondok sudah berhasil 100% dibersihkan. Demikian juga, untuk Kali Pesantren pembersihannya telah selesai dilakukan dan tidak ada hambatan yang signifikan.
Sedangkan, khusus untuk Kali Buntung yang memiliki volume sampah cukup besar dan varian yang cukup kompleks. Untuk itu, akan didatangkan alat long hand excavator untuk pembersihan lanjutan. Selain itu, koordinasi dengan dinas terkait juga telah dilakukan diantaranya dengan PDAM, PGN, Telkom, dan PLN.
"Untuk Kali Buntung ini informasi dari BPBD memang harus segera dibersihkan. Karena jika sampai terjadi banjir maka dampaknya bisa sampai ke Bandara Internasional Juanda. Karenanya, setelah long hand excavator ini tiba maka pembersihan lanjutan akan langsung dimulai," urai Gubernur perempuan pertama di Jatim ini.
Lebih lanjut disampaikan Khofifah, selain untuk mengantisipasi terjadinya banjir, kegiatan ini juga wujud aksi nyata untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan sungai. Dengan demikian, diharapkan akan timbul kesadaran dari masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai.
"Ini merupakan gerakan awal dalam rangka menjaga keberlanjutan terjaganya daerah aliran sungai. Sehingga, wilayah Jatim akan bisa selamat dari bencana banjir selama siaga bencana hidrometeorologi," pungkas mantan Menteri Sosial ini. (gas/hms)
No comments:
Post a Comment