LAMONGAN (DutaJatim.com) - Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020, para calon bupati (cabup) adu kompetisi soal rekomendasi partai. Termasuk Kartika Hidayati yang juga mencalonkan diri jadi bakal calon Bupati Lamongan.
Kartika memastikan bahwa seluruh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai akan mengeluarkan rekom pada awal bulan Maret atau akhir Februari 2020.
"Termasuk kepada kawan-kawan yang mencoba membuat acara kegiatan konsolidasi koalisi kemarin. Tetapi kalau saya ditanya, apakah itu sudah bagian dari rekom, saya pastikan tidak. Tapi saya selalu positif thinking (berprasangka baik) pada semuanya," ujar Kartika Hidayati yang saat ini masih menjabat sebagai Wakil Bupati Lamongan ini Jumat 24 Januari 2020.
Politisi PKB ini menyebut acara konsolidasi partai koalisi pengusung Sholahuddin. Salah satunya disebut dari PKB.
Kartika mengatakan rakyat sekarang sudah cerdas. Mereka tahu politik. Semuanya punya pangsa dan semuanya punya idola masing-masing untuk calon bupati.
" Kalau di sana seperti itu, ya monggo (silakan). Masing-masing calon atau orang mempunyai cara dan seni tersendiri. Semua tokoh atau semua calon bersosialisasi mau menggiring opini publik, itu haknya masing-masing calon," katanya.
Kartika Hidayati mengungkapkan, pihaknya tidak mempersoalkan apabila partai yang membesarkannya itu saat ini telah menyatakan dukungan kepada calon bupati lain. Namun, dia meyakini jika pengurus pusat partai politik tidak pernah main-main untuk mengeluarkan rekom.
"Semua partai, terutama partai besar akan berpikir cerdas dan akan melihat survey tertinggi calonnya, dan semua partai akan mengeluarkan rekom untuk calon Bupati yang potensi menangnya tinggi, " ucapnya.
Menurutnya, apa yang dilakukan mereka yang konsolidasi di gedung Korpri kemarin adalah bagian dari seni berpolitik. Hal itu fair-fair saja, bagaimana publik mencoba untuk digiring opininya.
"Istilahnya menggiring opini publik atau evaluasi salah satu calon. Saya melihatnya itu biasa-biasa saja. Saya tegaskan, partai besar itu yang jelas menginginkan calon bupati (cabup) yang menang, bukan calon bupati (cabup) yang coba-coba mau menang atau kalah," terang Kartika.
Calon Bupati Lamongan 2020 itu juga berpesan agar masalah ini bisa menjadi pembelajaran politik yang baik bagi rakyat. Artinya rakyat kita harus diajari cara berpolitik yang santun dan benar, sampaikan apa adanya, jangan sampai ada pembohongan atau kebohongan publik yang ujung-ujungnya rakyat menjadi korban.
"Disampaikan, kepada semua teman-teman di bawah, ketika jadi tim sukses salah satu paslon, jadilah tim sukses yang baik, citrakan apa yang dicalonkan, jangan saling menjatuhkan orang lain," katanya.
Dicontohkan oleh Kartika, ibarat pasar kita berjualan menjual dalam tanda petik, penjual harus memberi dagangan yang baik dan clear, misalnya dagangan buah, bila yang bawah dikasih yang bosok, tentu kasihan nanti yang membeli.
" Sebetulnya sama juga, rakyat juga harus diberi dagangan yang bagus dan baik, jangan sampai ada kebohongan publik, kalau ingin selamatkan merah putih NKRI, kecuali kita menggunakan cara blantik sapi (dagang sapi)," ujarnya.
Kartika menegaskan, pihaknya sebagai politisi yang juga kader PKB tahu pasti bahwa PKB didirikan oleh para durriyah dan para kiai menjadi partai yang clear dan clean. Partai bersih untuk membangun negeri ini, menjadi kanal politik warga Nahdlatul Ulama (NU).
" Saya tetap optimis maju sebagai Calon Bupati Lamongan 2020, saya juga yakin akan mendapatkan rekom dari partai. Ibarat pengantin sebelum ada jalur kuning melengkung boleh dong kita berdandan cantik dan ganteng," tegas Kartika Hidayati. (ful)
No comments:
Post a Comment