Bahlil Lahadalia (kiri) di Davos Swiss.
DAVOS (DutaJatim.com) - Indonesia kembali membuka Indonesia Pavilion di pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum (WEF) 2020 yang diadakan di Davos, Swiss, pekan ini. Tema kali ini Unity in Diversity: Partner for Action di Indonesia Pavilion di WEF Davos yang akan berlangsung selama beberapa hari ke depan.
"Kita memasarkan potret dan profil kekinian Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate di WEC Davos, seperti dikutip dari keterangan persnya, Selasa 21 Januari 2020.
Indonesia Pavilion memamerkan kesenian dari daerah Indonesia, termasuk produk kerajinan, seperti topi khas Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Selain itu, turut dipamerkan juga kopi yang berasal dari NTT.
Menurut Menteri Johnny, produk yang dipamerkan di Indonesia Pavilion tahun ini sesuai dengan tema WEC tentang pembangunan yang berkelanjutan, dalam hal ini bidang agrikultur yang melibatkan partisipasi masyarakat, termasuk di antaranya petani.
Indonesia Pavilion dibuka selama empat hari WEC berlangsung, mulai 21 Januari hingga 24 Januari waktu setempat. Setelah resmi dibuka, Indonesia Pavilion menghadirkan sesi diskusi antara lain bertema ketahanan ekonomi di Indonesia.
Selain diskusi, Indonesia Pavilion juga menampilkan kesenian dan kuliner khas Indonesia.
Jumeirah Group
Dalam acara itu Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melakukan kunjungan kerja ke World Economic Forum (WEF) di Davos Swiss, 19-23 Januari 2020. Selain akan menjadi pemateri di Indonesia Pavilion dan berjumpa Founder WEF Klaus Schwab, Bahlil dijadwalkan akan berjumpa sebanyak delapan pimpinan korporasi global. Salah satunya dengan jaringan hotel Jumeirah Group yang berbasis di Dubai, Uni Emirat Arab.
Pada kesempatan tersebut Bahlil menawarkan Jumeirah berinvestasi di Raja Ampat (Papua Barat), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Labuan Bajo-Pulau Komodo (NTT).
Bahlil mengatakan, Jumeriah merupakan perusahaan perhotelan yang bermarkas di Dubai. "Jumeirah tengah gesit-gesitnya melakukan ekspansi jaringan hotelnya ke berbagai negara," ujar Bahlil usai menerima Chief Brand & Communication Officer Jumeirah Group Florence Dubois di Pavilion Indonesia di Davos, Swiss Selasa (21/01/2020).
Jumeirah Group misalnya baru saja merilis Jumeirah Nanjing berkapasitas 212 kamar serta 49 suite. Ini adalah hotel kedua Jumeirah di Tiongkok, setelah Jumeirah Himalayas Hotel Shanghai.
Kepada Dubois, Bahlil menyatakan kesiapan pemerintah untuk mengawal investasi Jumeirah lebih besar lagi ke Indonesia. "Sebab itu kita tawarkan dia masuk ke Raja Ampat, Wakatobi, dan Labuan Bajo," ucap Bahlil.
Jumeirah juga baru saja resmi mengoperasikan Jumeirah Living di Guangzhou dan Jumeirah Saadiyat Island Resort di Abu Dhabi, ibukota Uni Emirat Arab.
Semetara itu, Direktur Promosi Sektoral BKPM Imam Soejoedi mengatakan, saat ini Jumeirah tengah menyesaikan sebanyak tujuh hotel baru, salah satunya adalah Jumeirah Al Wathba Desert Resort & Spa, yang menyediakan 90 kamar dan 13 vila.
"Di Indonesia, dia membangun Jumeirah Bali di kawasan Jimbaran Selatan yang dikembangkan bersama PT Asia Pasifik Properti, yang berada dalam naungan PT Anggada Putra Rekso Mulia (Rekso Group)," ucap Imam.
Selain menyediakan 80 suite, resor mewah yang berdiri di atas lahan seluas 11 hektar itu juga menyajikan 25 vila eksklusif. Jumeirah Bali menelan investasi hingga US$ 150 juta.
Menanggapi penawaran BKPM, Dubois berjanji akan menindaklanjuti. Sebab potensi pasar Indonesia sangat besar. (ndc/ara)
No comments:
Post a Comment