SINGAPURA (DutaJatim.com) - Jumlah korban tewas akibat virus Corona di negeri China terus bertambah. Hingga Jumat 31 Januari 2020 pagi ini tercatat 213 orang meninggal dunia. Sebelumnya pada Rabu tercatat 132 orang tewas.
Bahkan jumlah orang yang terpapar virus Corona jenis baru yang diberi nama 2019-nCoV itu dalam 24 jam terakhir juga bertambah menjadi 9.066 orang. Sedang yang terduga kena virus ini sebanyak 12.167 orang.
"Selain itu terdapat pula 162 orang yang dinyatakan sembuh sehingga sudah bisa meninggalkan rumah sakit," demikian otoritas kesehatan China melaporkan Jumat pagi ini.
Provinsi Hubei masih menjadi penyumbang kasus terbanyak wabah tersebut. Di daerah ini ada 5.806 orang dinyatakan positif Corona. Sebanyak 204 orang tewas, dan 116 orang dinyatakan sembuh.
Seperti dikutip dari Antara, Ibu Kota Provinsi Hubei di Wuhan sebagai episentrum virus tersebut juga masih mencatat angka kematian tertinggi dibandingkan dengan daerah-daerah lain di provinsi itu, yakni sebanyak 159 orang.
Di Wuhan terdapat 2.639 kasus positif dann 75 orang diizinkan meninggalkan rumah sakit.
Stop Penerbangan
Akibat virus iblis itu membuat China makin "dikucilkan". Maskapai-maskapai penerbangan di berbagai negara menangguhkan rute perjalanan mereka ke China setelah infeksi virus corona mewabah ke seluruh dunia.
Dilansir dari Reuters, Jumat 31 Januari 2020, Singapore Airlines Ltd mengatakan bahwa mereka akan mengurangi kapasitas pada beberapa rutenya ke daratan China pada bulan Februari menyusul peningkatan skala epidemi virus corona.
Pemangkasan itu termasuk penerbangan ke Beijing, Shanghai, Guangzhou, Shenzhen, Chengdu, Xiamen dan Chongqing, dan beberapa di antaranya diterbangkan oleh SilkAir, demikian maskapai penerbangan itu mengatakan di halaman Facebook-nya.
Maskapai penerbangan berbiaya rendah milik Singapore Airlines, Scoot, menyatakan mereka akan menangguhkan penerbangan ke 11 kota di China dari awal Februari hingga akhir Maret dan akan mengurangi frekuensi ke delapan tujuan China lainnya.
Pada saat yang sama, Turkish Airlines juga menangguhkan penerbangannya ke daratan China setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah virus Corona di China itu sebagai keadaan darurat global.
CEO perusahaan itu, Bilal Eksi, mengatakan di akun Twitter-nya bahwa penerbangan yang dijadwalkan untuk empat tujuan di China - Beijing, Guangzhou, Shanghai dan Xian - telah dibatalkan hingga 9 Februari, dengan mempertimbangkan keputusan terbaru WHO tersebut.
Di Amerika Serikat, organisasi persatuan pilot AS pada Kamis mengajukan gugatan ke pengadilan Texas guna mendapatkan perintah untuk penghentikan layanan penerbangan American Airlines AS-China di tengah wabah virus corona ini.
Allied Pilots Association menyebutkan "...ancaman kesehatan yang serius dan dalam banyak hal masih belum diketahui oleh coronavirus."
Para pilot ini mengutip pula peringatan yang dikeluarkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit yang mencegah semua "perjalanan tidak penting" ke China.
Hingga Kamis, wabah virus corona ini dilaporkan telah menewaskan 170 orang dan menginfeksi hampir 8.000 penderita di seluruh dunia. (rtr/ant/ndc)
Foto: Seorang calon penumpang melihat jadwal penerbangan di Bandara Wuhan. (Antara)
No comments:
Post a Comment