Pasar Malam Sincia di Padang. (Foto: Antara)
SINGKAWANG (DutaJatim.com) - Warga Tionghoa di Tanah Air mulai menyambut tahun baru Imlek. Misalnya warga Tionghoa di Padang Sumatera Barat dan Singkawang di Kalimantan Barat. Mereka menggelar berbagai acara untuk menyambut tahun baru tersebut.
Komunitas masyarakat Tionghoa Kota Padang misalnya menggelar Pasar Malam Sincia 2571 dalam rangka menyambut tahun baru Imlek. Acara ini diadakan selama lima hari mulai Selasa 8 Januari kemarin hingga 12 Januari 2020.
Wali Kota Padang, Mahyeldi di Padang, Kamis 9 Januari 2020 pagi, mengatakan Pasar Malam Sincia menggambarkan sebuah akulturasi yang baik di Padang.
Ia menambahkan kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk kekayaan dan keanekaragaman kebudayaan yang ada di Kota Padang, salah satunya berupa kebudayaan Tionghoa.
Kegiatan pasar malam sincia merupakan yang ke sembilan kali diadakan di Kota Padang dan kegiatan tersebut selalu berjalan tertib dan aman.
"Maka dari itu saya memprotes jika ada yang mengatakan tingkat toleransi di Sumatera Barat (Sumbar) rendah, karena buktinya tidak ada dan bahkan data penelitiannya diambil dari media sosial," jelas dia, seperti dikutip dari Kantor Berita Antara.
Ia mencemaskan ke depannya hal yang demikian dapat menimbulkan masalah sehingga terjadinya perpecahan, tambahnya.
Ketua Pelaksana Pasar Malam Sincia Chartly Gunawan menjelaskan kegiatan tersebut diinisisasi para himpunan keluarga etnis Tionghoa yakni dari delapan marga Tionghoa di Padang dan dukungan oleh Pemprov Sumbar, Pemkot Padang, pihak sponsor dan pendukung lainnya.
Kegiatan pasar malam sincia berlokasi di Gang Hok Tek Jalan Klenteng, Kampung Cina, Kelurahan Kampung Pondok, Padang.
Kegiatan tersebut juga merupakan salah satu bentuk persiapan Hari Raya Imlek pada 25 Januari 2020 dengan menjual bahan sembako yang berkualitas dan murah untuk semua masyarakat Tionghoa dan masyarakat umum di Padang.
"Selain membagikan sembako murah, juga terdapat beberapa kegiatan lainnya seperti kegiatan seni tradisional yang akan dikenalkan pada anak-anak Tionghoa, pemilihan koko dan cici, dan beberapa kegiatan lainnya," terang dia.
Kemudian juga terdapat beberapa jenis kuliner yang bisa dinikmati langsung oleh para pengunjung.
Nama Sincia berasal dari kata Sin yang berarti baru, Cia berarti bulan pertama dalam bahasa Hokkian.
Kemudian terjadi pergeseran penyebutan kata Sincia menjadi Imlek yang memiliki arti hampir sama dengan Sincia yaitu Im berarti bulan pertama dan Lek berarti kalender tetap dalam bahasa Hokkien.
Menarik Wisatawan
Begitu pula di Singkawang. Panitia Imlek dan Cap Go Meh Singkawang akan menampilkan sekitar 800 tatung dari dalam dan luar kota untuk meramaikan acara perayaan tahun ini.
Tatung, menurut warga Singkawang adalah orang yang dirasuki roh dewa atau leluhur. Dimana raga atau tubuh orang tersebut dijadikan alat komunikasi atau perantara antara roh leluhur atau dewa tersebut. Dengan menggunakan Mantra dan Mudra tertentu, roh dewa dipanggil ke altar kemudian akan memasuki raga orang tersebut.
Sekretaris Panitia Imlek dan Cap Go Meh Singkawang, Bong Cin Nen, Kamis 9 Januari 2020 hari ini mengatakan, sampai saat ini sudah ada 813 tatung yang mendaftar untuk tampil dalam perayaan Cap Go Meh.
“Tatung yang terdaftar akan kita verifikasi dan selanjutnya akan kita tampilkan pada Festival Cap Go Meh pada 8 Februari 2020,” katanya.
Ia mengatakan, tahun ini panitia akan menampilkan sekitar 800 tatung dari Singkawang serta daerah luar Singkawang seperti Pontianak, Sungai Pinyuh, Bengkayang, dan Pemangkat.
Selain itu, menurut dia, ada 11 tatung dari Kuala Lumpur, Malaysia, yang akan tampil dalam perayaan Cap Go Meh di Singkawang.
Menurut Ketua Harian Panitia Imlek dan Cap Go Meh Singkawang, Tjhai Leonardi, pawai tatung saat Cap Go Meh merupakan bagian dari tradisi tolak bala tahunan.
“Untuk melakukan ritual cuci jalan atau tolak bala dan ini bisa disaksikan bersama-sama tepatnya di Jalan Diponegoro seperti tahun kemarin,” katanya.
Panitia menyiapkan tiket menyaksikan pawai untuk wisatawan nasional dan mancanegara. Tiket untuk menyaksikan pawai sudah bisa dipesan.
Kepala Kepolisian Resor Singkawang, AKBP Prasetiyo Adhi Wibowo, menyatakan bahwa kepolisian sudah menyiapkan upaya pengamanan perayaan Imlek dan Cap Go Meh yang akan berlangsung 23 Januari sampai 9 Februari 2020.
Sekitar 200 personel keamanan akan dikerahkan untuk mengamankan acara perayaan.
Kepolisian juga menyiapkan rencana penutupan jalan dan pengalihan arus lalu lintas kendaraan selama masa perayaan untuk meminimalkan kemacetan. (ndc/ant)
No comments:
Post a Comment