SIDOARJO (DutaJatim.com) - Karya ini bermula dari lingkungan sekitarnya, banyak pemuda-pemudanya yang masih produktif diduga menjadi pecandu narkoba. Untuk proses penyembuhan, biasanya mereka merasa malu untuk berterus terang, untuk berobat atau untuk merehabilitasinya.
Melihat kondisi tersebut, siswa MAN (Madrasah Aliyah Negeri) Sidoarjo, yakni Reza Adrio Farezi, Nofri Hidayatin dan Nida Zahrani-- kelas X IPA 1--berhasil menciptakan aplikasi yang berfungsi untuk merehabilitasi para pencandu narkorba. Aplikasi yang digarap sekitar tiga bulan lamanya tersebut diberi nama Vrada (Virtual Reality Anti Drag Addictive), dan berhasil meraih Silver Award dalam ajang ISTEC (International Science Tecnology and Engineering Competition) 2020 di Bandung.
Ditemui di sekolahnya Senin 27 Januari 2020, Reza Adrio Farezi mengatakan program aplikasi yang digarap ini bisa memulihkan para pecandu narkoba. Ia mengaku idenya berasal dari kehidupannya sehari-hari langsung, yang mana di lingkungan sekitar rumahnya diduga banyak para pecandu narkoba.
“Makanya kami ciptakan program yang dapat mengedukasi para pecandu narkoba, agar mengubah mindset mereka, terutama di kalangan remaja, karena di Sidoarjo ini banyak sekali para pecandu narkoba,” jelas Reza.
Menurut dia, program aplikasi android yang dipadukan dengan FR Box ini dibutuhkan ditempat rehabilitasi, di dalamnya terdapat edukasi pesan-pesan moral dan juga beberapa masalah sosial yang menyebabkan kalangan remaja terkena narkoba.
“Caranya kita operasikan dulu program aplikasinya, terus HP nya dimasukkan ke dalam FR Box, selanjutnya langsung dipakaikan kepada para pengguna. Menariknya, aplikasi edukasi ini deprogram dalam bentuk tiga dimensi. Jadi mereka melihat sepertinya nyata,” ungkap Reza yang didampingi rekan timnya Nofri dan Nida.
Reza juga mengaku proses pembuatan program tersebut sekitar empat bulan lamanya. Kesulitanya mereka masih belum pengalaman buat aplikasi, terutama di aplikasi 3D. Oleh karena program ini masih ada kendala sehingga harus diperbaiki biar lebih sempurnya.
“Mereka para pecandu agar lebih mudah dan lebih gampang mengerti sehingga mindset mereka cepat berubah untuk memperbaiki pola hidupnya,” jelas Reza.
Sementara itu, Humas MAN Sidoarjo Ruhul Fitriyah juga mengaku hasil karya siswanya ini telah dipatenkan, dengan tujuan agar anak-anak lebih semangat untuk belajar menciptakan ide-idenya.
“Selain itu, hasil karya anak-anak yang penuh dengan semangat ini, agar tidak akan diakui oleh orang lain. Makanya cepat kami langsung mematenkan,” tegas Ruhul Fitriyah. (gas)
Foto: Tiga siswa MAN Sidoarjo menunjukkan hasil karyanya yang meraih Silver Award dalam ajang ISTEC 2020.
No comments:
Post a Comment