JAKARTA (DutaJatim.com) - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merespon kasus korupsi yang diduga dilakukan Ketua DPC PKB Sidoarjo Saiful Ilah. Saat ini Saiful Ilah yang juga bupati Sidoarjo tengah menjalani pemeriksaan di KPK. Saiful sudah ditetapkan sebagai tersangka bersama lima orang lain dan menjalani penahanan di Jakarta.
PKB menilai kasus dugaan suap yang menjerat Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah tidak akan berdampak pada Pilkada 2020.
"Saya kira enggak. Pilkada itu lebih kepada personal, saya kira enggak akan banyak berpengaruh, baik partai maupun situasi pilkada itu sendiri," kata Ketua Desk Pilkada DPP PKB, Faisol Riza, saat dihubungi Selasa 14 Januari 2020.
Seperti diberitakan sebelumnya Saiful sendiri tidak bisa maju dalam pilkada 2020 sebab sudah menjabat dua kali sebagai bupati. Dia bahkan sudah dua kali pula menjabat sebagai wakil bupati Sidoarjo. Karena itu Saiful mendukung putranya maju sebagai calon bupati dalam pilkada 2020.
Putra Saiful Ilah, Achmad Amir Aslichin disebut-sebut masuk dalam bursa calon Bupati Sidoarjo di Pilkada 2020. Namun, hingga kini PKB belum mengeluarkan keputusan terkait dukungan di daerah tersebut. Selain Achmad Amir Aslichin, dari kalangan NU atau PKB ada pula nama Ahmad Muhdlor Ali yang merupakan putra KH Agus Ali Mashyuri. Gus Muhdlor juga merupakan calon kuat sebagai penantang putra Saiful Ilah tersebut.
Faisol Riza yang juga Ketua Komisi VI DPR RI mengatakan, saat ini PKB masih terus mengamati dinamika politik yang berkembang di daerah. Terkait dengan nama yang akan diusung partai di Sidoarjo, PKB mengaku masih menggodoknya. "Kita lihat, masih digodok," imbuh Faisol.
Sebelumnya pada Selasa 7 Januari 2020 lalu, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah tertangkap tangan oleh penyidik KPK lantaran diduga menerima sejumlah uang terkait pengadaan barang dan jasa di lingkungan Kabupaten Sidoarjo. Saiful Ilah sendiri telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh KPK.
Lalu akankah rekom PKB kali ini akan diberikan kepada kader selain trah Saiful Ilah? Sangat mungkin. Dan sepertinya paling kuat adalah Gus Muhdlor. Saat ini simpatisan Gus Muhdlor juga semakin rajin mensosialisasikan jagonya. Puluhan baliho sudah terpasang di pinggir jalan, pinggir kali sepanjang Kecamatan Krian menuju Taman, Sidoarjo. Taglinenya ‘menantang’: HARAPAN BARU SIDOARJO MAJU.
Baliho Gus Muhdlor ini menggunakan background foto Gus Ali. Di bawahnya tertulis jelas: PUTRA KH AGOES ALI MASYHURI. Pesannya cukup singkat, padat dan mudah dipahami. Bahwa, putra Gus Ali ini, siap maju sebagai Sidoarjo-1.
Berbeda dengan baliho sebelumnya, Gus Muhdlor masih menuliskan nama lengkapnya, AHMAD MUHDLOR ALI dengan jabatan Direktur Pendidikan Sekolah Progesif Bumi Shalawat. Kali ini lebih jelas. “Ini Jagoku! Mana Jagomu!”kata salah satu santri Gus Ali.
Gus Muhdlor tidak salah memasang foto Gus Ali, sang Bapak. Sebab, santri Gus Ali bisa dijumpai hampir setiap desa, bahkan RT. Ini pula yang membuat nama Gus Muhdlor semakin moncer. Tidak heran, kalau dia juga dilirik sejumlah partai-partai lain, seperti PDI-P. (nas/okz)
No comments:
Post a Comment