Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Diserang PKB, Pendukung Eri Cahyadi Maju Pilwali Surabaya Malah Bertambah

Friday, February 14, 2020 | 22:30 WIB Last Updated 2020-02-14T15:30:42Z


SURABAYA (DutaJatim.com) -  Pendukung bakal calon walikota Surabaya Eri Cahyadi memanfaatkan serangan lawan sebagai amunisi. Mendapat serangan dari PKB, membuat para pendukung Eri justru semakin solid merapatkan barisan untuk mengusung jagonya.


Dukungan warga kepada Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi untuk maju sebagai bakal calon wali kota Surabaya di Pilkada 2020 semakin bertambah.

Hal itu terbukti sejumlah warga Kejawan Putih, Kecamatan Sukolilo, kemudian menyampaikan dukungannya pada Kamis (14/2/20202). Bahkan, deklarasi warga Kejawan Putih ini juga didatangi oleh beberapa warga dari kampung lain yang sudah melakukan deklarasi. Mereka kompak.

"Ini sebagai bentuk dukungan moril karena Pak Eri Cahyadi sedang diserang oleh politikus PKB. Kami harus menguatkan mental dan semangat warga agar tidak kendur dan lesu darah hanya gara-gara tuduhan yang tidak berdasar tersebut," kata Asdi Biyan Lukito atau Mas Luluk yang datang dari Kampung Bulak.

Ketua Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Kota Surabaya dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Mahfudz sebelumnya menyarankan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi mundur dari jabatannya jika berniat maju sebagai bakal Calon Wakil Wali Kota Surabaya di Pilkada Surabaya 2020.

Hal ini berawal dari beredarnya selebaran berisikan profil dan kampanye Eri Cahyadi yang tersebar di perkampungan. Hal itu dinilai Mahfudz sebagai tindakan tidak etis dari Eri yang masih menyandang status sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

Mas Luluk mengatakan, banyak warga yang kaget dengan pernyataan Mahfudz. Apalagi anggota dewan dari PKB tersebut menggunakan kata-kata yang dinilai kurang pantas sebagai anggota dewan.

"Jujur, banyak warga yang kecewa. Warga saja saling menjaga agar komunikasi dengan pendukung cawali lain tidak sampai menyakiti hati," kata Mas Luluk.

Hal senada juga diungkap Abdul Kamid, Relawan Eri Tenggilis Mejoyo. Ia justru khawatir, ucapan Mahfudz itu bukan ditujukan untuk Eri Cahyadi, tapi untuk menggertak warga biasa seperti dirinya yang berinisiatif mendukung pencalonan sosok birokrat yang sudah melakukan pavingisasi di kampung-kampung hingga ratusan titik tersebut.

"Apakah ia hendak membungkam aspirasi warga seperti kami? Dukungan politik itu dijamin oleh konstitusi. Kami sedang menggunakan hak konstitusi kami. Kok malah direspons dengan kata-kata seperti ini. Apakah rakyat jelata seperti kami tidak boleh menyampaikan aspirasi politik," kata Abdul Kamid.

Seperti diberitakan sejumlah media, politikus PKB Mahfudz menuding Eri Cahyadi sebagai dalang di balik pemasangan spanduk dan brosur profil dirinya. Namun, saat ditanya apa buktinya, Mahfudz hanya menyodorkan selembar brosur profil Eri Cahyadi.

"Padahal, sudah tiga bulan terakhir kami bergerak dengan urunan sendiri. Tidak ada sangkut pautnya dengan Pak Eri. Kami hanya menyampaikan dukungan. Kok warga-warga lainnya ikut juga. Alhamdulillah, makin banyak warga yang merasakan hal yang sama bahwa hanya orangnya Bu Risma yang bisa melanjutkan kebaikan di Surabaya," kata Munir, Relawan Eri di Kejawan.

Diketahui gerakan warga Surabaya mendorong agar Eri Cahyadi maju sebagai bakal calon wali kota (bacawali) semakin gencar. Bahkan, dalam sepekan ini saja rata-rata dua kampung deklarasi dalam sehari. Total, sepanjang dua pekan terakhir ada 14 kelurahan mendukung calon yang disebut-sebut mendapat restu dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tersebut.

Kelurahan tersebut adalah Keputran, Babat Jerawat, Gundih, Bubutan, Simomulyo, Simolawang, Sidodadi, Simokerto, Kapasan, Tambakrejo, Bangkingan, Sawahan, Kapasan, dan Margorejo. Bahkan, dalam sehari, Sabtu (7/2) dua kelurahan menggelar deklarasi yakni kampung Sidoyoso Wetan di Kelurahan Sidodadi dan Kelurahan Bangkingan. (nas/ant)


Foto: Antara

No comments:

Post a Comment

×
Berita Terbaru Update