LAMONGAN (DutaJatim.com) - Hujan yang mengguyur selama kurang lebih 2 jam mengakibatkan sebagian besar jalan protokol kota Lamongan terendam air.
Hal ini mengakibatkan aktifitas warga lumpuh total, Sabtu sore (15/02/2020). Banjir terjadi karena tidak diimbangi dengan saluran air (drainase) yang memadai.
"Kalau saluran air ditangani dengan serius, genangan air pasti tidak terjadi di lingkungan kota. Bila sungai sebelah barat pasar kota meluap, pasti saluran air dalam kota dimungkinkan tak mampu menampung derasnya aliran air hujan," kata Sartono warga Lamongan Sabtu malam.
Ironinya, ternyata sungai sebelah pasar kota tidak meluap, namun jalanan serta gang gang di kampung hampir semua tergenang air. Hal itu membuat warga heran. " Nah pertanyaan besarnya ada apa ini? Pasti salurannya bermasalah," ungkap Diding warga Lamongan kota yang lain.
Pantauan di sejumlah lokasi, genangan air juga masuk ke RSUD Dr. Soegiri. "Para pasien, para tenaga medis, pengunjung terganggu," kata Rozikin salah satu warga yang mengunjungi keluarganya yang sedang menjalani rawat inap.
Sementara, Siti Zulkhah, Kabid Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPRKP) Kabupaten Lamongan saat dikonfirmasi masih belum bisa memberikan keterangan.
Namun, sebelumnya dia mengatakan pihaknya masih terfokus dengan kegiatan normalisasi saluran kota sebagai upaya mengatasi genangan air yang kerap menutupi sebagian besar jalan perkotaan saat hujan deras.
"Masa selama 15 hari sejak 31 Januari sampai sekarang belum mampu normalisasi saluran air dalam kota", katanya.
Beberapa ruas jalan protokol kota Lamongan yang sempat tergenang air seperti di jalan Sunan Giri, Sunan Drajat, Perum Kusuma Bangsa, Soewoko. Tampak warga memasang tanda peringatan agar hati hati saat melintasi banjir. (ful)
No comments:
Post a Comment