TANJABTIM (DutaJatim.com) - Tunas-tunas pohon yang bisa memperkokoh bangunan bangsa dan negara tumbuh bak jamur di musim hujan. Tunas itu adalah siswa-siswi sekolah dasar dan menengah yang banyak mengukir prestasi. Banyak yang bikin inovasi.
Maka, jangan biarkan "tunas pohon bangsa" yang kreatif inovatif itu tidak terawat dengan baik, tidak ada yang menyirami, tidak ada yang memupuknya, hingga mati terkulai.
Tunas bangsa itu ada yang bikin energi baru terbarukan alias EBT. Penemuan EBT sangat penting di tengah energi fosil yang nyaris habis.
Misalnya heboh Naufal Raziq, bocah yang saat itu berusia 15 tahun asal Aceh dan baru duduk di kelas 3 MTS Negeri 1 Langsa, menemukan listrik dari pohon kedondong. Masyarakat heboh. Warga yang hidup dalam "zaman kegelapan" karena belum ada listrik berharap sangat besar pada temuan Naufal. Naufal diundang ke Jakarta. Dipuji banyak pejabat. Tapi bagaimana nasib temuannya? Listrik itu hanya menyala sesaat. Kini malah mangkrak dan tak berfungsi sama sekali.
Naufal dan desanya yang kembali gelap gulita.
Desa Tampur Paloh, Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur, yang sempat merasakan ‘terang sesaat’ yang dihasilkan dari pohon kedondong yang dirangkai dengan kabel, kini wilayah itu kembali gelap gulita. Mengapa?
Roket Tenaga Air
Selain Naufal, masih banyak siswa kreatif dan inovatif yang butuh bimbingan serius. Siswa SMPN 12 Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) , Wistyo Sanggam Rifa'i dan Edi Santoso ini misalnya. Kedua siswa ini menciptakan roket dengan menggunakan tenaga air yang ditampilkan pada acara showcase yang digelar sekolah tersebut. Sama dengan Naufal, dia pun panen pujian.
"Ini prestasi yang luar biasa. Saya sangat bangga dengan apa yang anak-anak kita lakukan. Semoga ini bisa diikuti oleh siswa-siswa lainnya," kata Wakil Bupati Robby ketika dimintai tanggapannya terkait penemuan roket air itu, Minggu 23 Februari 2020, seperti dikutip dari Antara.
Temuan roket air tersebut menyita perhatian pada kegiatan showcase tersebut. Kedua pelajar itu meluncurkan roket air itu di hadapan Kepala Dinas Pendidikan Tanjung Jabung Timur Junaedi Rahmad dan Provincial Coordinator Tanoto Foundation Jambi, Medi Yusva dan ratusan pengunjung.
Ketika menampilkan temuannya, Wistyo dan Edi mengajak Kepala Dinas Pendidikan Tanjung Jabung Timur untuk memompa roket tersebut yang akan diterbangkan ke udara. Setelah memompa roket itu, kemudian roket berhasil diterbangkan ke udara di halaman SMPN 12 Tanjab Timur.
Wakil Bupati menyampaikan apresiasi terhadap temuan yang berhasil dihasilkan oleh putra-putra terbaik Bumi Sepucuk Nipah Serumpun Nibung itu.
Menurut dia, apa yang telah dilakukan oleh siswa-siswa tersebut merupakan sebuah contoh dari bagaimana pelajar di daerah khususnya di Kabupaten Tanjung Jabung Timur juga mampu menghasilkan karya-karya terbaik tak kalah dengan siswa-siswa di kota-kota besar.
"Ini membuktikan siswa-siswa kami juga mampu bersaing dengan siswa-siswa di sekolah-sekolah yang ada di kota. Tapi, saya minta apa yang dihasilkan saat ini siswa kita tidak mudah puas, terus gali dan belajar lebih baik lagi," kata Robby.
Sementara itu, Medi Yusva menuturkan, pencapaian yang dilakukan oleh siswa SMPN 12 Tanjab Timur Program PINTAR yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu telah berjalan dan dapat diterima dengan baik oleh seluruh warga sekolah.
"Bersyukur ya, berarti apa yang dilatihkan selama ini dapat dipraktikkan dengan baik oleh seluruh warga sekolah, mulai dari kepala sekolah, guru hingga penerima manfaat yaitu siswa," kata Medi.
Senada dengan itu, Junaedi Rahmad juga menuturkan hal serupa. Ia menjelaskan bahwa program PINTAR Tanoto Foundation membuat para siswa mengetahui langsung melalui pembelajaran aktif yang dilaksanakan.
"Ini perlu kita sebarluaskan. Saya salut, pembelajaran seperti inilah yang harus diperbanyak oleh siswa, mereka mengalami sendiri dengan praktik," katanya.
Kepala SMPN 12 Tanjab Timur, Anita Sriyuanti menyebut kepercayaan diri dari siswa merupakan dampak dari pembelajaran aktif yang diterapkan. Untuk itu, Ia menyebutkan, penguatan mutu akses perlu terus ditingkatkan.
"Kita terus memperkuat pendidikan di sekolah, khususnya dalam hal pembelajaran, manajemen sekolah dan budaya baca," kata Anita menambahkan.
Salut untuk kedua siswa. Tapi, sekali lagi, jangan biarkan mereka berhenti sampai di situ. Tunas-tunas bangsa harus dipupuk dengan baik agar tumbuh besar memperkokoh bangsa dan negara ini hingga jadi bangsa besar. (ara/wis)
Foto: Wistyo Sanggam Rifa'i dan Edi Santoso saat menerbangkan roket air karyanya. (Antara)
No comments:
Post a Comment