Wabup Raja’e memberi bingkisan pada mahasiswa asal Pamekasan yang baru kembali dari China.
PAMEKASAN (DutaJatim.com) - Wakil Bupati Pamekasan Raja’e mengaku senang dan bersyukur empat mahasiswa asal Pamekasan yang menempuh studi di Xinjiang Medical University China telah tiba dengan selamat di Pamekasan. Mereka pun terbebas dari wabah corona.
Raja'e berharap agar mereka tetap menjaga kesehatannya sekalipun telah tiba di kampung halamannya.
Ungkapan itu disampaikan saat Wabup menerima kehadiran empat mahasiswa tersebut di Pendopo Ronggosukowati Pamekasan, Senin (17/2/2020) siang kemarin. Empat mahasiswa tersebut ialah Tika Putri Laksmi, Anggieta Salsabila Noeraliza, Ilham Tri Kusnadi dan Putri Dewi Candra Kirana.
“Alhamdulillah, mahasiswa yang kuliah di Xinjiang Medical University China sudah nyampek ke Pamekasan dengan keadaan selamat, sehat, tidak kurang satu apapun dan dengan kondisi kesehatan segar bugar, setelah menjalani observasi selama 14 hari di Natuna Kepulauan Riau.” kata Raja’e.
Raja’e berharap para mahasiswa sekalipun telah tiba di kampung halamannya tetap harus menjaga kesehatannya, dia meminta juga untuk tetap terus rajin belajar meski harus belajar dengan sistem online.
Dia meminta mereka harus tetap berusaha agar cita cita yang diinginkan bisa tercapai untuk menjadi manusia terbaik dan berguna bagi daerah dan bangsanya.
Empat mahasiswa itu sengaja diundang ke Pendopo Ronggosukowati Pamekasan guna diminta untuk sharing atau menceritakan pengalamannya baik pada saat berada di China hingga berada di penampungan observasi di Natuna. Di Pendopo Ronggosukowati selain diterima oleh Wakil Bupati Raja’e, juga hadir Sekdakab Pamekasan Totok Hartono, Plt Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan Dr Faris Anwar dan Kabag Humas Setdakab Pamekasan Sigit Pramono.
Sebelum menghadiri undangan Pemkab Pamekasan, mereka sebelumnya telah tiba di rumah masing -masing setelah sebelumnya dijemput oleh orangtuanya di Bandara Juanda Surabaya. Karena itu pada saat menghadiri undangan Pemkab di Pendopo Ronggosukowati mereka didampingi oleh orang tua masing masing.
Dalam kesempatan sharing pengalaman dengan pejabat Pemkab Pamekasan, salah seorang dari mereka, Anggie Salsabila Noeraliza, menceritakan bahwa virus corona sebenarnya tidak sengeri yang diberitakan di media.
“Dari informasi yang beredar jika terjangkit virus corona langsung tiba tiba jatuh. Kalau itu bukan corona tapi SARS,“ katanya.
Dia menegaskan bersama teman temannya dalam keadaan sehat tidak terjadi apa- apa. Tapi karena informasi media social menganggap virus corona sangat mengerikan, maka saat berada di Natuna sempat ada orang yang menolak bahkan didemo. Padahal warga yang dipulangkan dari China dan dikarantina di Natuna itu dalam keadaan sehat tidak terjangkit virus.
Terkait dengan kepentingan studinya Anggie mengatakan akan mengikuti kuliah secara online. Mereka diminta untuk tetap mempelajari materi kuliahnya dan jika ada pertanyaan akan dikirim melalui monitor atau melalui ketua kelas. Dia memperkirakan akan kembali ke Tiongkok setelah benar-benar bebas dari virus Corona tersebut. (mas)
No comments:
Post a Comment