JAKARTA (DutaJatim.com) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengisyaratkan agar sekolah dan kampus libur. Selain itu Kepala Negara juga meminta agar masyarakat Indonesia bekerja, belajar dan beribadah di rumah saja. Ini karena masifnya penyebaran penyakit saluran pernapasan yang disebabkan virus corona jenis baru (COVID-19).
"Dengan kondisi ini saatnya kita bekerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah inilah saatnya bekerja bersama-sama saling tolong menolong dan bersatu padu, gotong royong. Kita ingin ini menjadi gerakan masyarakat agar masalah COVID-19 ini tertangani dengan maksimal," kata Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu 15 Maret 2020.“Saatnya kita kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah” - @jokowi.#dirumahaja pic.twitter.com/9Mabq5alxc— Narasi (@narasitv) March 15, 2020
— Najwa Shihab (@NajwaShihab) March 15, 2020
Hingga saat ini sudah ada 96 orang dinyatakan positif COVID-19 di Indonesia dengan korban meninggal 5 orang dan jumlah yang sudah sembuh 8 orang. Mereka tersebar di Jakarta, Tangerang, Bandung, Solo, Yogyakarta, Bali, Manado, Pontianak.
"Kepada seluruh rakyat Indonesia saya harap tenang, tidak panik, tetap produktif agar penyebaran COVID-19 ini bisa kita hambat dan kita stop," ungkap Presiden.
Menurut Presiden, pemerintah sudah berkomunikasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan menggunakan protokol WHO serta berkonsultasi ahli kesehatan untuk menangani COVID-19.
Pemerintah telah membentuk gugus tugas percepatan penanganan COVID-19. Gugus tugas ini diketuai kepala BNPB Doni Munardo. Gugus tugas ini efektif mensinergikan kekuatan kita aparatur sipil negara, TNI, Polri dan melibatkan dukungan swasta, lembaga sosial dan perguran tinggi.
"Sebagai negara besar dan kepulauan, tingkat penyebaran COVID-19 ini derajatnya bervariasi antara yang satu dengan yang lain. Saya minta kepada seluruh gubernur, bupati, wali kota memantau seluruh daerah dan berkonsultasi dengan pakar untuk menanggulangi situasi yang ada dan berkonsultasi BNPB untuk penetapan siaga darurat atau tanggap darurat non-alam," ungkap Presiden.
Beradasarkan status kedaruratan tersebut jajaran TNI akan terus melakukan langkah-langkah utk mengatasi penyebaran COVID-19.
"Juga membuat kebijakan belajar dari rumah bagi pelajar dan mahasiswa, sebagian ASN bisa bekerja dari rumah dengan cara 'online' dengan mengutamakan pelayanan prima dari masyarakat, menunda kegiatan yang melibatkan peserta yang banyak orangnya" tambah Presiden.Setiap kita bisa membantu dan berkontribusi mengurangi laju wabah korona dengan tindakan sederhana.— Joko Widodo (@jokowi) March 15, 2020
Semoga pandemi ini segera berlalu dan dunia kembali normal dan sehat seperti sebelumnya. pic.twitter.com/WvcfRCr9gP
Presiden juga meminta adanya meningkatkan pelayanan pengetesan COVID-19 dan meningkatkan pengobatan dengan menggunakan RSUD dan RS swasta dan lembaga riset serta pendidikan tinggi yang direkomendasikan Kementerian Kesehatan.
Update COVID-19 di dunia hingga Minggu (15/3) adalah sebanyak 156.730 kasus di 152 negara dengan jumlah kematian 5.839 dan pasien yang sudah dinyatakan sembuh menjadi 75.932 orang.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan pandemi virus corona. Italia menjadi negara di luar China dengan jumlah korban terbanyak, yakni 21.157 kasus. Sementara korban meninggal di Italia pun tercatat 1.441 kematian.
Setelah Italia, negara dengan jumlah kasus corona terbanyak berikutnya adalah Iran. Hingga hari ini, tercatat ada 12.729 pasien dengan total korban meninggal 611.Pemprov DKI Jakarta meliburkan sekolah baik formal maupun informal untuk hindari meluasnya penularan corona— πΌππ π¨πππ ππ (@ekowboy2) March 14, 2020
Tolong Istana juga diliburin mereka gak ada kerjanya, rakyat lebih percaya Anies daripada Jokowi ini fakta gak perlu dibuat survei kaleng-kaleng!!pic.twitter.com/vl6ofRWEvG
Korea Selatan menjadi negara ketiga untuk kasus infeksi corona terbanyak. Total ada 8.162 kasus dengan 75 orang meninggal dunia. (ndc/nas)
No comments:
Post a Comment