MADIUN (DutaJatim.com) - Kepala Desa Sidomulyo Kecamatan Sawahan Setyo Margono mengatakan bahwa dana desa yang didapatkan dari pemerintah memang direncanakan secara detail. Dalam proses perencanaan, desa melibatkan warga guna menjaring apa yang menjadi kebutuhan mendesak untuk kemudian dijadikan prioritas.
"Yang saat ini mendesak ya pembangunan kios desa ini. Yang sekaligus sesuai dengan arahan untuk melakukan padat karya tunai, kita berdayakan warga desa yang tak mampu untuk mengerjakan infrastuktur fisiknya. Warga desa jadi punya punghasilan," kata Setyo di sela-sela kunjungan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Senin 2 Maret 2020.
Dikatakan Setyo, warga yang bekerja membangun fisik proyek mendapatkan upah dari dana desa mulai Rp 75 ribu hingga Rp 85 ribu perharinya. Jika pengerjaan ini rampung dalam waktu dua pekan maka tentu akan menjadi tambahan penghasilan yang cukup lumayan bagi warga desa.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Desa Pule Kecamatan Sawahan Anton. Ia mengatakan di tahap 1 ini ada Rp 225 juta yang sudah cair. Dari jumlah itu yang digunakan untuk pengembangan wisata dialokasikan sebanyak Rp 110 juta. Dari jumlah tersebut Rp 32 juta di antaranya digunakan untuk padat karya tunai atau cash for work.
"Untuk pengerjaan wisata desa ini kami melibatkan 99 tenaga kerja dari masyatakat. Tentunya ini sangat membantu warga ya karena mereka bisa dapat pekerjaan dan penghasilan tambahan," katanya.
Dana desa menurutnya juga sangat mendorong ekonomi desa. Terbukti dengan adanya desa mereka bisa membangun desa wisata hingga membangkitkan UMKM dengan mendirikan kios kios desa. (gas)
No comments:
Post a Comment