SURABAYA (DutaJatim.com) - Tim Satuan Gugus Tugas Covid 19 Pemprov Jatim, melakukan pertemuan dengan para ulama dan kiai Nahdlatul Ulama (NU) yang tergabung dalam Pengurus Wilayah NU Jawa Timur. Acara pertemuan yang diadakan di Gedung Negara Grahadi Surabaya ini dipimpin oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Selasa (24/3/2020) siang tadi.
Tampak hadir KH Ali Mashuri (Gus Ali) pengasuh Ponpes Bumi Sholawat Tulangan Sidoarjo yang juga pengurus PWNU Jatim, Ketua PWNU KH Marzuki Mustamar, KH Achmad Muzakki, Sekum PWNU KH Ubaidillah, KH Mathorurozaq, KH Anwar Mansyur, dan KH Athoillah Anwar.
Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar, mengatakan pihaknya cukup mengapresiasi langkah yang dilakukan Gubernur Jawa Timur , dan Satuan Gugus Tugas Covid 19, Provinsi Jawa Timur yang mengajak seluruh komponen dan elemen bangsa melakukan pencegahan atas meluasnya pandemi virus Corona.
Para ulama masuk Grahadi juga melalui prosedur sterilisasi.
Sesuai yang disampaikan Gubernur, bahwa salah satu bidang ekonomi sosial di Satuan Gugus Tugas Covid 19, yang diketuai Wagub Emil Elestianto Dardak bahwa dampak sosial ekonomi musibah virus Corona di Jawa Timur berimbas kepada ekonomi masyarakat terutama pasca diliburkannya Pondok Pesantren se Jawa Timur. Selain itu juga pedagang di sekolah sekolah.
Kiai Marzuki mengharapkan para santri tetap tenang dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Memperbanyak ibadah dan membacakan doa agar pandemi Corona segera selesai.
"Yang terutama kita bahas persoalan dampak ekonomi sosial masyarakat terutama banyak pedagang kecil akibat diliburkannya ribuan Ponpes di Jawa Timur," ujar Kiai Marzuki.
PWNU sendiri secara organisasi telah mengeluarkan 7 poin penting imbauan terkait Corona di antaranya bagaimana santri yang pulang tetap mendekatkan diri kepada Allah. Memperbanyak dzikir dan doa untuk mencegah Corona. Dan tetap membiasakan menjaga kebersihan diri.
Ke depan seperti disampaikan Gubernur Khofifah terkait dampak sosial ekonomi imbas Corona, ada yang akan dipikirkan Pemerintah Provinsi bagaimana memberi stimulus para pedagang kecil dan UMKM yang biasanya jualan di sekitar pesantren. Semisal pedagang pentol, cilok, dan minuman.
"Beberapa hal itu yang dibahas bagaimana langkah yang harus diambil secara teknis mempersiapkan program stimulus dari Pusat tersebut," pungkas KH Marzuki Mustamar. (ima)
No comments:
Post a Comment