MAKASSAR (DutaJatim.com) - Ribuan orang ini tidak takut virus Corona. Mereka akan tetap menghadiri acara Ijtima Dunia Zona Asia di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis 19 Maret 2020 hari ini. Polda Sulsel menegaskan tidak memberi izin untuk pelaksanaan kegiatan itu tapi juga tidak akan membubarkannya.
"Kami tidak mengeluarkan izin. Tapi kelihatannya mereka memaksakan diri untuk melanjutkan kegiatannya," kata Kapolda Sulsel Irjen Mas Guntur Laupe, Rabu (18/3/2020), seperti dikutip dari detik.com.
Meski demikian, Guntur mengatakan tak akan membubarkan kegiatan itu dengan alasan bahwa efeknya akan sangat besar di masyarakat.
"Bisa saja kami larang dan dorong untuk bubar, tapi lebih besar mudaratnya daripada baiknya. Kenapa? Dia (jemaah) nanti pulang keluar dari sana dia akan ke seluruh masjid di Makassar dan akan dijadikan tempat singgah mereka, karena dianggap rumah Allah. Pasti begitu," terangnya.
Karena itu, polisi membiarkan acara itu tetap diadakan. "Toh, apa boleh buat, kita tetap mengamankan dia dan mengawasi dia walaupun tidak diberi izin," imbuhnya.
Hanya saja Guntur meminta ada perlakuan khusus bagi WNA yang hadir dalam acara itu. Para WNA diminta ditempatkan di tempat khusus dan tidak bercampur dengan WNI.
"Itu terpisah dan semua dicek satu-satu. Untuk sementara tidak ada apa-apa, semua sehat. Tapi kita kan tidak tahu apakah ke depan. Tapi yang jelas SOP sudah kita lakukan bersama pemerintah setempat," ungkapnya.
Kepada masyarakat sekitar lokasi acara, Guntur meminta tidak ikut dalam kegiatan tersebut. "Kita imbau tidak ikuti kegiatan dimaksud," ungkapnya.
Ijtima ulama dunia 8000 orang, ini bisa 7000 an oranb yg hadir, duhhhhttps://t.co/xZAIOR3o69— Afif Fuad Saidi (@AfifFuadS) March 18, 2020
Sebelumnya, peserta Ijtima Dunia ini sudah berdatangan ke Gowa. Mereka berasal dari dari dalam dan luar negeri. "Sudah berdatangan dengan jumlah ribuan orang. Ada warga negara asing dari beberapa negara," kata Guntur.
Guntur mengatakan warga negara asing itu adalah bagian dari jemaah tablig yang masuk ke Indonesia, jauh sebelum wabah Corona menyebar. "Mereka sudah ada dan datang di Indonesia sebelum isu Corona. Kan jemaah tablig tinggal di masjid di Sulsel sambil menunggu tanggal besok ini," imbuhnya.
Pemerintah Kabupaten Gowa juga sudah meminta Ijtima Dunia 2020 Zona Asia ini ditunda. Hal ini sehubungan tindak pencegahan pandemi virus Corona (COVID-19).
"Berdasarkan arahan Pak Bupati dengan dikeluarkannya surat edaran, maka semua kegiatan di Kabupaten Gowa untuk ditunda, termasuk Ijtima Asia ini," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Gowa Muchlis.
Ijtima Ulama Dunia 2020 Zona Asia sedianya bakal digelar di kompleks Darul Ulum, Desa Pakatto, Kecamatan Bontomarannu, Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), 19 Maret hari ini . Acara ini disebut-sebut melibatkan peserta dari 48 negara. Surat edaran yang dimaksud Muchlis tadi ditujukan ke panitia sebagai rekomendasi sekaligus langkah pencegahan bersama.
Acara ini juga disambut prokontra di media sosial. Sejumlah warganet di twitter khawatir dengan acara itu sebab bisa menjadi tempat penyebaran virus Corona. Mereka juga minta polisi mengawal ketat acara tersebut.
"Jemaah tidak takut pada virus. Kita hanya takut pada Allah," kata entah siapa di Ijtima Dunia Zona Asia, Gowa, SulSel. Kalo kalian siap mati dan mati beneran ya gapapa. Tapi kalian itu bisa bawa virusnya dan bikin orang lain mati! Itu masalahnya bambangggg! pic.twitter.com/Ma5nSMUqde— Dian Paramita (@dianparamita) March 18, 2020
Belajar dari Malaysia
Bila berkaca pada acara serupa di Malaysia, memang cukup rawan, sebab peserta tabligh di negeri jiran itu banyak yang terkena virus Corona. Bahkan Pemerintah mengungkapkan, ada tiga orang warga negara Indonesia (WNI), yang positif terinfeksi virus Corona di Malaysia. Ketiganya diketahui sebelumnya mengikuti kegiatan Tabligh Akbar, yang dihadiri ribuan orang dari berbagai negara di negara tersebut.
Pelaksana tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Teuku Faizasyah, mengakui bahwa tiga orang yang positif terpapar virus Corona, sebelumnya mengikuti acara tabligh akbar. “Benar ketiganya dirawat di rumah sakit di Malaysia,” kata Teuku Faizasyah, Senin (16/3/2020), sebagaimana dikutip dari kompas.com.Salah satu gereja jadi klaster penyebaran Corona di Korea.— Burhan Muhtadi (IG: Burhanuddin Muhtadi) (@BurhanMuhtadi) March 18, 2020
Di Malaysia, acara Jamaah Tabligh Ijtima Dunia bikin 500an jamaah terinfeksi Corona.
Dan kita di Indonesia tidak belajar dari keduanya 😢 https://t.co/eZGjvKTUcA
Pada Minggu (15/3/2020), pemerintah Malaysia mengumumkan, ditemukan 190 kasus virus Corona baru, yang diyakini berkaitan dengan suatu acara tabligh akbar di sebuah masjid di Petaling, daerah pinggiran Kuala Lumpur, Malaysia.
Sebelumnya dilaporkan, tabligh akbar di sebuah masjid di Petaling, Malaysia, yang terpapar virus Corona, ternyata juga diikuti oleh ratusan WNI, termasuk di antaranya 350 orang dari Provinsi Sumatera Utara.
Gambar di Ijtima Pakatto Sulawesi Selatan yang sedang berlangsung . Himpunan dari seluruh dunia. Pihak berkuasa Indonesia dah larang, tapi diorang degil jugak. Aduhaiiiii...— Halim Osman (@HalimOsman11) March 18, 2020
Aku mohon pda krajaan ..Sekiranya ada rakyat malaysia yg degil pergi jga kesana..jgn bgi mreka blk ksini pic.twitter.com/GWu3WQNufN
Terkait itu, sebelumnya Dinas Kesehatan Sumatera Utara, mengimbau WNI dari Sumut yang mengikuti tabligh akbar tersebut untuk melapor dan memeriksaan kesehatan mereka. Hal itu sebagai langkah antisipasi.
“Dari informasi itu. Kita sedang menelusuri. Kita sedang mencari mereka. Tujuannya observasi dan isolasi karena baru pulang dari negara terjangkit,” kata Kadis Kesehatan Sumut dr Alwi Mujahit Hasibuan, Sabtu (14/3/2020) kepada waspadaaceh.com.
Alwi Mujahit meminta kepada peserta agar dapat melaporkannya ke rumah sakit terdekat, atau lebih baik lagi bilan langsung ke RSUP H Adam Malik Medan. Untuk masyarakat yang mengetahui juga dapat melaporkannya ke petugas terdekat.
“Atau hubungi call center 082164902482. Kita hanya ingin melakukan observasi dan isolasi sambil kita pantau. Biar terdeteksi. Kita hanya ingin memastikan agar masyarakat juga aman,” ujarnya. (det/kcm)
Foto ilustrasi: twitter
No comments:
Post a Comment