PHILADELPHIA (DutaJatim.com) - Syarif Syaifulloh, WNI yang tinggal menetap di Kota Philadelphia, Pensylvania, Amerika Serikat, menyambut positif kebijakan Pemerintah Kota Philadelphia melakukan Lockdown. Pasalnya, penyebaran virus Corona atau COVID-19 di kota ini sudah sangat mengkhawatirkan.
"Saya setuju sekali, karena ini merupakan wabah yang bisa setiap saat akan bereaksi, dengan adanya lockdown otomatis mengurangi wabah virus tsb menyebar. Pemberlakuan pengumuman yang berlaku hari ini saya perhatikan masyarakat Philadelphia tidak begitu terpengaruh, karena sebelumnya memang sudah mengantisipasinya, hanya saja memang supermarket banyak yang mulai kosong barang-barangnya," kata Syarif yang biasa dipanggil Pak Tani Amerika kepada Redaksi DutaJatim.com Selasa 17 Maret 2020 WIB.
Namun Syarif dan istrinya Hani White bersyukur sebab sampai saat ini dia dan keluarga baik-baik saja. Tidak panic buying.
"Alhamdulillah baik- baik saja dan tidak banyak menstock bahan makanan dan barang lainnya. Dampak lainnya untuk pribadi saya yang mana sudah saya jadwalkan untuk pulang pada awal April karena saat ini di Amerika sedang marak adanya pemberitaan Virus Corona maka saya membatalkan untuk pulang," katanya.
Syarif membenarkan perkantoran termasuk tempatnya bekerja sangat ketat dalam pengamanan. Hal itu bagus sebagai antisipasi penyebaran Corona.
"Untuk suasana di pekerjaan saya saat ini tambah ketat dalam pengawasan. Ini menambah nilai positif, terlebih saya bekerja di bagian masak di CHOP Children Hospital Of Philadelphia," ujar Pak Tani.
Syarif memuji kesadaran warga kota yang sangat tunggi dalam menghadapi situasi ini. "Disiplin warga sangat tinggi.
Suasana kota masih seperti biasanya. Yang membedakan biasanya kota ramai, saat ini sepi tidak banyak aktifitas di luar. Dan saya juga sempat makan di pusat kota yang biasanya mencari parkir sangat sulit dengan adanya lockdown lebih mudah mencari tempat parkir dan suasana restoran juga sepi," katanya.
Kegiatan Bisnis Dibatasi
Seperti diberitakan DutaJatim.com sebelumnya, Kota Philadelphia menyusul sejumlah daerah di Negara Bagian New Jersey, Amerika Serikat, lain sekarang membatasi aktivitas komersial, termasuk pembatasan operasional bar dan restoran serta kegiatan bisnis lain. Hal ini setelah virus Corona atau COVID-19 semakin masif menyerang kota ini.
Pemerintahan Kota Philadelphia mengumumkan penutupan drastis kegiatan bisnis-bisnis yang tidak penting sebagai cara untuk memperlambat kenaikan kasus Corona sejak Senin sore atau Selasa 17 Maret 2020.
Pemkot Philadelphia juga telah memerintahkan operasional pemerintah yang tidak penting ditutup.
Walikota Jim Kenney mengatakan penutupan harus dilakukan pada hari Senin pukul 17.00. Penutupan diharapkan berlangsung setidaknya sampai 27 Maret, meski demikian waktu lockdown dapat diperpanjang.
"Kota ini sekarang memiliki sembilan kasus terdiagnosis virus corona baru," kata para pejabat kesehatan pada konferensi pers Senin sore.
Namun demikian ada toko dan pusat bisnis yang diperbolehkan buka seperti supermarket, apotek, toko diskon, minimarket, toko perangkat keras, pompa bensin dan bank. Laundromats dan klinik hewan juga dapat tetap buka.
Kota itu mengatakan day care dapat tetap terbuka, meskipun sebelumnya negara telah memerintahkan penutupan semua day care berlisensi negara.
Restoran tidak dapat mengizinkan layanan makan malam, tetapi dapat menerima pengiriman dan mengambil pesanan melalui telepon atau online.
"Ini agar ancaman virus itu bisa secara cepat dapat dihilangkan," kata Kenney.
Pengadilan Philadelphia ditutup hingga 1 April, yang membuat Jaksa Distrik Larry Krasner mengumumkan beberapa perubahan pada prosedur pengadilan.
Terdakwa yang didakwa dengan tindak pidana berat dan pelanggaran serius lainnya akan tetap ditahan, sementara orang-orang yang didakwa dengan tindak pidana berat dan pelanggaran ringan tidak dapat ditahan sebelum diadili.
Dalam beberapa kasus, kantor Krasner dapat mengeluarkan surat perintah penangkapan kemudian atau mempercepat pembebasan orang yang mereka yakini bukan ancaman keselamatan publik.
Pemkot menerjunkan pengawas kesehatan untuk menegakkan aturan baru, dan mendesak warga untuk menelepon 215-685-7495 jika mereka melihat bisnis yang melanggarnya.
Wabah coronavirus memiliki dampak besar pada bisnis kecil. Misalnya Sandwich Tortorice di bagian Rittenhouse Square, Philadelphia. Pemiliknya mengatakan bisnis turun lebih dari 70% sebelum pembatasan makan diberlakukan. (Gatot Susanto)
No comments:
Post a Comment