SURABAYA (DutaJatim.com) - Pembangunan Bandar Udara Baru di Kediri, Jawa Timur, resmi dimulai Rabu (15/4/2020). Pembangunan bandara diperkirakan memakan waktu 2 tahun. Adapun nilai investasi yang digelontorkan Tahap I pembangunan mencapai angka Rp9 triliun.
Melalui sambungan video conference, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan melakukan pencanangan pembangunan Bandar Udara Kediri, Rabu (15/4/2020).
"Meskipun tengah darurat Covid-19, namun pembangunan bandara ini tetap dimulai sesuai jadwal," ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya.
Khofifah menerangkan, Bandara Kediri merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dan nantinya menjadi pintu gerbang alternatif menuju Jawa Timur selain melalui Bandara Juanda, Surabaya. Utamanya untuk membuka akses ke wilayah selatan Jawa Timur seperti Tulungagung, Magetan, Ponorogo, Trenggalek, Blitar, Madiun, dan lain-lain.
"Jadi, konektivitas udara di wilayah Jawa Timur utara dan selatan menjadi lebih seimbang. Selama ini terkesan hanya wilayah utara yang maju dari sisi konektivitas dan akses. Nah, dengan hadirnya bandara ini maka tidak ada lagi dikotomi utara dan selatan. Semua sudah terbuka," tuturnya.
Gubernur berharap, semua sektor mulai dari pariwisata, pertanian, perkebunan, maritim dan lainnya dapat semakin berkembang usai pembangunan bandara ini.
Khofifah menerangkan, Bandara Dhoho Kediri ini dirancang sangat modern dan mampu didarati oleh pesawat berbadan besar lantaran memiliki landasan pacu sepanjang 3.300 x 45 m2. Pembangunan Bandara dilakukan di atas lahan seluas 450 hektare.
"Untuk tahap I pembangunan, Insya Allah bandara ini mampu menampung 1,5 juta penumpang," tuturnya.
Untuk diketahui, proyek pembangunan Bandara ini menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan pembiayaan seluruhnya mulai dari pembebasan lahan sampai ke pembangunan bandara menggunakan dana dari swasta yaitu PT Gudang Garam Tbk.
Bandara Kediri yang berada di Jawa Timur ini nantinya akan berfungsi sebagai bandara domestik, meskipun besar kemungkinan akan menjadi bandara internasional, sementara saat ini untuk Bandara Internasional tetap dilayani oleh Bandara Juanda Surabaya. (gas)
No comments:
Post a Comment