SURABAYA (DutaJatim.com) - Semua sekolah di Surabaya diminta untuk LFH (Learn from Home) atau belajar dari rumah. Mulai 16 Maret lalu. Sejak Surabaya berstatus zona merah COVID-19, anak sekolah diminta tinggal di rumah dengan harapan dapat lebih aman dan nyaman belajar di rumah.
Begitu juga di SMA Alam Insan Mulia (SAIM) Surabaya yang hingga saat ini menggalakkan program belajar jarak-jauh dengan menggunakan aplikasi daring seperti Google Hangouts, Google Classroom, Whatsapp, dan lain-lain.
Salah satu tugas siswa SMA SAIM yang cukup menarik adalah proyek pembuatan Vlogging. Proyek ini dilakukan dalam tiga hari, dan di setiap harinya, siswa diminta mulai mempersiapkan diri untuk nge-vlog dengan mengumpulkan tugas yang diperintahkan ustad dan ustadah.
Proyek Vlogging ini dimulai sejak 24 Maret lalu.
Pada hari pertama, siswa diminta mencari informasi terkait definisi, tata cara, dan etika Vlogging dengan berselancar di internet. Setelah menemukannya, mereka diminta membuat laporan dalam bentuk Power Point. Ternyata dalam realisasinya ada siswa yang membuat dengan lebih menarik, bentuknya seperti majalah.
Pada hari kedua, anak-anak diminta menentukan topik yang akan disampaikan pada saat melakukan vlogging. Karena sekarang sedang wabah COVID-19, mereka diminta membuat vlog terkait pandemi tersebut. Vlog bisa berisi tentang informasi terkait apa itu COVID-19, bagaimana penyebarannya, bagaimana cara menghindarinya, dan sebagainya.
Pada hari ketiga, anak anak diminta membuat video Vlog dengan durasi minimal dua menit. Setelah video vlogging selesai, mereka diminta mengumpulkan ke ustad atau ustadahnya.
Bagi kebanyakan anak, khususnya yang senang nge-vlog, tugas ini dirasa menarik dan menyenangkan.
“Aku suka sama tugasnya. Selain menarik dan fun, tugasnya juga kekinian dan biar ndak gaptek juga,” kata Naina, siswi kelas XI IPA.
Ada juga yang masih malu-malu dalam membuat vlog, namun kemauan mereka untuk belajar perlu diacungi jempol.
SAIM a way to the real life. (saim)
No comments:
Post a Comment