Selama Ramadhan Redaksi memuat rubrik agama Islam yang disajikan dalam bentuk konsultasi agama. Rubrik ini diasuh oleh Wakil Ketua PWNU Jatim KH Abdurrahman Navis Lc MHI.
Pertanyaan:
Ustadz Abdurrahman Navis yang saya hormati. maaf walaupun puasa sudah berjalan separo tapi ada masalah puasa yang perlu saya tanyakan. Sebagai seorang ibu rumah tangga di bulan Ramadhan ini saya ingin menanyakan: Bagaimana hukum mencicipi masakan di saat kita sedang berpuasa? Selanjutnya, tolong diberi tips untuk menghidupkan bulan Ramadhan.
Atas jawabannya, saya mengucapkan terima kasih.
Yanti
Rungkut Surabaya
Jawaban:
Ukhti Yanti yang saya hormati. Puasa itu sah kalau memenuhi rukun puasa, yaitu niat dan menghindarkan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa. Adapun yang membatalkan puasa diantaranya, memasukkan suatu ‘benda’ bukan hanya ‘bau’ atau ‘rasa’ ke dalam lambung melalui lobang terusan, seperti mulut hidung telinga dan lainnya. Jadi makan,minum, merokok itu membatalkan puasa.
Adapun seorang ibu rumah tangga mencicipi makanan pada waktu masak disaat puasa untuk mengetahui rasa asin atau manisnya masakan, maka itu tidak membatalkan puasanya, jika setelah dicicipi diludahkan lagi tidak di telan.
Karena tidak ada benda yang masuk ke dalam tenggorokan ibu yang ada hanya ‘rasa’, dan rasa itu tidak termasuk benda yang membatalkan puasa. Tapi kalau mencicipi makanan itu ada benda yang tertelan maka itu batal puasanya, atau mencicipi makanan tidak karena ada keperluaan yang mengharuskan walaupun tidak ada benda yang masuk itu hukumnya makruh ( kurang baik).
Syekh DR Wahbah Az-Zuhaili menjelaskan dalam kitab al-fiqh al-islami wa adillatuh juz 2 halaman 670 menukil pendapat madzhab Syafi’i:
“ Tidak membatalkan puasa…. Mengunyah makanan atau mencicipi makanan, tapi keduanya itu makruh jika tidak ada hajat”.
Tips untuk menghidupkan Ramadhan
- Melaksanakan puasa sesuai syarat dan rukunnya dengan penuh khusyu’ dan ikhlas karena Allah SWT.
- Melaksanakan sunnah-sunnah puasa puasa seperti segera berbuka puasa dan mengakhirkan sahur.
- Menjaga anggota tubuh dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah SWT.
- Mengisi malam Ramadhan dengan shalat taraweh, tadarrus al-Qur,an dan do’a.
- Memperbanyak shadaqah, memberi buka orang yang berpuasa, berinfaq dan zakat. Karena pahalanya berlipat ganda.
- Memeperbanyak dzikir, tafakkur dan mengingat dosa kemudian bertaubat kepada Allah SWT.
- Menyambut Lailatul Qadar dengan I’tikaf dan amal shaleh serta memperbanyak berdo’a: Allahumma innaka ‘afuuwun tuhibbul afwa fa’fu ‘anni.
Ukhti Yanti, demikianlah apa yang dapat pengasuh sampaikan, semoga kita semua dapat menghidupkan bulan Ramadhan dengan penuh khusyu’ dan ikhlas serta amal kita diterima dan dosa-dosa kita diampuni oleh Allah SWT samapi akhir bulan dengan mendapatkan derajat muttaqiin. Amiin ya mujibassailin. (*)
No comments:
Post a Comment