PAMEKASAN (DutaJatim.com) - Bupati Pamekasan Badrut Tamam menegaskan di dunia belum ada negara yang memiliki kecakapan dan kesiapan khusus untuk menghadapai Covid-19, termasuk Indonesia. Karena itu yang bisa dilakukan daerah saat ini menyusun langkah strategis sesuai dengan protocol covid-19 yang telah ditentukan pemerintah.
Dia mengungkapkan hal itu saat memberikan sambutan dalam acara silaturrahmi dan buka puasa bersama antara Bupati, Wakil Bupati, Forkopimda, dengan Gugus Tugas Covid-19 Pamekasan, Kepala Puskesmas dan para dokter, di Pendopo Ronggosukowati, Minggu (17/5/2020).
Langkah menangani Covid-19 selama ini, kata Badrut Tamam, masih berdasarkan petunjuk dari pemerintah pusat dan propinsi, sementara yang dilakukan daerah atau Pemkab melakukan inovasi kreasi sesuai dengan local wisdom yang dimilikinya.
“Karena tidak ada pengalaman khusus, maka kita perlu bersama sama menyatukan hati pikiran dan langkah melawan covid. Memadukan langkah untuk kemudian perang melawan covid ini dimenangkan oleh kita semua yang memiliki kesadaran yang sama memberikan perlindungan pasti kepada masyarakat,” katanya.
Kini, kata Badrut Tamam, ada tiga langkah yang sedang dipersiapkannya untuk perang melawan Covid 19.
Pertama, melibatkan elemen terkait termasuk Puskesmas mengedukasi dan mentransformasi tentang masalah Covid- 19 ini kepada masyarakat dengan menggunakan pendekatan komunikasi yang tepat dan efektif sesuai dengan tingkat berpikir masyarakat.
“Kalau sosialisasi, misalnya mengedukasi masyarakat, menggunakan bahasa yang mudah dipahami, karena fungsi komunikasi adalah memberikan pemahaman baru lalu berperilaku dengan sudut pandang yang baru. Kalau belum berubah, belum memiliki kesadaran promotif preventif edukasi transformasi yang dilakukan dapat disebut kurang maksimal,” paparnya.
Kedua adalah langkah kuratif. Dia menegaskan semua pihak yang terlibat dalam Covid 19 adalah pejuang. Kepala Puskesmas, Dirut RSUD, Kepala Dinkes, Tim Satgas, Kades, tokoh masyarakat, Wabup, Sekda juga, semuanya pejuang. Tidak ada dikotomi. Tidak hanya yang di gawang yang berjuang besar, di hulu juga besar pengorbanannya.
Ketiga, lanjutnya, Pemkab akan bekerja lebih cepat lagi melakukan social safetynet. Dia mengaku bahwa Pamekasan dapat penilaian dari provinsi sebagai daerah yang cepat melakukan tracing. Dia juga berharap agar kerja satgas yang lain, social safetynet yang lain bisa segera dieksekusi, di antaranya adalah bantuan kesejahteraan atau bantalan social bagi guru ngaji dan guru non kategori.
Terkait momentum Lebaran Badrut Tamam menekankan perlunya penguatan protocol Covid misalnya dalam kegiatan silaturahim harus dibatasi sesuai dengan protocol covid. Dia juga menegaskan kini Pamekasan telah menyediakan sarana pendukung Islamic Center untuk dijadikan tempat ruang observasi bagi pasien OPD dan PDP ringan.
Dalam kesempatan itu Badrut Tamam juga menyampaikan rasa senangnya, karena pelaksanaan tracing di Pemkab Pamekasan dinilai terbaik di Jatim dan khusus social safetynet penyaluran BLT DD Pamekasan dinilai tercepat kedua di Indonesia setelah Jombang.
“Harapan kita ayo kita bangun prestasi lagi cepat profesional dengan semangat memberikan manfaat yang excellent kepada elemen masyarakat di kabupaten Pamekasan ini,” pungkasnya.(mas)
.
No comments:
Post a Comment