SURABAYA (DutaJatim.com) - Allahu akbar...Allahu akbar...Allahu akbar..., Laaila ha illallah hu Allahu Akbar...Allahu Akbar wa lillaaa hilham.
Takbir bergema ke seluruh Indonesia. Menggema ke seluruh penjuru dunia.
Gema takbir yang berkumandang dari Gedung Negara Grahadi Surabaya Sabtu (23/5/2020) malam ini. Dalam acara takbiran online yang digelar oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menyambut Hari Kemenangan, Hari Raya Idul Fitri 1441 H/2020 M.
Jutaan umat dari berbagai daerah di Tanah Air dan bahkan di lima negara ikut bertakbir bersama para ulama, kiai, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Wagub Emil Elestianto Dardak, Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah, Kapolda Jatim Irjen Muhammad Fadil Imran, Panglima Koarmada II Laksamana Muda TNI Heru Kusmanto, jajaran Forkopimda Jatim, serta sejumlah bupati - walikota se- Jawa Timur.
Selain Indonesia, ada pula jamaah dari luar negeri, antara lain dari Hongkong, Jerman, Australia, Maroko, dan Amerika Serikat. Mereka warga Jawa Timur yang tinggal di negara tersebut atau sedang menempuh pendidikan di kampus yang ada di negara bersangkutan.
Takbiran akbar online tersebut dilaksanakan via Zoom dan disiarkan oleh sejumlah televisi serta tayangan streamin di channel Youtube serta media sosial lain.
Dalam sambutannya, selain secara khusus memberikan penghormatan kepada Ketua DPD RI Ir Haji La Nyalla M. Mattalitti, melalui layar monitor yang menggunakan fasilitas aplikasi Zoom, Gubernur Khofifah juga menyapa jamaah dari lima negara. Tampak para jamaah tersenyum gembira ketika disapa oleh Gubernur perempuan pertama di Jatim ini.
Khofifah juga menyapa para tenaga medis yang berjuang di lini terdepan di RSUD dr Soetomo Surabaya, RSU Syaiful Anwar Malang yang juga bergabung bertakbir bersama. Begitu pula para aparat di lapangan, dari Polri, TNI, Dishub, yang bertugas di check point Waru.
"Saudara-saudara kita yang menuntut ilmu di Amerika, Jerman, Belanda, Autralia juga ikut bertakbir. Itu yang berjilbab hijau dari di Hongkong. Semuanya saya ingin mengucapkan selamat Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriyah. Insya Allah kita sudah memenangkan melawan hawan nafsu, insya Allah doa-doa kita semua diijabahi oleh Allah SWT. Kita akan memenangkan melawan covid-19 ini, amiin," katanya.
Jamaah di Hongkong, takbiran dilaksanakan secara live di Masjid Tsim Tsa Tsui Hongkong bersama warga Jatim dan Pengurus Cabang Istimewa Muslimat NU Hongkong. Selanjutnya di Jerman, dilakukan secara live bersama Gus Oding dari Jombang, Mahasiswa S3 di KIT Jerman, alumni ITS dan Cicit KH Bisyri Syansuri.
Sedang di Belanda, takbiran dilakukan bersama Dwi Resty Ariesta Dewi dari Surabaya yang tengah menempuh S3 di University of Twente negeri Belanda.
Sementara di Australia, takbiran online dipimpin oleh Imam Malik dari Banyuwangi, yang sedang menempuh S3 di Western Sydney University. Di Maroko, takbiran dilaksanakan oleh Alfian Iqbal Zahasfa dari Jember- Mahasiswa S3 Universitas Dar El Hadith El Hassania – Rabat.
Sementara di Amerika Serikat, takbiran online dilakukan bersama Dimas Iqbal Romadlon dari Kota Batu, yang tengah menempuh S3 di University of Washington, Seattle, Amerika Serikat.
"Tetap meriah, tetap semarak meskipun pelaksanaannya dilakukan dengan cara berbeda. Kita manfaatkan semua fasilitas teknologi yang dimiliki. Jutaam warga, terutama warga Jawa Timur, di sejumlah negara tadi, ikut takbiran ini," kata Gubernur Khofifah.
Takbiran secara online malam ini juga diikuti oleh sejumlah tim medis di Rumah Sakit Dr. Soetomo milik Pemprov Jatim, tim check point PSBB di Bundaran Waru, TNI/Polri, Bupati Sampang H Slamet Junaidi, Bupati Probolinggo Hj Puput Tantriana Sari, dan Walikota Mojokerto Hj Ita Puspitasari. Masing-masing bupati dan walikota bertakbir dengan khusyuk serta khidmat. Ada pula yang diiringi tetabuan rebana. Mereka juga bertakbir sambil tetap memakai masker. Terakhir takbir dari warga Jatim di Jakarta.
Dalam tayangan tampak di akhir acara, Gubernur Khofifah melantunkan Sholawat Thibbil Qulub, doa penyembuh segala penyakit:
اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا، وَعَافِيَةِ الْاَبْدَانِ وَشِفَائِهَا، وَنُوْرِ الْاَبْصَارِ وَضِيَائِهَا، وَعَلٰى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّم
Allahumma sholli 'alaa Sayyidinaa Muhammadin thibbil qulubi wa dawa ihaa wa'aafiyatil abdaani wa shifaa ihaa wa nuuril abshoori wa dhiyaa ihaa wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa sallim.
Artinya: “Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, sebagai obat hati dan penyembuhnya, penyehat badan dan kesembuhannya, sebagai penyinar penglihatan mata beserta cahayanya. Dan semoga rahmat tercurah limpahkan kepada para sahabat beserta keluarganya.”
Sebelumnya, Gubernur Khofifah mengatakan, Pemprov Jatim telah secara tegas melarang takbiran keliling guna mencegah dan memutus mata rantai penularan Covid-19. Karena itu Khofifah juga meminta masyarakat tidak melakukan tradisi lebaran berupa bersalaman secara langsung di tengah pandemi Virus Corona (Covid-19).
"Untuk sementara, selama pandemi ini belum berakhir sebaiknya tidak melakukan kontak fisik, berupa jabat tangan maupun "cipika-cipiki". Sebagai gantinya bisa melakukannya dengan telepon, WhatsApp, sms, video call, dan lain sebagainya," ujarnya.
Menurut Khofifah, kondisi pandemi ini sangat berbahaya jika ada kerumunan dan kontak fisik. Khofifah juga meminta untuk tidak melakukan tradisi berkunjung ke sanak saudara saat Lebaran. (nas/gas)
No comments:
Post a Comment