NGAWI (DutaJatim.com) - Almarhum Didi Kempot tampaknya banyak memiliki obsesi sosial yang belum terwujud semasa hidupnya. Salah satunya keinginan kuat untuk mengabdikan sisa hidupnya untuk aktivitas keumatan.
Obsesi itu antara lain digagas bersama sahabatnya yang juga Bupati Ngawi, Budi Sulistyono. Karena itu pula Pemerintah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, berencana menggelar konser digital untuk mengenang sang maestro campur sari Didi Kempot yang keburu dipanggil Sang Khaliq pada Selasa 5 Mei 2020 lalu.
Bupati Ngawi, Budi Sulistyono, saat dikonfirmasi mengatakan konser digital itu rencananya bertema "COVID-19 Ambyar in Memorial Didi Kempot". Tema ini sekaligus menindaklanjuti obsesi besar almarhum yang ingin menggelar konser sebelum meninggal dunia.
"Almarhum memiliki keinginan untuk menggelar konser digital Kangen Jawa Timur di Ngawi. Konser ini akan digelar pada hari kedua Lebaran tanggal 25 Mei mendatang," kata Bupati Kanang, sapaan akrab Budi Sulistyono, Kamis 7 Mei 2020.
Kanang, yang juga sahabat almarhum, mengatakan, konser itu sebagai bentuk kampanye pencegahan penyebaran COVID-19 dengan mengajak masyarakat untuk tidak mudik. Didi Kempot sendiri sudah meluncurkan lagu Ojo Mudik sebelum meninggal duniam
Bahkan, menurut Bupati, beberapa jam sebelum Didi Kempot meninggal dunia, dia masih membicarakan mengenai rencana sosial tersebut melalui telepon. Namun, karena sudah larut malam, rencana dalam obrolan itu dilanjutkan esok harinya. Tapi, Kanang sangat kaget ketika pagi harinya dia mendapat kabar duka bahwa sahabatnya itu sudah pergi untuk selamanya.
"Satu yang saya ingat dari kata-kata Mas Didi, dia ingin di ujung sisa hidupnya digunakan untuk berbakti bagi bangsa dan negara," katanya.
Almarhum juga menyampaikan ingin berbuat sesuatu tanpa memikirkan mendapat balasan apapun saat situasi pandemi COVID-19 sekarang ini. Hal itu yang membuat dirinya merasa haru, terinspirasi, dan menambah semangat dalam berjuang melawan situasi sulit akibat corona.
Karena itu, dia ingin agar konser digital untuk sosial tersebut tetap digelar. Untuk itu Kanang mengaku segera menghubungi tokoh dan artis yang siap berkolaborasi serta mendukungnya. Termasuk pihak manajemen almarhum Didi Kempot.
"Saya kira apa yang terjadi sekarang bisa menjadi semangat tersendiri untuk tetap menyukseskan acara tersebut. Mas Didi merupakan aset besar bagi Ngawi. Tentu kami dan semua masyarakat Ngawi sangat berduka dan merasa kehilangan," katanya.
Seperti diberitakan DutaJatim.com sebelumnya, musisi Didi Kempot meninggal dunia pada Selasa (5/5) pukul 07.45 WIB di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo, Jawa Tengah. Pelantun lagu-lagu campur sari tersebut diduga meninggal karena serangan jantung pada usia 53 tahun.
Jenazah Almarhum yang mendapat julukan "Godfather of Broken Heart" tersebut dimakamkan di TPU Jatisari Desa Majasem, Kecamatan Kendal Ngawi. Lord Didi Kempot dimakamkan di samping makam putri sulungnya Lintang Ayuningtyas Rastri yang meninggal tahun 1995 silam. (ant/ndc)
No comments:
Post a Comment