SURABAYA (DutaJatim.com) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bersama Pangdam V/Brawijaya, Mayjend TNI Widodo Iryansyah, dan Kapolda Jatim Irjen Pol M Fadil Imran, membagikan 5.000 masker kepada para santri Pondok Pesantren (Ponpes) Syaichona Moh. Cholil, Bangkalan, Sabtu (27/6/2020) sore. Kegiatan bagi-bagi masker sesungguhnya secara terus menerus dilakukan jajaran Forkopimda Jatim, baik di pasar, di terminal maupun di pesantren serta titik kerumunan massa lainnya.
Dalam sambutannya saat berkunjung ke Pondok Pesantren Syaichona Cholil Bangkalan, Gubernur Khofifah memotivasi para santri agar bercita-cita tinggi, dan terus berjuang meraihnya. Orang nomor satu di Jatim ini juga mendoakan para santri kelak akan menjadi orang sukses, dan memegang amanah penting di negeri ini. Santri bisa jadi jenderal, guru besar bahkan presiden seperti Presiden Gus Dur.
“Mudah-mudahan yang sekarang nyantri di Ponpes Syaichona Cholil ini kelak yang menjadi anggota polisi atau TNI bisa jadi Jenderal, profesor bahkan jadi presiden seperti Gus Dur,” kata Khofifah.
Gubernur mengatakan, cita-cita itu bisa saja terwujud. Sebab, sudah ada buktinya. Yakni, Bupati Bangkalan, KH. R. Abdul Latif Amin Imron merupakan seorang santri, yang juga dzuriyah Ponpes Syaichona Cholil, Bangkalan. Kemudian, ada KH. Nasih yang juga mengemban amanah di DPRD Jatim.
“Dulu susah kita dapat Bupati Al Mukarom, tetapi sekarang Al Mukarom Bapak Bupati Bangkalan, yang juga seorang kyai. Kemudian jika ada yang ingin mengikuti jejak KH. Nasih menjadi anggota DPR, Insyaallah besar sekali manfaatnya karena akan bisa membawa suara masyarakat, terutama masyarakat Pesantren, juga suara masyarakat Madura,” ujarnya.
Gubernur wanita pertama di Jatim ini optimis, kelak berprofesi sebagai apapun, para santri akan menuai kesuksesan, sebab etos kerja masyarakat Madura, yang terkenal memiliki budaya bekerja keras luar biasa. Hal itulah yang dibutuhkan oleh negeri ini, yakni sumber daya mausia yang profesional, terampil, dan juga siap bekerja keras.
Pernyataan Gubernur Khofifah pun diamini oleh Kapolda Jatim, Irjen Pol M Fadil Imran. Menurutnya, santri tidak boleh berkecil hati dan harus percaya diri meraih cita-cita. Sebab, tidak ada yang tidak mungkin jika diri kita mau berusaha, disiplin, dan memiliki tekad yang kuat.
“Saya dulu juga dari kampung, kemudian karena rajin belajar dan disiplin, saya bisa menjadi Jenderal. Jadi jangan pernah berkecil hati,” tegasnya.
Senada dengan Kapolda Jatim, Pangdam V/Brawijaya, Mayjend TNI Widodo Iryansyah berharap, para santri inilah yang kelak akan memimpin bangsa ini. Sebab, para santri dibekali ilmu agama, sekaligus ilmu pengetahuan dan teknologi, yang kelak akan berguna bagi masa depan bangsa dan negara. (gas)