JAKARTA (DutaJatim.com) - Praktik illegal fishing (IUU Fishing) atau perampokan hasil kekayaan laut di Indonesia kembali merebak. Kondisi itu membuat Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019, Susi Pudjiastuti, yang terkenal garang dan tanpa kompromi menenggelamkan kapal pencuri ikan, tak tahan lagi sehingga dia pun angkat bicara.
Di akun twitternya, seperti dilihat Sabtu 13 Juni 2020, Susi meminta agar Presiden Jokowi mencegah kembali masuknya kapal-kapal asing pencuri ikan ke Indonesia. Susi memohon agar Jokowi konsisten memberantas praktik illegal fishing serta penggunaan alat tangkap berbahaya.
๐๐๐๐Dengan segala kerendahan hati & ketulusan sebagai mantan pembantu Bapak.....๐๐๐๐https://t.co/oAxyBXRkAq— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) June 12, 2020
"Memohon dengan segala kerendahan hati & ketulusan sebagai mantan pembantu Bapak," kata Susi sambil memposting tautan berita yang mengabarkan permintaannya kepada Presiden tersebut.
"Saya mohon dengan semua kerendahan hati, segala kekhawatiran, memohon Pak Presiden bisa mengatakan tidak untuk IUU Fishing. Gerakan semua instrumen di bawah kepemimpinan beliau untuk mencegah kembalinya kapal asing, mencegah kembalinya alat tangkap yang tidak ramah lingkungan," ujar Susi dalam Webinar kumparan bertajuk Tantangan Indonesia untuk Mengakhiri Praktik Illegal Fishing, Jumat (12/6/2020).
Permintaan Susi ini mendapat banyak dukungan dari netizen. Bahkan ulama yang juga budayawan KH A. Mustofa Bisri (Gus Mus) mendukung langkah tersebut. Melalui akun twitternya @gusmusgusmu, kiai yang penyair dan pelukis ini mengatakan,"Aku dukung bu Susi.Tapi siapalah aku?"
Tak ada kaitannya dengan kepentingan politik apa pun --kecuali peduli terhadap lingkungan hidup-- bila aku sepenuh hati dan liLlรฃh mendukung permohonan Ibu Susi kepada Presiden @jokowi seperti termuat di berita ini.… https://t.co/hoOmYxVIgV— A. Mustofa Bisri (@gusmusgusmu) June 12, 2020
Gus Mus melanjutkan tak ada kaitannya dengan kepentingan politik apa pun --kecuali peduli terhadap lingkungan hidup-- bila aku sepenuh hati mendukung Susi. "Dan lillรฃh mendukung permohonan Ibu Susi kepada Presiden," katanya.
Susi pun membalas dengan mengucapkan terima kasih. "Matur nuwun Gus ..Gus orang yang saya sangat hormati, dukungan ini sangat berarti tetutama untuk laut, nelayan .. salam hormat Gus," katanya.
Akun Dark Matter@abunsamsul juga memberi dukungan. "Kami kembali memilih Bpk sebagai Presiden RI. Salah satunya adalah karena ada Ibu @susipudjiastuti yg membantu bpk. Jujur kalau tau org sprt Bu Susi akan diganti dgn org yg tdk kapable sprt skrg. Saya mending Golput saat Pilpres kmrn. Berdarah2 kami dkg Jkw di sosmed," katanya.
Izin Buk, kapal ikan asing makin marak dilaut Natuna Utara, perairan Anambas dan Natuna baik kapal Vietnam, Thailand dan Cina. pic.twitter.com/jAChYqUGOO— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) June 12, 2020
Menurut Susi, dengan segala kewenangan Jokowi, upaya tersebut bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan. Ia juga mengingatkan, apabila pemerintah tidak serius memerangi praktik illegal fishing ini, kesejahteraan para nelayan terancam. Besarnya wilayah kelautan yang Indonesia miliki, kata Susi, merupakan potensi besar yang mesti dijaga demi ketahanan pangan di masa mendatang. Semua itu bisa terjaga dengan baik, tergantung kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.
"Pak Presiden mempunyai segala kewenangan, ultimate power dan ultimate kebijakan ada di Bapak. Gerakan seluruh instrumen untuk mengamankan 79 persen wilayah indonesia, dan kecukupan ketahanan pangan untuk Indonesia, untuk para nelayan dan anak cucu kita," ujar Susi.
Menurut Susi, faktor pertama yang paling menentukan dalam memerangi illegal fishing bukan penegakan hukum. Melainkan kontrol politik dan kepemimpinan yang kuat.
"Kepemimpinan dan arah politik itu yang penting. Karena kontrol politik dan kepemimpinan, penegakan hukum mengikut arah politik dan kepemimpinan tadi," pungkasnya. (kmp)